KERAGAAN BIOMASA BAWANG MERAH VARIETAS TAJUK DENGAN BAHAN PEMBENAH TANAH PADA TANAH REGOSOL
DOI:
https://doi.org/10.31328/ja.v17i2.4881Keywords:
pembenah tanah, arang sekam, asam humat, pupuk kandang, bawang merah, soil amendments, husk charcoal, humic acid, manure, shallotsAbstract
ABSTRAKTanah regosol umumnya memiliki kesuburan tanah rendah. Upaya perbaikan kesuburan tanah dapat dilakukan menggunakan pembenah tanah Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pembenah tanah terhadap biomasa bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta pada Juni-Juli 2023. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) diulang 3 kali. Bahan pembenah tanah dalam perlakuan ini terdiri dari H0:tanpa pembenah (kontrol); H1: pupuk kandang sapi 10 ton/ha; H2: arang sekam 5 ton/ha; H3: asam humat 3 kg/ha; H4: pupuk kandang sapi 5 ton/ha dan arang sekam 2.5 ton/ha; H5: pupuk kandang sapi 5 ton/ha dan asam humat 1.5 kg/ha; H6: asam humat takaran 1.5 kg/ha dan arang sekam 2.5 ton/ha dan H7: pupuk kandang sapi takaran 3.3 ton/ha; asam humat 1 kg/ha dan arang sekam 1.6 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bahan pembenah tanah tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, klorofil daun, kadar air relatif (KAR) daun, biomasa/rumpun (berat brangkasan segar dan kering jemur, umbi segar dan kering jemur; daun segar dan kering), berat/umbi dan jumlah anakan, namun berpengaruh nyata pada diameter umbi dan tinggi tanaman 3 dan 5 MST. Perlakuan H4 memberikan diameter umbi yang paling besar dibanding perlakuan yang lain, yaitu sebesar 28.16 mm.  ABSTRACTRegosol generally has low soil fertility. Efforts to improve soil fertility can be carried out using soil amendments. The aim of the research is to determine the effect of soil amendments on shallot biomass. The research was conducted in Kapanewon Kalasan, Sleman Regency, D.I. Province. Yogyakarta in June-July 2023. The research design used a randomized block design (RAK) repeated 3 times. The soil amendment materials in this treatment consisted of H0: no amendment (control); H1: cow manure 10 tons/ha; H2: husk charcoal 5 tons/ha; H3: humic acid 3 kg/ha; H4: cow manure 5 tonnes/ha and husk charcoal 2.5 tonnes/ha; H5: cow manure 5 tons/ha and humic acid 1.5 kg/ha; H6: humic acid at a rate of 1.5 kg/ha and husk charcoal at a rate of 2.5 tonnes/ha and H7: cow manure at a rate of 3.3 tonnes/ha; humic acid 1 kg/ha and husk charcoal 1.6 tons/ha. The results showed that soil amendments had no significant effect on the number of leaves, leaf chlorophyll, relative water content (KAR) of leaves, biomass/clump (weight of fresh and sun-dried stover, fresh and sun-dried tubers; fresh and dry leaves), weight/ tubers and number of tillers, but had a significant effect on tuber diameter and plant height at 3 and 5 WAP. The H4 treatment provided the largest tuber diameter compared to the other treatments, namely 28.16 mm.ÂReferences
Afrilliana, N., & A. Darmawati, A. 2017. The growth and Yields of Shallot (Allium ascalonicum L.) Affected by KCl Fertilizer Addition Based on Different Organic Fertilizers. J. Agro Complex. 1(3): 126–134.
Aini, C. & T. Wardiyati. 2018. Uji Efektivitas Arang Sekam Padi, Jerami Bakar dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonium L.). Jurnal Produksi Tanaman. 6 (12): 3086-3095.
Aisyah, S., Hapsoh, & A. Erlida. 2018. The Effect of Some Types of Manure and NPK on the Growth and Onion Result (Allium ascalonicum L.). Jom Faperta. 5 (1): 1-13.
Aprisa, R., E.D. Hastuti & S.W.A Suedy. 2020. Perbaikan Sifat Fisik dan Kimia Tanah dengan Pembenah Tanah Anting-anting, Bandotan, dan Lamtoro untuk Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Buletin Anatomi dan Fisiologi. 5 (2): 138-146. https://doi.org/10.14710/baf.5.2.2020.138-146.
Astoko, E., N. Helilusiatiningsih & T. Irawati. 2022. Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberian Pembenah Tanah di Kabupaten Nganjuk. Agrika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. 16 (2): 79-89. https://doi.org/10.31328/ja.v16i2.4136.
Hermanto, D., N.K.T. Dharmayani, R. Kurnianingsih & S.R. Kamali. 2013. Pengaruh Asam Humat Sebagai Pelengkap Pupuk Terhadap Ketersediaan dan Pengambilan Nutrien pada Tanaman Jagung di Lahan Kering Kec. Bayan-NTB. Ilmu Pertanian. 16 (2): 28–41. https://doi.org/10.1016/s0166-2481(08)70257-5.
Darmanti, S., Y. Nurchayati, D. Hastuti & M. Syaifuddin. 2009. Produksi Biomassa Tanaman Nilam (Pogostemon cablin) yang Ditanam pada Intensitas Cahaya yang Berbeda. Anatomi Fisiologi. XVII (1): 22-29.
Fitri, M. Z. & A. Salam. 2017. Deteksi Kandungan Air Relatif pada Daun sebagai Acuan Induksi Pembungaan Jeruk Siam Jember. Agritop. 15 (2): 252-265.
Glaser, B., J. Lehmann & W. Zech. 2002. Ameliorating Physical and Chemical Properties of Highly Weathered Soils in the Tropics with Charcoal - A Review. Biology and Fertility of Soils. 35 (4): 219-230. https://doi.org/10.1007/s00374-002-0466-4
Hasra, R.I. & A. Ambar. 2021. Respon dan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Berbagai Dosis Asam Humat. Prosiding Seminar Nasional SMIPT 2021 Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 4 (1): 131-137.
Hossain, N., S. Nizamuddin, G. Griffin, P. Selvakannan, N.M. Mubarak & T.M.I. Mahlia. 2020. Synthesis and Characterization of Rice Husk Biochar via Hydrothermal Carbonization for Wastewater Treatment And Biofuel Production. Scientific Reports. 10 (1): 1-15. https://doi.org/10.1038/s41598-020-75936-3.
Idris, I., M. Basir & I. Wahyudi. 2018. Effects of Various Types and Doses of Manure on Growth and Results of Shallot Variety of Palu Valley. Jurnal Agrotech. 8 (2): 40-49. https://doi.org/10.31970/agrotech.v8i2.19.
Ihsan, M. & T. Rahayu. 2018. Ekstraksi Asam Humat Pupuk Kandang Sapi dan Pengaruhnya untuk Meningkatkan Efektivitas Pemupukan Nitrogen dari Beberapa Sumber pada Tanaman Bayam. Agronomika. 13 (1): 225-231.
Indriyana, A., Yafizham & Sumarsono. 2020. Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascolonicum L.) Akibat Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Hayati. J. Agro Complex. 4 (1): 7-15.
Kurniawati, S., N. Khumaida, A.S. Wahyunin, S.N. Hartati & E.D. Sudarmonowati. 2014. Pola Akumulasi Prolin dan Poliamin Beberapa Aksesi Tanaman Terung pada Cekaman Kekeringan. J. Agron. Indonesia. 42 (2): 136-141.
Lestari, N. P. & M.Z. Sukri. 2020. Aplikasi Asam Humat Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.). Proceedings: Peran Teaching Factory di Perguruan Tinggi Vokasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan pada Era New Normal. 8-9.
Luta, D. A., M. Siregar & D. Ismail. 2019. Peningkatan Tanaman Akibat Aplikasi Pembenah Tanah Terhadap Beberapa Varietas Bawang Merah. Agrium. 22 (1): 29-33.
Magdoff, F. 2009. Building Soils for Better Crops. in Soil Science. 156 (5). https://doi.org/10.1097/00010694-199311000-00014.
Manik, S. E. 2020. Pengaruh Pemberian Pupuk Abu Sekam Padi dan Kalium (KCl) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascolanicum L.). Agriland Jurnal Ilmu Pertanian. 8 (2): 251-260.
Meriem, S., A.P. Sari & P. Pasaribu. 2020. Prolin, Asam Askorbat, dan Kandungan Air Relatif pada Tanaman C3 dan C4 yang Tercekam Kekeringan. Jurnal Bioma. 2 (2): 26-32.
Novayana, D., R. Sipayung & A. Barus. 2013. Response in Growth and Yield of Shallot (Allium ascalonicum L.) to Types of Mulch and Application of Chicken Manure. Jurnal Online Agroekoteknologi. 1 (4): 952-963.
Nuraini, Y. & A. Zahro. 2020. Pengaruh Aplikasi Asam Humat dan Pupuk NPK Terhadap Serapan Nitrogen, Pertumbuhan Tanaman Padi di Lahan Sawah. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. 7 (2): 195-200. https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2020.007.2.2.
Nurjanah, M., H. Historiawati & E.D. Novianto. 2022. Respon Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Kompos Azolla microphylla dan Arang Sekam. Vigor: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika. 7 (2): 77-84.
Panjukang, O. H., Y.M. Killa & L.D. Lewu. 2023. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Biochar Bambu dan Pupuk Kandang. Jurnal Agro Indragiri. 8 (1): 30-35.
Rahhutami, R., A.S. Handini & D. Astutik. 2021. Respons pertumbuhan Pakcoy Terhadap Asam Humat dan Trichoderma dalam Media Tanam Pelepah Kelapa Sawit. Kultivasi. 20 (2): 97-104. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v20i2.32601.
Rajiman, M.S., I.M.P. Adiwijaya & N.D. Permata. 2022. Karakter Agronomi Varietas Bawang Merah pada Perbedaan Jarak Tanam di Lahan Sawah. Ziraa’ah. 47 (3): 384-393. https://doi.org/10.31602/zmip.v47i3.8166.
Sajid, M., A. Rab, S.T. Shah, I. Jan, I. Haq, B. Haleema, M. Zamin, R. Alam & H. Zada. 2012. Humic Acids Affect the Bulb Production of Onion Cultivars. African Journal of Microbiology Research. 6 (28): 5769-5776. https://doi.org/10.5897/ajmr11.1643.
Sipayung, O., Mariat, & Meiriani. 2015. Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Dosis Pupuk Fosfat dan Asam Humat. Jurnal Online Agroekoteknologi. 3(4): 1399-1407.
Sumarni, N., G.A. Sopha dan R. Gaswanto. 2012. Respons Tanaman Bawang Merah Asal Biji True Shallot Seeds terhadap Kerapatan Tanaman pada Musim Hujan. J. Hort. 22 (1): 23-28.
Victolika, H. & Y.C. Ginting. 2014. Pengaruh Pemberian Asam Humat dan K Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill ). J. Agrotek Tropika. 2 (2): 297-301.