Kajian pencemaran ekosistem mangrove jenis Rhizophora mucronata di perairan Desa Kalianyar Bangil Pasuruan Jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.31328/ja.v12i1.545Abstract
Salah satu program utama Pemerintah saat ini adalah mewujudkan Indonesia sebagai poros Maritim dunia antara lain melalui rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencemaran beberapa logam berat pada tanaman mangrove, perairan dan sedimen di desa Kalianyar Bangil Jawa Timur. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal oleh Pemerintah Daerah setempat maupun pihak-pihak yang berhubungan dengan penggunaan wilayah laut untuk pelestarian tanaman mangrove secara terpadu dan berkelanjutan. Lokasi Desa Kalianyar dekat dengan muara sungai dimana aliran sungai tersebut berhubungan dengan pembuangan lumpur lapindo. Di wilayah tersebut terdapat habitat mangrove, sehingga dampak pembuangan tersebut diperkirakan dalam jangka waktu tertentu dapat mempengaruhi kehidupan ekosistem mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kandungan Pb, Cu, Cd, Hg dan Fe di perairan sudah melebihi ambang batas yang diijinkan. Kandungan Pb dan Cd pada sedimen umumnya masih di bawah ambang batas, sedangkan Cu dan Hg sedimen sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan. Kandungan logam berat Cu, Cd pada sampel buah mangrove melewati ambang batas, sedangkan Pb dan Hg sampel buah di bawah ambang batas yang ditetapkan Dirjen POM No. 03725/B/SK/VII/89 tentang toleransi logam berat pada makanan. Hasil pengamatan kualitas air yaitu suhu, pH, kecerahan, DO, BOD, COD, umumnya masih dalam kisaran yang dipersyaratkan, sedangkan amonia melebihi ambang batas untuk kegiatan budidaya perikanan sesuai PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Kata kunci : Bangil, lingkungan, logam berat, mangrove, pencemaranReferences
Andriyani, N. 2005. Kualitas perairan Waduk Sermo. Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Akuakultur Berkelanjutan. Fakultas Biologi Program Pascasarjana Perikanan dan Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. p. 149–153.
Anonim, 2016. Bangun Kedaulatan Maritim, Indonesia Harus Lakukan Revolusi Mental. http://ekonomi. kompas.com/read/2016/11/17/140000226/bangun.kedaulatan.maritim.indonesia.harus.lakukan.revolusi.mental. Diakses 30 Nopember 2017.
Connel, D.W. dan G. J. Miller. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. (terjemahan: Yanti Kastoer). UI-Press. Jakarta. P. 520.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius: Yogyakarta.
Elmer, P. 2000. Analytical Methods for Atomic Absorbtion Spectrometry. PerkinElmer Instruments LLC, Singapore.
Fajri, N.E. 2001. Analisis Kandungan Logam Berat Hg, Cd, dan Pb dalam Air Laut, Sedimen, dan Tiram (Carassostrea cucullata) di Perairan Pesisir Kecamatan Pedes. Kabupaten Karawang. Jawa Barat. Tesis. Program Pascasarjana, IPB. Bogor.
Haritash, C.P. Kaushik,. 2009. Biodegradation aspects of Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs): A review. Journal of Hazardous Materials. 169: 1–15.
Everaat, J.M. 1989. Netherland Journal of Sea Research. 23(4): 403-413.
Manassrisuksi, K., M. Weir, and Y.A. Hussin. 2001. Assesment of mangrove rehabilitation programme using remote sensing and GIS: a case study of Amphur Khlung, Chantaburi Province, Eastern Thailand. 22nd Asian Conference on Remote Sensisng. Singapore 5-9 November 2001.
Ong, J.E. 2002. The hidden costs of mangrove services: use of mangroves for shrimp aquaculture. International Science Round Table for the Media, Bali Indonesia, 4 June 2002. Joint event of ICSU, IGBP, IHDP, WCRP. DIVERSITAS and START.
Rozak, A., dan E. Rochyatun. 2007. Pemantauan Kadar Logam Berat dalam Sedimen di Perairan Teluk Jakarta. Makara Sains. 11(1): 28 36.
Thayib S.S. dan H. Razak, 1981. Prosiding: Seminar dan Kongres Nasional Biologi VI. Surabaya. Indonesia. p.196-217.