PENGARUH METODE TUMPANG SARI KENTANG (Solanum tuberosum L.) DENGAN KACANG FABA (Vicia faba L.) TERHADAP SIFAT KIMIA DAN BIOLOGI TANAH

Authors

  • Ni Made Jeni Fanira Subagyo Universitas Kristen Satya Wacana
  • Andree Wijaya Setiawan Universitas Kristen Satya Wacana

DOI:

https://doi.org/10.31328/ja.v17i2.4783

Keywords:

tumpang sari, kentang, kacang faba, biologi tanah, kimia tanah, intercropping, potatoes, faba beans, soil biology, soil chemistry

Abstract

Sistem tumpang sari dengan tanaman legum merupakan salah satu praktik pertanian yang banyak dilakukan petani. Metode tumpang sari dengan tanaman legum kacang faba (Vicia faba L.) pada dataran menengah dan dataran tinggi dilakukan dengan kentang (Solanum tuberosum L.) karena memiliki syarat tumbuh yang hampir sama. Rhizobium yang bersimbiosis dengan kacang faba mampu mengikat unsur nitrogen bebas di udara menjadi nitrogen tersedia yang dapat diserap oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tumpangsari kentang dan kacang faba terhadap karakter biologi tanah yang meliputi biomassa karbon mikroba (C mik) dan biomassa nitrogen mikroba (N mik), serta karakter kimia tanah seperti bahan organik, pH, Redoks, Daya Hantar Listrik (DHL), Nitrogen total dan Nitrogen tersedia. Penelitian ini menggunakan rancangan Rancangan Acak Kelompok (RAK), analisis laboratorium dan menggunakan lima sistem tumpang sari kentang dan kacang faba yaitu P1 (Monokuktur kentang); P2 (Tumpang sari kentang dan kacang faba 2:1 sejajar); P3 (Tumpang sari kentang dan kacang faba 1:1 selang seling pada guludan); P4 (Tumpang sari kentang dan kacang faba 2:1 atas bawah); P5 (Monokultur kacang faba) dengan lima kali ulangan. Sistem tumpang sari kentang dan kacang faba berpengaruh tidak nyata terhadap pH tanah, daya hantar listrik, nitrogen tersedia, nitrogen total, biomassa karbon mikroba, dan biomassa nitrogen mikroba, tetapi berpengaruh nyata terhadap bahan organik dan redoks (Eh). Parameter yang secara signifikan saling berkorelasi adalah pH dengan DHL; pH dengan redoks (Eh); pH dengan biomassa nitrogen mikroba dan DHL dengan biomassa nitrogen mikroba.ABSTRACTThe intercropping system with legume plants is one of the agricultural practices that many farmers use. The intercropping method with faba bean legumes (Vicia faba L.) in the midlands and highlands is also carried out with potatoes (Solanum tuberosum L.) because they have almost the same growing conditions. Rhizobium which is in symbiosis with faba beans is able to bind free nitrogen elements in the air to form available nitrogen that can be absorbed by plants. This research aims to determine the effect of intercropping potatoes and faba beans on soil biological characteristics, which include microbial carbon biomass (C mic) and microbial nitrogen biomass (N mic), as well as soil chemical characteristics such as organic matter, pH, Redox, Electrical Conductivity (EC), total nitrogen and available nitrogen. This research used a Randomized Block Design (RAK), laboratory analysis and used five intercropping systems for potatoes and faba beans, namely P1 (potato monocrop); P2 (2:1 parallel intercropping of potatoes and faba beans); P3 (1:1 intercropping of potatoes and faba beans on mounds); P4 (2:1 intercropping of potatoes and faba beans); P5 (Faba bean monoculture) with five replications. The potato and faba bean intercropping system had no significant effect on soil pH, electrical conductivity, available nitrogen, total nitrogen, microbial carbon biomass, and microbial nitrogen biomass, but had a significant effect on organic matter and redox (Eh). Parameters that are significantly correlated with each other are pH and DHL; pH with redox (Eh); pH with microbial nitrogen biomass and DHL with microbial nitrogen biomass. 

Author Biographies

Ni Made Jeni Fanira Subagyo, Universitas Kristen Satya Wacana

Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Bisnis, mahasiswa

Andree Wijaya Setiawan, Universitas Kristen Satya Wacana

Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Bisnis

References

Abdulkarim. 2015. Penilaian dan Pemetaan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa di Kecamatan Mijen, Kota Semarang. CoUSD Prosiding. Semarang: 8 September 2015. Hal 15-29.

Agustina, C. 2014. Status Kualitas Air di DAS Sumberbrantas: Bioindikator Makroinvertebrata. Universitas Brawijaya. Malang.

Balittanah. 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Bogor.

Etemadi, F., M. Hasemi, A.V. Barker, O.R. Zandvakili., and X. Liu. 2019. Agronomy Nutritional Value, and Medical Application of Faba Bean (Vicia faba L.). Horticultural Plant Journal. 5(4): 170-82.

Ismail. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar. Makassar.

Jensen, E., M.B. Peoples, R.M. Boddey, P.M. Gressho, H. Hauggaard-Nielsen, B.J.R. Alves. 2012. Legumes for Mitigation of Climate Change and the Provision of Feedstock for Biofuels and Bioreneries. A review. Agron. Sustain. Dev. 32: 329–364. doi: 10.1007/s13593-011-0056-7.

Komariah, S., F.B. Leni, Z. Delita. 2012. Biomassa Nitrogen (N) Mikroba dan Aktivitas Urease Tanah di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu: Sebagai Status Hara Nitrogen. Skripsi. FMIPA. Universitas Riau. Pekanbaru.

Kopke, U. and T. Nemecek, T. 2010. Ecological Service of Faba Bean Field Crops Research. 115:217-233.

Latupapua, A.I. 2020. Hubungan pH, Eh, dan EC dengan Produksi Kelapa Rakyat pada Tempat Tumbuh yang Berbeda. Agrologia. 9(1): 1-8.

Martens, R. 1995. Current Methods for Measuring Microbial Biomass C in Soil: Potentials and Limitations. Biology and Fertility of Soils. 19 (2-3): 87–99. doi:10.1007/bf00336142.

Muliawan, N.R.E., J. Sampurno dan M.I. Jumarang. 2016. Identifikasi Salinitas Pada Lahan Pertanian di Daerah Jungkat berdasarkan Metode Daya Hantar Listrik (DHL). Jurnal Prisma Fisika. 4 (2): 69-72.

Nangaro, R.A. dan Tamod, Z.E. dan T. Titah. 2021. Analisis Kandungan Bahan Organik Tanah di Kebun Tradisional Desa Sereh Kabupaten Kepulauan Talaud. Ejournal Unsrat. 3(1): 1-17.

Nazari, Y.A., S. Soemarno dan L. Agustina. 2012. Pengelolaan Kesuburan Tanah pada Pertanaman Kentang dengan Aplikasi Pupuk Organik dan Anorganik. Indonesian Green Technology Journal. 1 (1): 7-12.

Patti, P. S., E. Kaya dan C. Silahooy. 2013. Analisis Status Nitrogen Tanah dalam Kaitannya dengan Serapan N oleh Tanaman Padi Sawah di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Agrologia. 2 (1): 51-58.

Polnaya, F. dan J.E. Patty. 2012. Kajian Pertumbuhan dan Produksi Varietas Jagung Lokal dalam Sistem Tumpangsari. Agrologia. 1 (1): 42-50.

Roring, M.A.S., D.D. Pioh dan J. Najoan. 2020. Identifikasi Sifat Kimia Tanah yang Ditanami Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) di Desa Pinasungkulan Utara Kecamatan Modoinding. Ejournal Unsrat. 12 (2): 1-6.

Rosmarkam, A. dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Sahara, N., Wardah, dan Rahmawati. 2019. Populasi Fungi dan Bakteri Tanah di Hutan Pegunungan dan Dataran Rendah di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah. Jurnal Forest Sains. 16:85-93.

Samadi, B. 2007. Kentang dan Analisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta.

Siringoringo, H.H. 2013. Perbedaan Simpanan Karbon Organik pada Hutan Tanaman Acacia mangium Willd dan Hutan Sekunder Muda. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 11 (1): 13-39.

Sunarjono, H. 1975. Budidaya Kentang (Solanum tuberosum L.). PT. Soeroengan. Jakarta.

Susilawati, Mustoyo, E. Budhisurya, R.C.W. Anggono, dan Bistok. 2013. Analisis Kesuburan Tanah dengan Indikator Mikroorganisme Tanah pada Berbagai Sistem Penggunaan Lahan di Plateau Dieng. Jurnal Agric. 25 (1): 64-72.

Sawada, K., S. Funakawa, T. Kosaki. 2009. Different Effects of pH on Microbial Biomass Carbon and Metabolic Quotients by Fumigation-Extraction and Substrate-Induced Respiration Methods in Soils Under Different Climatic Conditions. Soil Science and Plant Nutrition. 55(3): 363–374. doi: 10.1111/j.1747-0765.2009.00378.x.

Zelonia, C. dan D.R.V. Banjarnahor. 2019. Dinamika Hara Fosfat (P) Terhadap Pengaplikasian Tanaman Kacang Babi (Vicia Faba L.) dan Mikoriza pada Budidaya Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Granola dengan Berbagai Macam Dosis N. Seminar Nasional. Universitas Muhammadiyah. Yogyakarta.

Zhang J., J. Qin, W. Yao, L. Bi, T. Lai, X. Yu. 2009. Effect of Long-Term Application of Manure and Mineral Fertilizers on Nitrogen Mineralization and Microbial Biomass in Paddy Soil During Rice Growth Stages. Plant Soil and Environment. 55: 101–109.

Zhang, X., W. Liu, G. Zhang, L. Jiang, X. Han. 2015. Mechanisms of Soil Acidification Reducing Bacterial Diversity. Soil Biology and Biochemistry. 81: 275-281.

Downloads

Published

2023-11-28

Issue

Section

Articles