PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI KEPULAUAN BANDA, KABUPATEN MALUKU TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.31328/ja.v10i1.441Abstract
Banda merupakan salah satu kawasan prioritas terkait dengan pengembangan pariwisata yang secara administratif terletak di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Pengembangan pariwisata di Kepulauan Banda dewasa ini mengarah pada suatu konsep wisata yang mengutamakan kelestarian lingkungan (berwawasan lingkungan) atau ekowisata demi terciptanya suatu pembangunan yang berkelanjutan.Namun sejauh ini, kebijakan yang dirumuskan pemerintah daerah belum mampu memberikan kemajuan signifikan bagi perekonomian masyarakat lokal. Tujuan dari penulisan ini adalah merumuskan konsep pengembangan ekowisata berbasis masyarakat guna sebagai rekomendasi bagi pemerintah daerah dalam pembuatan kebijakan pengembangan. Pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di Kepulauan Banda didasarkan pada prinsip pengembangan destinasi wisata agar berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan lingkungan dengan membentuk suatu organisasi ekowisata yang terdiri dari para masyarakat yang berkompeten di bidang ekowisata serta melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan jasa ekowisata; pengembangan institusi masyarakat lokal dan kemitraan dengan membangun kemitraan antara masyarakat dengan tour operator menciptakan suatu keadilan dalam pembagian pendapatan serta membuat panduan wisata agar selama berwisata, wisatawan dapat berperilaku sesuai dengan etika yang tertulis di dalam panduan tersebut serta menghargai budaya dan cara hidup masyarakat; ekonomi berbasis masyarakat dengan menjadikan rumah penduduk sebagai homestay agar demi peningkatan kesejahteraan serta; edukasi tentang budaya dan konservasi kepada wisatawan dengan masyarakat sebagai pemandu. Dalam merancang suatu konsep serta strategi pengembangan ekowisata berbasis masyarakat, hal mendasar yang harus dilakukan adalah mengenalkan masyarakat tentang konsep ekowisata dikarenakan sebagian besar pengelolaan destinasi di Kepulauan Banda maupun daerah Maluku masih jauh dari konsep ekowisata yang mempertimbangkan warisan budaya, partisipasi dan kesejahteraan masyarakat lokal serta upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan. Selain itu, persepsi masyarakat tentang kehadiran destinasi ekowisata agar kegiatan pengembangan sesuai dengan keinginan masyarakat tanpa mengabaikan kebutuhan wisatawan.References
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bappedal), 2001. Kriteria Pengembangan Ekowisata dalam Rangka Pengendalian Kerusakan Keanekaragaman Hayati di Taman Nasional dan Taman Wisata. Bappedal. Jakarta.
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku, 2007.
Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kawasan Banda Neira Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku. Maluku
Badan Pusat Statistik, 2013. Maluku Tengah dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Maluku Tengah. Maluku
Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, 2009. Prinsip dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat. Kerjasama Direktorat Produk Pariwisata Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF Indonesia. Jakarta
Hayati, N., 2014. Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) di Desa Tompobolu Taman Nasional Bantimurung Balasaraung. Balai Penelitian Kehutanan. Makassar
Kartini, L., 2011. Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Kepulauan Banda. Tesis Sekolah Pascasarjana. Universitas Hasanuddin. Makassar
Nugroho, I., 2010. Pengembangan Ekowisata dalam Pembangunan Daerah. www.iwanuwg.files.wordpress.com/ pdf
Nugroho, I., Negara, P.D. 2015. Pengembangan Desa Melalui Ekowisata. Era Adicitra Intermedia. Surakarta.
Sulistiani, S.N., Dwinda, L., Apriliani, K., 2011. Pengembangan Wisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) di Desa Malasari, Taman Nasional Gunung Halimun Salak. PKM Artikel Ilmiah, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
TIES (The International Ecotourism Society, 2006. Fact Sheet: Global Ecotourism. Update Edition, September 2006. www.ecotourism.org.
TIES (The International Ecotourism Society), 2015. TIES Announces
Ecotourism Revision. Update Edition. Januari 2015. www.ecotourism.org