Aktivasi Senyawa NaCl dan Hidrogen pada Proses Elektrolisis terhadap Nyala Api Difusi
Abstract
Pemakaian bahan bakar alternative di era seperti sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat dan industri khususnya industri otomotif. Efisiensi penggunaan bahan bakar fosil diperkirakan sudah mulai menipis bahkan isunya sebentar lagi akan habis. Hal ini akan memberikan solusi terobosan pemanfaatan dan penggunaan bahan bakar alternative dari proses elektrolisis, hidrolisis, fermentasi, pirolisis dan bahkan banyak lagi metode-metode yang sedang dikembangkan. (Tampubolon, Yuwono, Tambunan, & Achsani, 2021). Bahan bakar alternative meliputi bahan bakar gas seperti hydrogen, gas alam, propane, alkohol seperti etanol, methanol, butanol, minyak nabati, limbah dan listrik. Selain itu, pemakaian energi bahan bakar fosil memiliki dampak polusi udara terhadap lingkungan, pemanfaatan pencegahan atau pemanfaat efek rumah kaca dan lamabt laun akan terjadi pemanasan global dimuka bumi. Dalam penanggulangan fenomena alam dan penyelamatan lingkungan dibutuhkan perubahan baru atau kemajuan baru dalam energi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Sumber bahan bakar alternative adalah gas hidrogen (H2), untuk mendapatkan gas hydrogen (H2) dengan metode memisahkan air (H2O) menjadi hydrogen-hidrogen oksigen (HHO) atau gas brown dengan elektrolisis menggunakan arus listrik DC. (Hasan, 2019). Elektrolisis molekul air menghasilkan satu molekul hidrogen dan satu bagian oksigen gas dalam bentuk diatomik. Gas hidrogen akan bereaksi di katoda, yaitu elektroda terpasang di arus kutub negatif dan gas oksigen mendapat oksigen dua kali lebih banyak dengan tingkat energi yang digunakan kedua. (Langga, 2019). Proses elektrolisis (HHO) dengan mencampur larutan natrium chlorida (NaCl). Karakteristik natrium klorida (NaCl) yaitu terdisosiasi secara reaksi kimia sempurna dalam air. Pada saat NaCl dilarutkan kedalam air, seluruh massa natrium klorida (NaCl) akan membentuk kation natrium (Na+) dan anion chlorida (Cl-). Pada prinsipnya garam NaCl hanya terionisasi dan tidak terhidrolisis, sehingga larutan yang dihasilkannya bersifat netral (pH=7). Garam NaCl merupakan garam yang terbentuk dari basa kuat NaOH dan asam kuat HCl. Elektrolisis sangat berpengaruh pada beberapa hal yaitu kualitas elektrolit / larutan, konsentrasi elektrolit/larutan dan material dari elektroda yang digunakan sebagai pemicu reaksi molekul maupun larutan. Dari uraian di atas, perlu diteliti pengaruh campuran natrium chlorida (NaCl) saat elektrolisis HHO terhadap terbentuknya nyala api difusi.Downloads
Published
2023-08-15
Issue
Section
Book Chapter 2023-Bagian 4: Inovasi Teknologi Terbarukan dan Efisiensi Energi