PEMUPUKAN DOSIS KALIUM TINGGI UNTUK MENINGKATKAN BOBOT PIPILAN KERING JAGUNG DI LAHAN KERING JAWA TIMUR

Listy - Anggraeni, Riza Ulil Fitria, Nurul - Istiqomah

Abstract

ABSTRAK

Lahan kering di dataran rendah mempunyai iklim kering, sehingga curah hujan rendah,   ketersediaan air sangat terbatas, evaporasi dan transpirasi tinggi. Akibatnya tingkat kesuburan tanah rendah. Peningkatan hasil pipilan kering jagung tergantung pada masukan pupuk N dan P anorganik yang tinggi, tetapi hal ini tidak efisien dan menyebabkan ketidakseimbangan NPK pada tanah. Pupuk kalium berfungsi meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen pipilan kering pada kondisi stres kelembaban di iklim kering. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan kombinasi pupuk NPK dengan kalium dosis tinggi dan urea yang tepat untuk meningkatkan bobot pipilan kering jagung. Penelitian dilakukan di Desa Pakong, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, menggunakan pupuk NPK 15-10-19. Rancangan Acak Kelompok dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang dan diameter tongkol, bobot 100 butir dan hasil jagung pipilan kering. Data dianalisis dengan ANOVA (Analisys of Variance) dilanjutkan DMRT pada α=5% dan analisis finansial menggunakan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk NPK 15-10-19 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, panjang dan diameter tongkol, bobot 100 butir dan hasil jagung pipilan kering. Perlakuan pupuk 350 kg ha-1 Urea + 250 kg ha-1NPK 15-10-19 memberikan nilai R/C rasio yang lebih tinggi daripada perlakuan lainnya yaitu sebesar 2.14. Pupuk NPK 15-10-19 sebanyak 250 kg ha-1 + Urea 350 kg ha-1 merupakan usahatani yang paling menguntungkan dan mampu meningkatkan hasil jagung pipilan kering hingga 7.3 t ha-1.

 

ABSTRACT

Dry-lowland has a dry climate, so rainfall is low, water availability is very limited, high evaporation and transpiration. That resulted in low fertility of soil. The increase in yield of dry shelled corn depend on high input of fertilizer N and P inorganic, but this way is not efficient and leads to an imbalance of NPK in soil. Potassium fertilizer  works to increase the growth and yields of dry shelled on the stress conditions of moisture in dry climate. This research conducted to get a combination of NPK fertilizer with high dose of potassium and urea to increase the weight of dry shelled corn. Research conducted in the Village of Pakong sub-District Pakong, Pamekasan, using NPK fertilizer 15-10-19. A Randomized block is designed with 10 treatments and 3 replications. Variables observed were plant height, number of leaves, length and diameter of cob, weight of 100 grains and yield of dry shelled corn. Data was  analyzed with ANOVA (Analysis of Variance) followed by DMRT at α=5%, and financial was analized using R/C ratio. The results showed that NPK fertilizer gave significant effect on plant height, length and diameter of cob, weight of 100 grains and yield of dry shelled corn. Treatment  of 350 kg ha-1 Urea + 250 kg ha-1 NPK 15-10-19 gave higher R/C ratio  than other treatment, which was 2.14. Application of NPK 15-10-19  + 250 kg ha-1 pottasium + 350 kg ha-1 urea  was the most profitable and it increased the yield of shelled corn dried up to 7.3 t ha-1.

 

 

Keywords

iklim kering; jagung pipilan kering; kalium; lahan kering; NPK; dry climate; dry-lowland; dry shelled corn; potassium

Article Metrics

Abstract view : 216 times
PDF view : 107 times

Full Text:

PDF

References

Ahmad. I and M. Akram. 2017. Agro-Economic of Potassium Application in Spring Maize under Early and Late Sown Conditions. Bangladesh J. Sci. Ind.Res. 52(4): 295-302.

Aluwi. F. , F.R Nurdin dan S. F. Jamin. 2012. Hasil Tanaman Jagung yang Dipupuk N, P, Dan K Di Dutohe, Kabupaten Bone Bolango. JATT . 1(2): 81-88.

Balasubramian. P and S.P. Palaniappan. 2001. Principle and Practices of Agronomy. Agrobios (India). Johdpur. India. pp 21-24.

Bara dan Chozin. 2009. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Frekuensi Pemberian Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays. L) di Lahan Kering. Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Bashir. S. 2012. Response of Brown Sarson to NPK Application Under Early, Normal and Late Sown Conditions [Ph.D. Thesis], Division Of Agronomy,SKUAST-K.

Damanik. M. M. B., B. E. Hasibuan, Fauzi, Sarifuddin dan H. Hanum. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Fan. T. L., B.A Stewart, W.A. Payne, Y. Wang, J.J. Luo, Y.F. Gao. 2005. Long-Term Fertilizer and Water Availability Effects on Cereal Yield and Soil Chemical Properties in Northwest China. Soil Sci. Soc. Am. J. 69: 421-428.

Grote. U., E. Craswell, and P. Vlek. 2005. Nutrient Flows in International Trade: Ecology and Policy Issues. Environ. Sci. Policy. 8: 439–451.

Herviyanti, F. Achmad, R. Sofyani, G. Darmawan, A. Saidi. 2012. Pengaruh Pemberian Bahan Humat dari Ekstrak Batu Bara Muda (Subbituminus) dan Pupuk P terhadap Sifat Kimia Ultisol serta Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L.). J. Solum. 9(1):15-24.

Irianto. G., H. Sosiawan dan S. Karama. 1998. Strategi Pembangunan Pertanian Lahan Kering Untuk Mengantisipasi Persaingan Global. P 1-12. Prosiding Pertemuan Pembahasan Dan Komunikasi Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor. 10-12 Februari 1998. Puslittanak. Bogor.

Las. I., A.K. Makarim, A. Hidayat, A.S. Karama, dan I. Manwan. 1992. Peta Agroekologi Utama Tanaman Pangan di Indonesia. Puslitbang Tanaman Pangan. Bogor.

Meille L. J and S. Pellerrin. 2008. Shoot and Root Growth of Hydroponic Maize as Influenced by K Deficiency. J. Plant Soil. 304: 157-168.

Mengal. K and E.A. Kirkby. 1987. Principle of plant Nutrition, 4th Ed., International Potash Institure, Bern, Switzerland. pp 434-440.

Nursyamsi. D, S. Agus, J.S. Adiningsih. 2005. Lahan Sawah dan Pengelolaannya. p 165-196. Sumber Daya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimatologi. Bogor.

Nyakpa. M. Y. A., M. Lubis, M. A Pulung, G. Amrah, A. Munawar, G.B. Hong dan N.Hakim 1988. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung Press. Lampung.

Rauf. A., W. Syamsuddin, dan S.R. Sihombing. 2000. Peranan Pupuk NPK pada Tanaman Padi. Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Koya BaratIrian Jaya. Jayapura.

Saragih, D., H. Hamim dan N. Nurmauli. 2013. Pengaruh Dosis dan Waktu Aplikasi Pupuk Urea dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays, L.) Pioneer 27. J. Agrotek Tropika. (1): 50-54.

Shilpashree. V.M., H.M. Chidanandappa, R. Jayaprakash, and B.C. Punitha. 2012. Effect of Integrated Nutrient Management Practices on Distribution of Nitrogen Fractions by Maize Crop in Soil. Indian J. of Fundamental and Applied Life Sciences. 1: 38-44.

Sudriatna. U., D. Setyorini, dan A. Hasanudin. 2006. Efektivitas Pupuk Majemuk NPK 16-16-16 pada Tanah Ultisol dan Inceptisol terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung. Prosiding Seminar Nasional Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor, 14-15 September 2006. p. 97-110.

Sutoro, Y., S dan Iskandar. 1988. Budidaya Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.

Suwardi dan R. Efendi. 2009. Efisiensi Penggunaan Pupuk N pada Jagung Komposit Menggunakan Bagan Warna Daun. Balai Penelitian Tanaman Serelia. Maros.

Tabri. F. 2010. Pengaruh Pupuk N, P, K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Hibrida dan Komposit pada Tanah Inceptisol Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Prosiding Pekan Serealia Nasional. p 248-253.

Tandisau. P dan M. Thamrin. 2016. Kajian Pemupukan N, P, dan K terhadap Jagung (Zea mays Linn.) pada Lahan Kering Tanah Typic Ustropepts. E-jurnal.Litbang Pertanian.Go.Id/Index.Php/Jpengkajian/ Article/ Download suppfile/ .../77. Tanggal Akses 16 Desember 2018.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.