RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT PEPAYA (Carica papaya L.) PADA PEMBERIAN PUPUK KOMPOS PADAT LIMBAH SAWIT DAN PUPUK ORGANIK CAIR DI PEMBIBITAN

Authors

  • Syamad Ramayana Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Samarinda
  • Yetti Elidar Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Samarinda
  • Dewi Arafah Mulyadi Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Samarinda

DOI:

https://doi.org/10.31328/ja.v17i2.5068

Keywords:

pepaya, kompos padat, pupuk organik cair, sawit, Carica papaya, papaya, solid compost, liquid organic fertilizer, palm oil

Abstract

ABSTRAKPepaya (Carica papaya L.) merupakan komoditas buah tropika utama di Indonesia yang bernilai ekonomi dan memiliki potensi produksi yang tinggi. Tanaman pepaya sudah dibudidayakan secara intensif di Kalimantan Timur, namun produksinya masih mengalami fluktuasi. Hal ini disebabkan penggunaan bibit yang kurang bermutu sehingga diperlukan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas bibit pepaya. Salah satu faktor penting dalam pembibitan adalah ketersediaan unsur hara. Pemberian pupuk organik baik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga baik untuk pertumbuhan bibit pepaya. Beberapa jenis pupuk organik yang dapat digunakan adalah kompos padat limbah sawit dan pupuk organik cair (POC). Pemanfaatan limbah kelapa sawit sebagai pupuk organik selain berguna untuk menambah hara tanaman juga berfungsi mengurangi pencemaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi perlakuan dosis kompos padat limbah sawit dan dosis POC terhadap pertumbuhan bibit pepaya. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 3x4 jumlah ulangan sebanyak lima kali. Faktor pertama adalah dosis kompos padat limbah sawit yang terdiri dari s1: 150 g/polibag; s2: 300 g/polibag; dan s3: 450 g/polibag. Faktor kedua POC yang terdiri dari p0: control; p1: 1 ml/polibag; p2: 2 ml/polibag; dan p3: 3 ml/polibag. Data dianalisa menggunakan analisa ragam dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi antara pupuk kompos padat (S) dan POC (P) berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang akar, berat basah/tanaman dan berat kering/tanaman. Hasil interaksi terbaik pada berat kering/tanaman terdapat pada perlakuan s2p0 dan s2p1 dengan nilai 9.85 g dan 9.39 gram.  ABSTRACTPapaya (Carica papaya L.) is the main tropical fruit commodity in Indonesia which has economic value and has high production potential. Papaya plants have been cultivated intensively in East Kalimantan, but the production is still experiencing fluctuations. This is due to the use of poor quality seedling, so efforts are needed to increase the quality and quantity of papaya seedling. One important factor in breeding is the availability of nutrients. Providing organic fertilizer is good for improving the physical, chemical and biological properties of the soil so that it is good for the growth of papaya seedlings. Several types of organic fertilizer that can be used are solid palm waste compost and liquid organic fertilizer (POC). The use of palm oil waste as organic fertilizer is not only useful for adding plant nutrients but also serves to reduce pollution. The aim of this research was to determine the interaction of solid palm waste compost dosage and POC dosage on the growth of papaya seedlings. This research used a 3x4 factorial completely randomized design (CRD) with five replications. The first factor is the dosage of solid palm waste compost consisting of s1: 150 g/polybag; s2: 300 g/polybag; and s3: 450 g/polybag. The second factor POC consists of p0: control; p1: 1 ml/polybag; p2: 2 ml/polybag; and p3: 3 ml/polybag. The data were analyzed using analysis of variance and continued with the least significant difference test (LSL) of 5%. The research results showed that the interaction between solid compost (S) and POC (P) had a significant effect on the parameters of plant height, stem diameter, number of leaves, root length, wet weight/plant and dry weight/plant. The best treatment interaction results on dry/plant weight were found in the s2p0 and s2p1 treatments with values of 9.85 g and 9.39 grams.

References

Badan Pusat Statistik (BPS). 2022. Produksi Buah-buahan Menurut Jenis Tanaman dan Menurut Kabupaten (Kuintal). 2020. Samarinda. BPS Provinsi Kalimantan Timur. https://kaltim.bps.go.id/news.html. 20 November 2019.

Bustami, S. dan Bahtiar. 2012. Serapan Hara dan Efesiensi Pemupukan Fosfat Serta Pertumbuhan Padi Varitas Lokal. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. 1: 159- 170.

Dwijoseputro. 2005. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Fadli, R., Murniati dan Yoseva. S. 2016. Pemberian Beberapa Konsentrasi Pupuk Organik Cair Bio Sugih dan Mulsa Organik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.). Jom Faperta. 3 (2).

Haryanti, A., N. Norsamsi, P.S.F. Sholiha dan N.P. Putri. 2014. Studi Pemanfaatan Limbah Padat Kelapa Sawit. Konversi. 3 (2): 57-66.

Hartatik dan Widowati. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati 4. Pupuk Kandang. http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/buku/ pupuk/pupuk4.pdf. 21 November 2019.

Heddy, S. 2010. Hormon Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Imanda, N dan K. Suketi. 2018. Pengaruh Jenis Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Pepaya (Carica papaya L.) Genotipe IPB 3. IPB 4. IPB 9. Jurnal Agrohorti. 6 (1): 99-111.

Indriyani, N.L.P., Affandi dan D. Sunarwati. 2008. Pengelolaan Kebun Pepaya Sehat. Solok: Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Hal: 33.

Irawan, D., Idwar dan Murniati. 2017. Pengaruh Pemupukan N, P, dan K Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Bima Brebes dan Thailand di Tanah Ultisol. Jom Faperta. 4 (1):1-14.

Ismawan, A. 2020. Pengaruh Abu Janjang Kelapa Sawit dan Gandasil B Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bengkuang (Pachyrhizus Ereso ). Skripsi. Universitas Islam Riau. Pekanbaru.

Jumin, H.B. 2002. Ekofisiologi Tanaman Suatu Pendekatan Fisiologi. Rajawali Press. Jakarta.

Lakitan, B. 2010. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Press. Jakarta.

Mulyani, M. dan A.G. Kartasapoetra. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bina Cipta. Jakarta.

Nuryani, E., G. Haryono dan Historiawati. 2019. Pengaruh Dosis dan Saat Pemberian Pupuk P Terhadap Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris. L.) Tipe Tegak. Vigor: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika. 4 (1): 14-17.

Pahan, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit: Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta Pusat.

Prawiranata, W.S., S. Hairan dan P. Tjondronegoro. 1991. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jilid I. Departemen Botani. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Presterl, T.G., M. Seitz, E.M. Landbeck, W. Thiemt, W. Scimdt and H.H. Geiger. 2003. Crop Breeding Genetics and Citology Improving Nitrogen-Use Eficiency in European Maize: Estimation of Quatitstive Genetic Parameters. Crop Sci. 43:1259-1265.

Putra, R.R. dan M. Shofi. 2015. Pengaruh Hormon Napthalen Acetic Acid Terhadap Inisiasi Akar Tanaman Kangkung Air (Ipomea aquatica Forssk). Jurnal Wiyata. 2 (2): 108-113.

Rachim, A. 1995. Penggunaan Logam-Logam Polivalen untuk Meningkatkan Ketersediaan Phospat dan Produksi Jagung Pada Tanah Gambut. Disertasi. IPB. Bogor.

Satria, N., Wardati dan Khoiri. M.A. 2015. Pengaruh Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Gaharu (Aquilaria malaccencis). Jom Faperta. 2 (1).

Soemeinaboedhy, N dan R.S. Tejowulan. 2007. Pemanfaatan Beberapa Macam Arang Sebagai Sumber Hara P dan K Serta Sebagai Pembenah Tanah. Agroteksos. 17 (2): 114-122.

Downloads

Published

2023-12-04

Issue

Section

Articles