PENGARUH MACAM ZAT PENGATUR TUMBUH PADA PEMBIBITAN TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth)

Authors

  • Elik Murni Ningtias Ningsih Universitas Widyagama Malang
  • Yuni Agung Nugroho Universitas Widyagama Malang

DOI:

https://doi.org/10.31328/ja.v17i1.4630

Keywords:

nilam, air kelapa, ZPT, auksin, giberelin, patchouli, coconut water, PGR, auxin, gibberellins

Abstract

Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu penghasil minyak atsiri yang berprospek cerah secara ekonomi. Indonesia merupakan salah satu produsen nilam terbesar di dunia. Untuk menjaga produksi nilam Indonesia dibutuhkan bibit stek nilam yang berkualitas dan bertunas lebat yang jumlah banyak. Untuk itu perlu kajian macam pengaruh zat pengatur tumbuh (ZPT) alami yang diaplikasikan pada bibit stek tanaman nilam. Macam ZPT memiliki kandungan dalam kadar yang berbeda-beda.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan berupa faktor tunggal terdiri dari 5 taraf. Masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Macam perlakuan yaitu  Z0 = tanpa ZPT; Z1 = IAA 100 ppm, Z2 = Giberellin 100 ppm, Z3 = air kelapa konsentrasi 50%, Z4 = air kelapa konsentrasi 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman stek nilam dalam berbagai ZPT mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang tanaman nilam. Perlakuan perendaman stek dengan giberellin 100 ppm,  air kelapa 50% dan air kelapa 100%  memberikan pengaruh yang sama pada berat basah dan berat kering tanaman nilam pada umur 60 HST. Patchouli plant (Pogostemon cablin Benth) is one of the essential oil producers with bright prospects economically. Indonesia is one of the largest patchouli producers in the world. In order to maintain Indonesia's patchouli production, a large number of high-quality cuttings of patchouli  are needed. For this reason, it is necessary to study the various effects of natural growth regulators (ZPT) applied to patchouli plant cuttings. Kinds of ZPT contain ingredient in different levels. This study used a completely randomized design (CRD). Treatment in the form of a single factor consists of 5 levels. Each treatment was repeated 4 times. Kinds of treatment, namely Z0 = without ZPT; Z1 = 100 ppm IAA, Z2 = 100 ppm Giberellin, Z3 = 50% concentration coconut water, Z4 = 100% concentration coconut water. The results showed that immersing patchouli cuttings in various PGRs affected plant height, number of leaves and number of branches of patchouli plants. The treatment of soaking cuttings with gibberellin 100 ppm, coconut water  50% and coconut water on of 100%  had the same effect on the fresh weight and dry weight of patchouli plants at the age of 60 HST.

Author Biography

Elik Murni Ningtias Ningsih, Universitas Widyagama Malang

PS. Agroteknologi, Fak Pertanian.  Pangkat IV-a.

References

Abidin, Z. 2015. Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa. Bandung.

Alqamari, M., B. Thalib, dan F. S. Harahap. 2020. Kajian Media MS dengan Penambahan Auksin dan Sitokinin Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kultur Tunas Aren (Arenga pinnata (Wurmb) Merr. Jurnal Pertanian Tropik. Vol. 7(1): 109–115.

Andini S.N., dan R. N. Sesanti. 2018. Upaya Mempercepat Perkecambahan Benih Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) dan Kopi Robusta (Coffea canephora var. robusta) dengan Penggunaan Air Kelapa. Jurnal Wacana Pertanian. 14(1): 10-18.

Badan Pusat Statistik. 2016. Data Produksi Tanaman Industri. www//bpsgo.id.bps_file/publikasi.

Dinas Perkebunan dan Tanaman Industri. 2021. Tanaman Industri. www//bpsgo.id.bps_file/eksim_01.

Fitter, A.H., RKM. Hay. 2015. Fisiologi Lingkugan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Gardner, FP., RB. Pearce dan RL. Mitchell. 2014. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta.

Gundala, BT., T. Kurniawan, dan H. Halimursyadah. 2018. Pengaruh Konsentrasi Auksin dalam Hydropriming Benih Cabai yang Berbeda Tingkat Kadaluarsa Terhadap Viabilitas Benih. J. Ilm. Mhs. Pertan. 3(4): 159–167.

Kabelwa, S. 2017. Pengaruh Air Kelapa terhadap Perkecambahan Benih Kedelai (Glycine max L.) Merr. Jurnal ‘Median. IX (2): 9-19.

Kardinan, A. dan L. Maludi. 2014. Nilam Tanaman Beraroma Wangi untuk Industri Parfum dan Kosmetika. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Ningsih, E.M.N. dan Y.A.Nugroho. 2021. Air Kelapa Terfermentasi sebagai Zat Pengatur Tumbuh pada Tanaman Sawi (Brasica juncea L.). Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. 15(2): 70-78.

Nursandi, F., U. Santoso, E. Ishartati dan A. Pertiwi. 2022. Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Auksin, Sitokinin dan Giberelin pada Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.). Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. 16(1): 42-54.

Puspitorini, P. dan T. Kurniastuti. 2019. Kajian Durasi Perendaman Auxin Natural Pada Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L). Viabel: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian. 13(1): 1–10.

Sitompul, S.M., dan B. Guritno. 2014. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sutrisno. 2021. Pengaruh Rizobakteri Penghasil Indole-3-Acetic Acid terhadap Perkecambahan Biji Tanaman Padi (Oryza Sativa L.). Agroland Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. 28(2): 117–123.

Tetuko, K.A., S. Parman, dan M. Izzati. 2019. Pengaruh Kombinasi Hormon Tumbuh Giberelin dan Auksin terhadap Perkecambahan Biji dan Pertumbuhan Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Mull. Arg.). Jurnal Biologi. Vol. 4(1): 1–11.

Wudianto, R. 2013. Membuat Stek, Cangkok, dan Okulasi. Penebar Swadaya. Jakarta

Downloads

Published

2023-05-31

Issue

Section

Articles