UJI MUTU PATOLOGI TERHADAP LAMA SIMPAN DUA VARIETAS BENIH KEDELAI

Authors

  • Tri Endrawati
  • Alvita Sekar Sarjani
  • Agung Setya Wibowo

DOI:

https://doi.org/10.31328/ja.v17i2.5099

Keywords:

Benih Kedelai, Varietas Dering, Varietas Argomulyo, Lama simpan, Mutu patologi

Abstract

Tanaman kedelai, sebagai sumber pangan yang memiliki nilai gizi tinggi dan populer di kalangan masyarakat Indonesia, mengalami tantangan produksi yang signifikan. Salah satu faktor yang berkontribusi pada produksi rendah adalah mutu benih yang menurun seiring lamanya penyimpanan benih kedelai. Oleh karena itu, penting untuk melakukan uji mutu benih kedelai yang mencakup aspek fisologi dan patologi untuk menentukan berapa lama benih tetap dapat digunakan. Penelitian ini berfokus pada pengujian mutu patologi yang mencakup tiga aspek: pertama, deteksi cendawan dan bakteri patogen yang terbawa oleh benih kedelai, kedua, identifikasi jenis cendawan yang ditemukan, dan ketiga, uji biokimia pada bakteri yang terdeteksi, yang meliputi pengamatan makroskopis bakteri, uji gram KOH 3%, dan uji oksidatif fermentatif. Selain itu, penelitian juga mencakup deteksi virus yang dapat terbawa oleh benih kedelai, menggunakan uji ELISA untuk virus SMV dan CMV. Penelitian ini menggunakan Rancangan Plit Plot dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan varietas Dering (VD) dan varietas Argomulyo (VA) sebagai faktor utama, sedangkan lama penyimpanan benih (0 bulan, 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan) sebagai anak petak. Setiap perlakuan diulang tiga kali, sehingga total terdapat 18 unit perlakuan. Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan analisis ragam, dan apabila ditemukan pengaruh signifikan, akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada varietas Argomulyo, benih yang disimpan selama 1 bulan menunjukkan tingkat infeksi yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Dalam pengujian patologi, terdapat keberadaan bakteri dan cendawan kontaminan pada benih, tetapi cendawan kontaminan ini merupakan jenis cendawan yang umumnya ditemukan pada permukaan benih. Selain itu, dalam pengujian virus, tidak ditemukan adanya penyakit yang dapat ditularkan melalui benih pada varietas tersebut. 

References

Escamilla D, Rosso LM, Zhang B. 2019. Identification of fungi associated with soybeans and effective seed disinfection treatments. Food Sci Nutr.7:3194-3205.

Melese, B., Satheesh, N., Fanta, S. W., Bishaw, Z. 2022, Effects Of Storage Bags Type And Storage Duration On Seed Quality And Proximate Composition Of Emmer Wheat (Triticum dicoccum L.) in Ethiopia, Helivon 8(12).

Mumpuni NA, Kholifah NA, Syahfitri AA, Febrian WF, Aulia DI, Ramadhani K, Priyanti. 2021. Organisme Pengganggu Yang Menyerang Benih Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Dan Pengendaliannya. Prosiding SEMNAS BIO. ISSBN 2809-8447; hal 1208-1216.

Rahayu M. 2016. Patologi dan Teknis Pengujian Kesehatan Benih Tanaman Aneka Kacang. Buletin Palawija Vol 14(2):78-88.

Safitri S, Tjiptaningrum A, Angraini ID, Ayu RP. 2017. Hubungan Konsumsi Protein Kedelai serta Konsumsi Serat Makanan dengan Kadar Kolesterol Total pada Pasien Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. J Agromedicine Vol 4(2);302-307.

Saleh, N, 2007, Sistem Produksi Kacang-kacangan untuk Menghasilkan Benih Bebas Virus, Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbuan, Iptek Tanaman Pangan Vol.2 No.1.

Suyono, Y dan Salahudin, F, 2011. Identifikasi Dan Karakterisasi Bakteri Pseudomonas Pada Tanah Yang Terindikasi Terkontaminasi Logam, Jurnal BIOPROPAL INDUSTRI, Vol. : 02, No. 01.

Umar, S., 2012. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Daya Simpan Benih. Kedelai (Glycine Max L. Merr). Balittra. Vol. 11(3) ; 401-409.

Waluyo, L., 2008, Teknik dan Metode Dasar Mikrobiologi, Cetakan Pertama, UMM Press, Malang

Downloads

Published

2023-11-28

Issue

Section

Articles