RESPON Baby Corn (Zea mays L) TERHADAP KONSENTRASI PUPUK URIN KELINCI DAN NPK

Authors

  • Indah Sumiati Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang
  • Tri Wardhani Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang
  • Untung Sugiarti Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang

DOI:

https://doi.org/10.31328/ja.v15i1.3150

Keywords:

baby corn, pupuk urin kelinci, NPK, gula reduksi, rabbit urine fertilizer, reduction sugar

Abstract

ABSTRAKBaby corn merupakan sayuran jagung yang dipanen muda atau belum menghasilkan biji. Peningkatan produksi baby corn jagung manis (Zea mays L.) perlu diimbangi dengan ketersediaan hara yang cukup selama pertumbuhannya. Tujuan penelitian  ini untuk mengetahui respons pertumbuhan baby corn jagung manis (Zea mays L.). yang diberi perlakuan pupuk urin kelinci dan pupuk NPK, serta kadar gula reduksi baby corn.Penelitian dilaksanakan di green house, laboratorium  biologi dan laboratorium kimia  Fakultas Pertanian Universitas Widyagama Malang University. Pupuk urin kelinci diperoleh dari Kabupaten Banjarnegara-Sigaluh Jawa Tengah. Pelaksanaan penelitian berlangsung bulan Juni-Agustus 2020. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Acak Lengkap (RAL) diulang sebanyak empat kali dengan enam perlakuan sebagai berikut: P0: Tanpa pupuk (Kontrol), P1: NPK 100 kg/ha  + Urin Kelinci 40 ml/l air , P2: NPK 150 kg/ha  + Urin Kelinci  35 ml/l  air, P3: NPK 200 kg/ha  + Urin Kelinci  30 ml/l air, P4: NPK 250 kg/ha  + Urin Kelinci  25 ml/lair, P5: NPK 300 kg/ha (tanpa urin kelinci). Data dianalisa menggunakan Anova. Untuk perlakuan yang memberikan pengaruh nyata dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji BNJ (Uji Nyata Jujur) pada taraf uji 5%. Variabel yang diamati adalah panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, umur bunga jantan dan betina, jumlah tongkol, diameter tongkol, berat tongkol, kadar gula reduksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk urin kelinci dan NPK berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman, jumlah daun, luas daun terluas, umur bunga betina dan jantan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah  tongkol, diameter tongkol, berat tongkol, dan kandungan gula reduksi.   ABSTRACT Baby corn is a vegetable that is harvested young or has no seed yet. The increasing production of sweet baby corn (Zea mays L.) should be balanced with sufficient nutrient availability during its growth. The purpose of this study was to determine the growth response of sweet baby corn on the application of rabbit urine and NPK fertilizers, and the reduction sugar content. The research was conducted in green house, biology  and chemical laboratory of Agriculture Faculty, University of Widya Gama Malang. Meanwhile, rabbit urine fertilizer is obtained from the district Banjarnegara-Sigaluh Central Java. The research was conducted from June to August 2020. The experimental design used was a completely randomized block design which was repeated four times (CRD) with six treatments as follows: P0: No fertilizer (Control) , P1: NPK 100 kg/ha + Rabbit urine 40 ml/l water, P2: NPK 150 kg/ha + Rabbit urine 35 ml/1 water, P3: NPK 200 kg/ha + Rabbit urine 30 ml/l water, P4: NPK 250 kg/ha + Rabbit urine 25 ml/l water, P5: NPK 300 kg/ha (without rabbit urine). The datas was analized with Anova, while the the treatments which have significant effect was tested with the Tukey’ test at 5%. The variables which observed were as follows: plant length, number of leaves, leaf area, age of male and female flowers, number of cobs, ear diameter, ear weight, and reduction sugar test.The result showed that the concentration of rabbit urine liquid fertilizer and NPK had significant effect on plant length, number of leaves, widest leaf area, age of female and male flowers, however had no significant effect on ear number, ear diameter, ear weight, and reduction sugar content.  

References

Gardner, F.B., Pearce, R,B,. and Mitchell, R.L. 2013. Phsycology of Crop Anatomi. Diterjemahkan oleh H. Susilo. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. 2016. RI Impor Jagung 2,4 Juta Ton. http://www.kemenperin.go.id/artikel/ 13892/2016,-RI-Impor-Jagung-2,4Juta-Ton. Diakses tanggal 4 Januari 2016.

Kuswanto. 2012. Teknik Persilangan untuk Pemuliaan Tanaman. Universitas Brawijaya Press. Malang.

Lingga P dan Marsono. 2005. Petunjuk Penggunaan Pupuk Penebar Swadaya. Jakarta.

Meity, G, M, P. dan T. Selvi. 2011. Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) pada Beberapa Dosis Pupuk Organik. Fakultas Pertanian. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Rukmana, R. 1997. Usaha Tani Jagung. Kanisius. Yogyakarta.

Rahardjo, Y.C dan N.D. Purwantari, 2010. Potensi Kotoran Kelinci Sebagai Pupuk Organik dan Pemanfaatannya pada Tanaman Pakan dan Sayuran. Balai Penelitian Ternak. Bogor.

Rosdiana. 2015. Pertumbuhan Tanaman Pakcoy Setelah Pemberian Pupuk Urin Kelinci. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Sutedjo, M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Yudiawanti, Sepriliyana, W.R. dan Budiarti, SG. 2010. Potensi Beberapa Varietas Jagung Untuk Dikembangkan Sebagai Varietas Jagung Semi. Horti. 20 (2): 157â€165.

Salmah, S., A. Ardinis, M. Neti, Syamsuardi, S. Putra, Idris, dan H. Henny. 2011. Bahan Ajar Biologi Umum. Universitas Andalas. Padang.

Published

2021-11-29

Issue

Section

Articles