PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KCl BLACK HORSES TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG
DOI:
https://doi.org/10.31328/ja.v15i1.3138Keywords:
jagung, pupuk KCl, pertumbuhan, hasil, R/C, maize, fertilizer, growth, yield,Abstract
ABSTRAKJagung merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia dan memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional. Penambahan unsur hara melalui pemupukan merupakan cara untuk meningkatkan hasil. Kalium merupakan senyawa kimia yang sudah dikenal masyarakat untuk pupuk tanaman. Unsur kalium mempengaruhi ketegaran tanaman, merangsang pertumbuhan akar, ketahanan terhadap hama dan penyakit, memperbaiki kualitas biji, dan mampu mengatasi kekurangan air pada tingkat tertentu. Pupuk Black Horses adalah salah satu pupuk anorganik yang mengandung Kalium (K2O) 60,03%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pupuk KCl Black Horses terhadap pertumbuhan dan produksi jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah RAK dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk KCl Black Horses efektif secara teknis dan ekonomis meningkatkan produktivitas pada dosis 125 kg/ha (8,42 ton/ha) dan dosis 175 kg/ha (8,89 ton/ha). Seluruh perlakuan secara ekonomis menguntungkan karena memiliki R/C lebih dari 1. Perlakuan dosis 175 kg/ha memberikan R/C tertinggi yaitu 1,87.ABSTRACTÂ Corn is one of the important crops in Indonesia and has a strategic role in the national economy. The addition of nutrients through fertilization is a way to increase yields. Potassium is a chemical compound that is well known as plant fertilizer. The element of potassium affects plant toughness, stimulates root growth, resistance to pests and diseases, improves seed quality, and is able to overcome water shortages at a certain level. Black Horses fertilizer is an inorganic fertilizer containing 60.03% Potassium (K2O). The purpose of this study was to determine the effect of Black Horses KCl Fertilizer on the growth and production of maize. The research method used was RAK with 9 treatments and 3 replications. The results showed that the application of KCl Black Horses fertilizer was technically and economically effective in increasing productivity at a dose of 125 kg/ha (8.42 tons/ha) and a dose of 175 kg/ha (8.89 tons/ha). All treatments were economically advantageous because they had an R/C of more than 1. The treatment at a dose of 175 kg/ha gave the highest R/C of 1.87.References
Ahmad, N., Khan, M.B., Farooq, S., Shahzad, M. dan Hussain, M. 2015. Potassium Nutrition for Improving the Maize Performance under Water Deficit Conditions. Soil Environment. 34(1): 15–20.
Asnawi, R. 2014. Peningkatan produktivitas dan pendapatan petani melalui penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah di Kabupaten Pesawaran , Lampung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 14(1): 44–52.
Azizzadeh, E., Naeini, S.A.R.M., Zeinali, E. dan Roshani, G.A. 2016. Nitrogen, phosphor and potassium changes in soil and wheat under foliar application of Leonardite, N and K. International Journal of Advance Biological and Biomedical Research. 4(2): 193–201.
Barker, A. V. dan Pilbeam, D.J. 2015. Handbook of plant nutrition. CRC Press.
Hamidah, E. 2009. Pengaruh dosis pupuk urea dan macam varietas terhadap pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays L.). Saintis. 1(2): 105–114.
Hardjowigeno, S. 1995. Genesis dan Klasifikasi Tanah. IPB. Bogor.
Hidayat, A.M., Ambarwati, E., Wedhastri, S. dan Basunanda, P. 2015. Pengujian lima pupuk organik cair komersial dan pupuk NPK pada jagung ( Zea mays L .). Jurnal Vegetalika. 4(4): 9–20.
Jin, J., Liu, X. dan He, P. 2014. Does potassium or chloride play a dominant role in suppression of corn stalk rot? Effectiveness of Potash Fertilization. hal.7–9.
Jin, J., Liu, X. dan He, P. 2016. Does potassium or chloride play a dominant role in suppression of corn stalk rot? Effectiveness of Potash Fertilization. Georgia: IPNI, hal.7–9.
Kementerian Pertanian 2011. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/SR.140/8/2011 tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pupuk An-Organik. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Manshuri, A.G. dan Balai 2012. Optimasi pemupukan NPK pada kedelai untuk mempertahankan kesuburan tanah dan hasil tinggi di lahan sawah. Iptek Tanaman Pangan. 7(1): 38–46.
Moelyohadi, Y., Harun, M.U., Hayati, R. dan Gofar, N. 2012. Pemanfaatan berbagai jenis pupuk hayati pada budidaya tanaman jagung (Zea mays L.) efisien hara di lahan kering marginal. Jurnal Lahan Suboptimal. 1(1): 31–39.
Mustajab, Sembodo, D.R.J. dan Hamim, H. 2015. Efikasi Herbisida Atrazin terhadap Gulma Umum pada Lahan Budidaya Tanaman Jagung (Zea mays L.). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 15(1): 8–14.
Page, M.J. dan Di Cera, E. 2006. Role of Na+ and K+ in Enzyme Function. Physiological Reviews. 86(4): 1049–1092. http://physrev.physiology.org/cgi/doi/10.1152/physrev.00008.2006.
Rachman, I.A., Djuniwati, S. dan Idris, K. 2008. Pengaruh bahan organik dan pupuk NPK terhadap serapan hara dan produksi jagung di inseptisol Ternate. Jurnal Tanah dan Lingkungan. 10(1): 7–13.
Rukmana 1997. Usaha Tani Jagung. Yogyakarta: Kanisius.
Saragih, D., Hamim, H. dan Nurmauli, N. 2013. Pengaruh dosis dan waktu aplikasi pupuk urea dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung (Zea mays L.) Pioneer 27. J Agrotek Tropika. 1(1): 50–54.
Shang, Q., Ling, N., Feng, X., Yang, X., Wu, P., Zou, J., Shen, Q. dan Guo, S. 2014. Soil fertility and its significance to crop productivity and sustainability in typical agroecosystem: A summary of long-term fertilizer experiments in China. Plant and Soil. 381(1–2): 13–23.
Suelter, C.H. 1985. Role of Potassium in Enzyme Catalysis. Potassium in Agriculture. hal.337–349.
Suryana, A. dan Agustian, A. 2014. Analisis daya saing usahatani jagung di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian. 12(2): 143–156.
Tangendjaja, B., Yusdja, Y. dan Ilham, N. 2002. Analisis ekonomi permintaan jagung untuk pakan. Ekonomi Jagung Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, hal.229–254.
Zubachtirodin, S, S. dan Mulyono., H.D. 2011. Teknologi Budidaya Jagung. Jakarta: Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian.