KAJIAN SERAPAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT DI INDONESIA PERIODE 2012– 2017
DOI:
https://doi.org/10.31328/ja.v13i2.1207Keywords:
benih bersertifikat, kontinuitas, padi, persepsi petani, serapan, certified seeds, continuity, farmer perception, rice, uptakeAbstract
ABSTRAKSalah satu faktor penting yang mempengaruhi peningkatan produksi padi adalah penggunaan benih unggul dan berkualitas. Penggunaan benih unggul dapat meningkatkan frekuensi panen menjadi tiga kali dalam setahun, meningkatkan mutu hasil dan sebagai sarana pengendali hama dan penyakit tanaman. Ketersedian benih unggul bersertifikat dalam kegiatan usaha tani merupakan syarat mutlak, meskipun dalam struktur ongkos usaha tani padi, proporsi pengeluaran untuk biaya benih tidak sampai 5% dari total pengeluaran, dibandingkan dengan pupuk (7-14%), lahan (14-34 %), dan tenaga kerja (30-62 %). Penelitian ini menggunakan data sekunder. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan faktor atau kondisi yang menyebabkan penggunaan benih bersertifikat belum maksimal dan kondisi yang diperlukan agar penyerapan benih bersertifikat meningkat, dan agar adopsi teknologi benih unggul dan bersertifikat oleh petani berjalan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kendala yang dapat menghambat penggunaan benih bersertifikat, tetapi baru tiga yang dapat dibuktikan benar atau sesuai sedangkan kendala yang lain belum dapat diperoleh kesesuaian atau ketidaksesuaiannya. Tiga kendala tersebut adalah 1) Kontinuitas ketersediaan benih sumber BS untuk program Benih Dasar (BS-FS) belum terjamin; 2) Kurangnya jumlah penangkar benih dan 3) Pendidikan formal, pengalaman pribadi, dan pengaruh tokoh kunci. Serapan benih bersertifikat dapat meningkat antara lain jika kualitas benih bersertifikat ditingkatkan, kecukupan ketersediaan benih bersertifikat, penggunaan benih bersertifikat bisa meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani secara riil. Petani merasa yakin bila melihat, mendengar, dan memperoleh informasi secara langsung dari sumbernya. ABSTRACTOne of necessary factors which has influence the increasing rice production is using superior and quality seeds. Itcan increase the frequency of harvesting until three times a year, improve the quality of yield and control the rice plant of pests and diseases. The availability of certified superior seeds for farmers is an absolute requirement, even though in the cost of rice seed production, the proportion of expenditure for seed costs is less than 5% of the total expenses compared to fertilizer (7-14%), land (14-34%), and labor (30-62%). This study is utilizes secondary data. The objectives of this research is to formulate factors or conditions that cause of using certified seeds hasn't got maximally yet and suitable conditions needed due to absorption of certified seeds can be increase, and adoption technology of superior and certified seed by these farmers can run well. The results of the research showed that there were obstacles that were allegedly able to inhibit the use of certified seed, but only three that could be proven to be true or appropriate while other obstacles could not yet be obtained for compatibility or incompatibility. The three obstacles are: 1) Continuity of the availability of BS source seeds for the basic seed program (BS-FS) has not been guaranteed; 2) Lack of seed breeders; and 3) Formal education, personal experience, and the influence of key figures. Uptake of certified seeds can be increased, among others, if the quality of certified seeds is improved, the adequacy of the availability of certified seeds, the use of certified seeds can increase farmers' productivity and income in real terms. Farmers feel confident when seeing, hearing, and obtaining information directly from the source.ÂReferences
Andayani, S.A. daan Watiah. Tingkat Adopsi Petani terhadap Penggunaan Benih Bersertifikat pada Agribisnis Padi. Fakultas Pertanian, Universitas Majalengka. Majalengka.
Andini, R. 2010. Analisis Produktivitas Padi dengan Menggunakan Benih Sertifikat dan Benih Non Sertifikat di Kecamatan Banyubiru Kabupa-ten Semarang. Economics Deve-lopment Analysis Journal. 1(2).
Dewi, N. K. dan P. Y. Jamhari. 2013. Tingkat Adopsi Petani terhadap Benih Padi (Oryza sativa L.) Bersertifikat dan Non-Sertifikat di Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman. Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Vegetalika. 2 (2): 74-86.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian-RI. 2017. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2016. Jakarta.
Mayalibit, N. Fajri, Suwarto, E. Rusdiyana, A. Wijianto. 2017. Sikap Petani Padi terhadap Benih Unggul Padi Bersertifikat di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Journal of Sustainable Agriculture. 32(2): 116-125.
Mugnisjah, W. Q. 2008. Teknologi Benih. Universitas Terbuka. Jakarta.
Nurfitriyani, A. 2013. Pengaruh Penggunaan Benih Bersertifikat terhadap Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi di Kabupaten Cianjur. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Puspitasari, M. S. 2017. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi pada Usahatani Padi dengan Menggunakan Benih Bersertifikat dan Non Sertifikat di Desa Air Satan, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas. Societa. VI(1): 46-56.
Raditya, R., P.S. Asriani dan Sriyoto. 2015. Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Pengguna Benih Bersertifikat dan Benih Non Sertifikat di Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara. Agrisep. 15(2): 177-186.
Ruskandar, A. 2015.Pemanfaatan Benih Padi Berlabel di Tingkat Petani Riau. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi-Subang. Jurnal Agrijati. 28 (1).
Sayaka, B. dan D. Hidayat. 2015. Sistem Perbenihan Padi dan Karakteristik Produsen Benih Padi di Jawa Timur. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.
Sodikin, D.M. 2015. Kajian Persepsi Petani dan Produksi Penggunaan Benih Bersertifikat dan Non Sertifikat pada Usahatani Padi (Studi Kasus di Desa Sidomukti Kecamatan Mayang Kabupaten Jember). Skripsi. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Jember.
Zulmi, R. Pengaruh Luas Lahan, Tenagakerja, Penggunaan Benih dan Pupuk terhadap Produksi Padi di Jawa Tengah Tahun 1994-2008. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.