Bagaimana Internet Of Things Bekerja pada Sistem Pengendalian Manajemen Penyiraman Otomatis (Studi Kasus DLH Kab. Pasuruan)

Authors

  • Erri Wahyu Puspitarini Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi dan Bisnis Yadika Pasuruan
  • Panca Rahardiyanto Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi dan Bisnis Yadika Pasuruan
  • Anik Vega Vitianingsih Fakultas Teknik, Universitas Dr. Soetomo Surabaya
  • Anastasia Lidya Maukar Fakultas Teknik, Universitas President

Abstract

Tanaman merupakan salah satu makhluk hidup yang kehadirannya sangat penting di bumi karena tanaman dapat memproduksi oksigen segar yang dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Tanaman yang sehat adalah tanaman yang kebutuhan airnya terpenuhi sehingga pada saat proses fotosintesis dapat menghasilkan oksigen dengan baik (Febriyono et al., 2017). Begitu juga dengan air yang merupakan senyawa penting bagi semua makhluk hidup di bumi. Karena adanya air, tumbuhan bisa memproduksi oksigen (Suskha et al., 2020) dan oksigen tersebut dapat di hirup oleh makhluk hidup lainnya.Sedangkan dari sisi perkembangan teknologi dan informasi berkembang semakin pesat dan cepat. Hal ini terbukti dari fakta – fakta yang ada dimana setiap tahun atau bahkan setiap bulan ada teknologi baru yang berhasil diciptakan ataupun dikembangkan.  Kehadiran teknologi adalah untuk membantu dan mempermudah pekerjaan-pekerjaan manusia (Sutono et al., 2021).Internet of Things merupakan konsep bahwa obyek tertentu dapat mengirimkan data melalui jaringan tanpa memerlukan kontak manusia ke manusia atau manusia ke komputer (Rachmadi, T., 2020). Internet of Things lebih sering disebut dengan singkatannya yaitu IoT. IoT ini sudah berkembang pesat mulai dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan juga Internet (Hildayanti & Sya’rani Machrizzandi, 2020). IoT ini juga sering diidentifikasikan dengan Radio Frequency Identification (RFID) sebagai metode komunikasi (Rahmadhani et al., 2022). Namun, IoT juga dapat mencakup teknologi sensor lain yang kita kenal, seperti teknologi nirkabel dan kode QR.Bibit tanaman adalah calon tumbuhan yang telah mengalami musim tanam, batang dan daun sudah berkembang, sudah berbentuk biji, atau sudah ditanam di media besar seperti tanah atau di wadah besar (Alamsyah & Putri, 2022). Begitu juga dengan bibit tanaman yang dimiliki oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan yang berada di GreenHouse dimana membutuhkan Perawatan yang lebih intensif agar lebih siap pada saat ditanam di taman maupun di sempadan jalan. Biasanya masalah yang terjadi di lapangan ialah proses perawatan bibit-bibit tanaman yang baru tumbuh dan juga di datangkan dari daerah-daerah pegunungan yang memiliki kondisi cuaca yang berbeda dengan Letak Greenhouse yang cenderung lebih panas, maka penyiraman yang dilakukan harus intensif supaya tanaman tidak mudah mati.Permasalahan yang terjadi adalah dimana pada saat petugas taman tersebut menyiram bibit tanaman yang ada di GreenHouse itu membutuhkan waktu yang sangat lama karena dengan kondisi cuaca di daerah Bangil yang begitu panas, sehingga pekerjaan lainnya seperti merawat tanaman di taman dan di sempadan jalan waktunya akan lebih sempit. Dan terkadang juga hasil dari penyiramannya cenderung tidak efektif dan banyak bibit tanaman yang mati (Hairuddin & Mawardi, 2017)Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh suhu atau kelembaban. Fotosintesis, transpirasi dan respirasi pada tumbuhan berjalan dengan baik. Jika suhu lingkungan dan kelembaban bekerja dengan baik. akan memungkinkan pertumbuhan yang maksimal (Cobantoro et al., 2019).  Menurut   (Abdullah et al., 2023),  mikrokontroler Arduino menerima masukan dari sensor kelembaban. Ini kemudian memproses dan memberikan output perintah melalui relai. Dari topik yang diangkat oleh (Widhi & Winarno, 2014) tersebut maka akan diterapkannya metode yang dipakai guna menyiram tanaman yaitu arduino dengan sensor kelembaban, dan kemudian akan diisi oleh perintah-perintah sesuai dari rencana penelitian ini.Pada penelitian ini, objek penelitian yang akan digunakan adalah sistem kendali penyiraman tanaman secara otomatis. Untuk kebutuhan uji coba akan digunakan simulasi tanaman pangkas mas /kuning yang berada di dalam greenhouse DLH Kabupaten Pasuruan yang sudah ditanam dan ditata sedemikian rupa agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk penelitian. Tahap desain penelitian dilakukan untuk melakukan penelitian untuk menentukan persyaratan untuk memecahkan masalah (Puspitarini, 2021) serta mengetahui berbagai data terkait kelembaban tanah. Berdasarkan tinjauan lapangan diketahui bahwa banyak sekali jenis tanaman yang ada di dalam greenhouse tersebut. Selanjutnya, dilakukan penelitian terkait efek perubahan kelembaban tanah di rumah kaca dan pemasangan alat irigasi untuk menjaga kestabilan suhu dan kelembaban. Pengumpulan data awal dilakukan selama satu minggu sebelum implementasi sistem yang dirancang. Berdasarkan data sebelumnya, suhu rumah kaca siang hari diamati sebesar 70%.Tujuan dari analisis sistem ini adalah untuk memantau kelembaban dan kontrol otomatis irigasi pada tanaman Pangkas Mas/Kuning. Cara kerja sistem ini yaitu sensor di tancapkan ke tanah dan akan mendeteksi kelembaban tanah, setelah itu sensor akan mengirim informasi ke Microcontroller Pada penelitian ini pengukuran suhu dan kelembaban menggunakan sensor jenis Capacitive Soil Moisture Sensor V1.2. Data hasil pembacaan sensor dikirim ke Microcontroller dengan menggunakan kabe jumper dan data hasil pengiriman akan dikirimkan lagi ke firebase dan firebase akan mengirimkan atau menampilkan data ke smartphone. Proses pengujian akhir akan dikaitkan dengan sensitivitas sensor berdasarkan data yang diperoleh.Pemantauan kelembaban dan sistem kontrol irigasi tanaman otomatis adalah sistem terintegrasi yang terintegrasi ke dalam sistem untuk memantau perubahan kelembaban tanah dan secara otomatis mengontrol irigasi tanaman ketika kelembaban berada dalam batas normal.Sensor  Capacitive Soil Moisture Sensor V1.2  akan  membaca  nilai  kelembaban  tanah  untuk diproses di mikrokontroller. Jika pembacaan sensor kelembaban melebihi batas normal, mikrokontroler mengirimkan sinyal ke relai untuk mengaktifkan solenoid valve, begitulah cara kerja pengontrol irigasi tanaman. Semua data keluaran sensor dikirim ke Firebase melalui koneksi internet.

Downloads

Published

2023-08-15

Issue

Section

Book Chapter 2023-Bagian 2: Inovasi Teknologi Internet of Thing (IoT)