RESPON PETANI TERHADAP GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA BIMA 5 DI KABUPATEN DONGGGALA

Authors

  • Muh. Amin
  • Zaenaty S.

DOI:

https://doi.org/10.31328/ja.v6i1.130

Abstract

Jagung merupakan tanaman yang umumnya ditanam di wilayah dataran rendah, baik di tanah tegalan, sawah tadah hujan serta ditanam di dataran tinggi. Untuk pengembangan jagung, penggunaan benih unggul dan bermutu tinggi menjadi salah satu upaya yang terus dikaji dan disebarluaskan ke petani. Salah satu  penyebab menurunnya produksi jagung diakibatkan oleh kebiasaan petani dalam budidaya jagung menggunakan benih yang ditanam turun temurun sehingga produksinya tidak optimal. Benih merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman yang perannya tidak dapat digantikan oleh faktor lain. Disamping benih unggul, penggunaan pupuk berimbang dan pengendalian hama terpadu juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan produksi maupun prduktivitas tanaman jagung. Teknologi hasil penelitian dan pengkajian tidak bermanfaat jika tidak sampai atau tidak diadopsi oleh petani. Oleh karena itu perlu usaha penyampaian teknologi secara informatif, aplikatif dan efektif dari hasil kegiatan penelitian kepada petani. Gelar teknologi yang disertai dengan Sekolah Lapang (SL) merupakan salah satu cara untuk mempercepat penyebarluasan adopsi teknologi pertanian ke pengguna sehingga dengan demikian komponen teknologi yang disampaikan mudah diterima oleh petani. Hasil gelar yang dipadukan dengan SL memperlihatkan bahwa petani memberikan respon positif terhadap penggunaan benih unggul, jarak tanam, pemupukan, pengolahan tanah dan Prengendalian Hama/Penyakit. Disamping itu memberikan nilai tambah dan menguntungkan, dengan nilai R/C 2,6, sehingga dengan demikian penerapan usahatani jagung hibrida bima 5 melalui gelar teknologi layak untuk diusahakan dan dikembangkan ke wilayah yang lebih luas. Kata Kunci : Respon, gelar budidaya Jagug Hibrida Bima 5

Downloads

Published

2012-05-10

Issue

Section

Articles