KERAGAAN USAHATANI TEMBAKAU KASTURI (Studi Kasus Usahatani Tembakau Kasturi di Kabupaten Jember)
DOI:
https://doi.org/10.31328/ja.v14i1.1293Keywords:
Jember, R/C rasio, tembakau kasturi, usahatani, farming, kasturi tobaccoAbstract
ABSTRAKTembakau kasturi merupakan tanaman spesifik lokasi dan cocok dibudidayakan pada musim kemarau di Kabupaten Jember. Pengambilan data usahatani tembakau kasturi di Kecamatan Pakusari, Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Wuluhan, dan Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Pelaksanaan kegiatan pada bulan Februari tahun 2013 yang bertujuan untuk menilai prospek usahatani tembakau kasturi melalui tingkat pendapatan usahatani tembakau musim tanam tahun 2012 yang diterima petani. Kegiatan penelitian dilakukan dengan melakukan survei wawancara berdasarkan kuisner pada petani tembakau. Jumlah petani responden sebanyak 42 orang yang dipilih secara acak di empat sentra produksi tembakau kasturi, yaitu Kecamatan Pakusari, Sumbersari, Wuluhan,  dan Kalisat. Metode analisis yang digunakan dengan rumus fungsi keuntungan yang kemudian dianalisis deskriptif.  Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa 40% petani mengalami kerugian akibat tanaman tembakau kasturi yang terserang hama/penyakit dan terkena dampak perubahan iklim. Kondisi tersebut mengakibatkan rata-rata pendapatan yang diterima petani tembakau kasturi di Kabupaten Jember pada tahun 2012 sebesar Rp 6.993.299,-/ha dengan nilai R/C ratio 1,22. Nilai pendapatan ini dipengaruhi oleh jumlah produksi dan mutu tembakau. Hasil perhitungan pendapatan selama lima tahun, nilai R/C rasio rata-rata sebesar 2,50, sehingga disimpulkan bahwa usahatani tembakau kasturi masih menguntungkan untuk tetap dibudidayakan.ABSTRACTKasturi tobacco is commodity specific location and suitable to be cultivated during the dry season is Jember District. Tobacco farming data collection in Pakusari District, Sumbersari District, Wuluhan District, and Kalisat District in Jember Regency. Survey was conducted in February of 2013 aimed to assess the prospects of tobacco farming through the income level of tobacco farming in 2012 planted by farmers. The analytical method used with the profit function formula is then in descriptive analysis. 42 farmers as respondents were randomly selected in the four centers of kasturi tobacco production. The survey obtained information that 40% of farmers suffered loss due to tobacco plants affected by pests/diseases and by climate change. So with the condition, the average income received by kasturi tobacco farmers in Jember Regency in 2012 amounted to Rp 6,993,299,-/ha with R/C ratio 1.22. The value of this income is influenced by the amount of production and quality of tobacco. The calculation of income for five years, the average R/C ratio of 2.50, so it is concluded that tobacco farming is still profitable to remain cultivated.References
Ahsan, A., P.A. Fajri, B. Nuzul, N.H. Wiyono, dan P.T. Widodo. 2008. Kondisi Petani Tembakau di Indonesia: Studi Kasus di Tiga Wilayah Penghasil Tembakau.
Anonim. 2014. Pasar tembakau oligopsoni rendahkan posisi tawar petani Agribisnis.
Atmosukarto, K. 1994. Cara Pengambilan dan Penentuan Besar Sample untuk Penelitian Sosial. Media Litbangkes. IV (01).
Gumilang, D. A., A. Daryanto, B. Arifin, dan R. Wibowo. 2014. Analysis on Competitiveness of Tobacco Crop Case Study: PT. Perkebunan Nusantara X and Growers in Jember Area. 25(1).
Hendaryati, D. D. dan Y. Arianto. 2016. Statistik Perkebunan Indonesia 2015-2017: Tembakau.
Masruroh, A. 2015. Kontribusi Usahatani Tembakau Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Desa Salamrejo Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Skripsi.
Nitasari, D. 2010. Analisis Pendapatan Usahatani dan Tataniaga Tembakau Voor Oogst Kasturi pada Gabungan Kelompoktani Permata VII Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.
Tarigan, R. 2006. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pendapatan Perbandingan Antara Empat Hasil Penelitian.
Yussabbitnih. 2014. Analisis Keuntungan Usahatani Tembakau Voor Oogst Kasturi Berdasarkan Strata Luas Lahan di Kabupaten Jember.