EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI KEMANGI DAN PALA TERHADAP HASIL TANGKAPAN LALAT BUAH (Bactrocera spp.) PADA TANAMAN BELIMBING DI AGROWISATA BELIMBING BOJONEGORO
DOI:
https://doi.org/10.31328/ja.v18i2.6411Keywords:
lalat buah, minyak atsiri, metil eugenol, kemangi, pala, fruit flies, essential oils, methyl eugenol, basil, nutmegAbstract
ABSTRAK Lalat buah merupakan hama utama tanaman belimbing. Atraktan tanaman aromatik merupakan salah satu pengendalian yang ramah lingkungan. Jenis tanaman yang dapat dijadikan atraktan adalah pala dan kemangi. Metil eugenol pada minyak atsiri tanaman menghasilkan aroma feromon seks yang mirip dengan lalat buah betina sehingga menurunkan laju reproduksinya. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Pengumpulan data dilakukan dengan deteksi varian, jika terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan uji BNJ pada taraf 5%. Korelasi antara faktor abiotik dan populasi lalat buah juga diamati. Atraktan yang paling sering menangkap lalat buah adalah minyak atsiri pala. Korelasi suhu dan jumlah populasi lalat buah Y= 30.275 – 0.001x; R²=0.602 dan korelasi curah hujan dengan populasi lalat buah Y= -14.457 + 0.013x; R²=0.081. Kedua korelasi tersebut sama-sama tidak berpengaruh nyata. Semua lalat buah yang tertangkap adalah lalat buah jantan dari spesies B. carambole. Minyak atsiri pala mampu menangkap lalat buah lebih banyak yaitu sebanyak 262.5-344.7 ekor dibandingkan minyak atsiri kemangi sebanyak 35.6-39.7 ekor. Minyak atsiri pala memiliki masa aktif lebih dari 7 hari sedangkan kemangi hanya memiliki masa aktif 4 hari. ABSTRACT Fruit flies are the main pest of star fruit plants. Aromatic plant attractants are an environmentally friendly control agent. Types of plants that can be used as attractants are nutmeg and basil. Methyl eugenol in the plant's essential oil produces a sex pheromone aroma similar to that of female fruit flies, thereby reducing their reproductive rate. The study used a completely randomized design with 5 treatments and 4 replications. Data collection was carried out by variant detection, and if there were real differences then the BNJ test was continued at the 5% level. Correlations between abiotic factors and fruit fly populations were also observed. The attractant that most often catches fruit flies was nutmeg essential oil. Correlation between temperature and fruit fly population size was Y= 30.275 – 0.001x; R²=0.602 and correlation between rainfall and fruit fly population was Y= -14.457 + 0.013x; R²=0.081. Both correlations had no real effect. All fruit flies caught were male fruit flies of the species B. carambole. Nutmeg essential oil was able to catch more fruit flies, namely 262.5-344.7 compared to 35.6-39.7 basil essential oil. Nutmeg essential oil had an active period of more than 7 days, while basil only had an active period of 4 days.References
Ahmad, J. N., Sharif, T., Ahmad, S. J. N., Maqsood, S., & Zafar, F. (2019). Molecular identification and characterization of fruit flies of genus bactrocera (Diptera: Tephritidae) in Pakistan. Pakistan Journal of Zoology, 51(6), 2275–2280. https://doi.org/10.17582/journal.pjz/2019.51.6.2275.2280
Auliana, A., Nidhof, M. A. A., Ulaa, H., & Fikri, A. A. (2021). Blongsong sebagai Solusi Berbasis Kearifan Lokal: Faktor Pembatas Hama dan Sinar Matahari terhadap Belimbing (Averrhoa carambola L.). Jurnal Bakti Saintek: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sains Dan Teknologi, 5(2), 59–63. https://doi.org/10.14421/jbs.2219
bps.go.id. (2023). Produksi Buah-buahan Belimbing, Duku, Durian Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Tanaman di Provinsi Jawa Timur (kwintal), 2021 dan 2022. Bps.Go.Id. https://jatim.bps.go.id/statictable/2023/03/20/2577/-produksi-buah-buahan-belimbing-duku-durian-menurut-kabupaten-kota-dan-jenis-tanaman-di-provinsi-jawa-timur-kwintal-2021-dan-2022.html
Kardinan, A. (2019). PROSPEK INSEKTISIDA NABATI BERBAHAN AKTIF METIL EUGENOL (C12H24O2) SEBAGAI PENGENDALI HAMA LALAT BUAH Bactrocera Spp. (Diptera : Tephritidae) Prospect of Methyl Eugenol (C12H24O2) as Active Ingredient of Botanical Insecticide for Fruit Flies Control Bact. Perspektif, 18(1), 16. https://doi.org/10.21082/psp.v18n1.2019.16-27
Khaliq, A., Javed, M., Sagheer, M., Sohail, M., Sohail, M., & Sagheer, M. (2014). Environmental effects on insects and their population dynamics. Journal of Entomology and Zoology Studies JEZS, 1(22), 1–7.
Masriatun, H., & Tasik, S. B. (2021). Pelatihan Pembuatan Atraktan Alami dari Tumbuhan Aromatika Untuk Pengendalian Lalat Buah Bractocer sp. pada Pertanaman Cabai Di Kecamatan Sigi Biromaru. Universitas Tadulako, Palu Abstract, 20(1), 1–8.
Muhlison. (2016). Hama Tanaman Belimbing Dan Dinamika Populasi Lalat Buah Pada Pertanaman Belimbing Di Wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Plant Health Australia. (2018). The Australian handbook for the identification of fruit flies: version 3. 1.
Pratomo, A. L. P., Aminudin Afandhi, D., & Rachmawati, R. (2017). Efektivitas Kombinasi Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. dan Pengatur Pertumbuhan Serangga (PPS) untuk Pengendalian Lalat Buah Bactrocera carambolae Drew and Hancock (Diptera: Tephritidae). Jurnal HPT, 5(3), 89–97. http://jurnalhpt.ub.ac.id/
Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan hayati. (2015). Pedoman Pemantauan Dini Lalat Buah. Jurnal Artikel Badan Karantina Pertanian.
Putri, I. A., Fatimura, M., Husnah, H., & Bakrie, M. (2021). Pembuatan Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan Menggunakan Metode Distilasi Uap Langsung. Jurnal Redoks, 6(2), 149–156. https://doi.org/10.31851/redoks.v6i2.5202
Salbiah, D., Sutikno, A., & Rangkuti, A. (2013). Uji Beberapa Minyak Atsiri Cabai Merah (Capsicum annum L .). Jurnal Agroteknologi, 4(9), 13–18.
Samad Sunar, Rani Rafida, & TA Effendy. (2018). Pengaruh Beberapa Jenis Tanaman Sebagai Sumber Atraktan Lalat Buah (Bactrocera spp)(Diptera:Tephritidae) Pada Tanaman Cabai ( Capsicum annuum L.). 2004, 13–14.
Sartika, W. D. ., Ginting, S. B. ., & Afriyanto, D. (2022). Distribusi Lalat Buah Bactrosera sp, (Diptera : Tephritidae) Pada Buah Jambu Biji di Kota Bengkulu. 1(November), 128–144.
SASTONO, I. W., WIJAYA, I. N., & ADNYANA, I. M. M. (2017). Uji Efektivitas Perangkap Kuning Berperekat dan Atraktan terhadap Serangan Lalat Buah pada Pertanaman Jeruk di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 6(4), 443–448.
Shahzadi, K., Ahsan khan, M., Gul, T., Ahmad, T., Aslam, F., Ishfaq, M., & Aslam, I. (2019). Host Preference of Bactrocera cucurbitae (Diptera: Tephritidae). Acta Scientific Agriculture, 3(11), 80–83. https://doi.org/10.31080/asag.2019.03.0689
Sidiq.M. (2016). Pengaruh atraktan terhadap lalat buah pada tanaman belimbing di Kabupaten Blitar. Jurnal Agroteknologi, 9(May), 125–131.
Siwi, S. S., & Hidayat, P. (2004). Taksonomi dan Bioekologi Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) Penting di Indonesia. January.
Sunarno dan Ruruk, M. (2018). Pengaruh Konsentrasi Fuli Pala Terhadap Daya Tangkap Lalat Buah (Bactrocera Sp) Di Kebun Buah Kabupaten Halmahera Utara. Studi Agroteknologi,UNIERA, 1(4), 404–414. https://doi.org/10.30598/jhppk.2017.1.4.404
Suputa, S. (2007). Pedoman Identifikasi Lalat Buah Hama. January.
Susanto, A., Natawigena, W. D., Puspasari, L. T., & Atami, N. I. N. (2018). Pengaruh Penambahan Beberapa Esens Buah pada Perangkap Metil Eugenol terhadap Ketertarikan Lalat Buah Bactrocera dorsalis Kompleks pada Pertanaman Mangga di Desa Pasirmuncang, Majalengka. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 22(2), 150. https://doi.org/10.22146/jpti.27001
Syahputera, I., Susanto, A., & Permana, A. D. (2022). Fluktuasi Populasi dan Identifikasi Lalat Buah Bactrocera spp. pada Pertanaman Mangga Varietas Gedong Gincu di Jatigede Sumedang. Agrikultura, 33(1), 83. https://doi.org/10.24198/agrikultura.v33i1.37796
Wulan Sari, D., Azwana, A., & Pane, E. (2017). Hama Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hendel) Dan Preferensi Peletakan Telur Pada Tingkat Kematangan Buah Belimbing di Desa Tiang Layar Kecamatan Pancur Batu Sumatera Utara. Agrotekma: Jurnal Agroteknologi Dan Ilmu Pertanian, 1(2), 102. https://doi.org/10.31289/agr.v1i2.1128
Zubaidah, S. (2008). Daya Atraktan Ekstrak Daun Selasih (Ocimum santum) Dan Biji Pala (Myristica fragant ) Terhadap Lalat Buah (Bactrocera sp). Skripsi, 25.