PENGEMBANGAN SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN UNTUK PENYEDIAAN AIR IRIGASI (STUDY KASUS DESA GEBANGANGKRIK NGIMBANG LAMONGAN JAWA TIMUR DAN SEKITARNYA)
DOI:
https://doi.org/10.31328/ja.v11i1.449Abstract
Desa Gebangangkrik merupakan daerah dengan wilayah pertanian yang luas, mata pencaharian masyarakat desa tersebut adalah sebagai petani dengan sawah sistem tadah hujan. Saat musim tanam, petani mengandalkan air hujan dibantu dengan air tanah yang diperoleh dengan menggunakan mesin pompa bergilir. Tetapi saat musim kemarau, air yang diperoleh dengan sistem tadah hujan tidak cukup untuk mengairi dan seringkali terjadi konflik antar petani mengenai penggunaan pompa. Kali Padas, sungai yang melintasi wilayah tersebut sangat potensial dikembangkan sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan air irigasi dengan dibuat embung sistem on stream (dalam sungai). Metode dalam kajian ini adalah dengan survei lokasi dan pemetaan irigasi. Dari hasil survei jika Kali Padas dibangun secara ekonomi dampaknya adalah mengurangi biaya produksi saat tanam padi, secara sosial budaya tidak adanya konflik antar tetangga dengan berebut atau tidak memperoleh pinjaman mesin pompa serta sumur bor. Kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik. Dengan adanya embung dapat mengurangi pengangguran dengan mengajari masyarakat yang tidak mempunyai lahan garapan untuk menjadi petani tambak sistem keramba. Secara lingkungan akan bertambahnya jumlah air tanah, sehingga tumbuhan dapat tumbuh dengan normal menyebabkan udara menjadi sejuk.References
Anonymous. 2006. Rencana Umum Tata Ruang Kota dengan Kedalaman Rencana Detail Tata Ruang Kota Ibukota Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Pemerintah Kabupaten Lamongan Jawa Timur.
Badan Litbang Pertanian. 2007. Petunjuk Teknis Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi. Badan Litbang Pertanian. Jakarta
BPS. 2015. Kecamatan Ngimbang Dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan. Jawa Timur
BPPADI. 2016. Klasifikasi Umur Padi. http://bbpadi.litbang. pertanian. go.id/index.php/tahukah anda/120-kalsifikasi-umur-padi. [1 Juni 2016].
Herwan, M. F. Barchia, dan B. Hernawan. 2012. Rancang Bangun Peningkatan Produktifitas Lahan Sawah pada Kawasan DAS Padang Guci Kabupaten Kaur. Naturalis. 1 (1): 41 – 50.
Nurrochmad, F. 2011. Sumber Daya Air sebagai Sarana Pendukung Produksi Beras di Indonesia. Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan UGM. Yogyakarta.
Irianto, G. S., J. Duchesne, F. Forest, P. Peres, C. Cudence, T. Prasetyo, S. Karana. 1999. Rainfall-Runoff Harvesting for Controlling Erosion and Sustaining Upland Agriculture Development. Proceeding Inter-national Soil Conservation Orga-nization, Purdue, Lavayette. USA.
Purba, J. H. 2011. Kebutuhan Dan Cara Pemberian Air Irigasi Untuk Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.). Widyatech. 10 (3) : 145-155.
Romdiati, H., M. Noveria, B. Setiawan, A. Latifa, fitriana, M. A. Malamassam, I. Hidayati. 2010. Perubahan Struktur Penduduk dan Strategis Adaptasi dalam Konsteks Ketahanan Ekonomi Rumah Tangga Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur. Pusat Penelitian Kependudukan. LIPI. Jakarta.
Sucipto. 2013. Studi kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Tembakau di Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan. Agrovigor. 6 (2) : 136-144.
Surat Keputusan Gubernur Jatim Nomor: 520/1181/202.2/2009. 2009. Penetapan Kabupaten Lamongan Sebagai Lokasi Pengembangan Kawasan Agropolitan di Jatim. Surabaya Jawa Timur.
Sutapa, I W. 2008. Studi Potensi Embung Sub Wilayah Sungai Watutela Wuno di Wilayah Kota Palu dan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Mektek X (1): 61-68.
Yuda, D. K. dan P. Navitas. 2014. Arahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sektor Unggulan (Studi Kasus: Sektor Pertanian). Teknik Pomits. 3 (2): 136-141.