PENGARUH FORTIFIKASI KELOR TERHADAP ORGANOLEPTIK NUGGET
Abstract
Keywords
Article Metrics
Abstract view : 660 timesPDF view : 850 times
Full Text:
PDFReferences
Allen, L., dkk., 2006. Guideline on Food Fortification with Micronutriens. Jenewa:WHO
Al-Mardiyah, B., & Astuti, N. (2019). Pengaruh Penambahan Daun Kelor (Moringa Oleifera) dan Tulang Ayam Terhadap Sifat Organoleptik dan Tingkat Kesukaan Nugget Ayam. e-Journal Tata Boga, 8(2), 364-371.
Astuti, R., & Rosidi, A. (2014). Kadar Hemoglobin Pada Siswi Pondok Pesantren Putri Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Jawa Tengah. Universitas Muhammadiyah Semarang: Prosiding Seminar Nasional & Internasional.
Bey. (2010). All Things Moringa.
Briawan, D. (2012). Anemia Masalah Gizi pada Remaja Wanita. Jakarta: EGC
Briawan,D. et al. (2014). Konsumsi Pangan, Bioavailabilitas Zat Besi dan Status Anemia Siswi di Kabupaten Bogor. Prosiding Seminar Hasil Penelitian IPB. pp.219-230
Fellows, P. (1990). Food Processing Technologi :Principal and Practice. New York: Elis Harwood.
Gopalan, C. (2010). Nutrition Research in Southeast Asia. New Delhi, WHO
Hamidiyah, A., dkk. (2018). Faktor Determinan Anemia Santri Putri. OKSITOSIN : Jurnal Ilmiah Kebidanan. Vol.6 (1). P:64-72. Diakses dari https://journal.ibrahimy.ac.id/index.php/oksitosin/article/view/345
Hamidiyah, A., & Hikmah, R. (2018). Penanggulangan Anemia melalui Kader Kokoa Moringa Oleifera (Komo). Journal of Community Engagement in Health, 1(2), 1-5.
Hamidiyah, A., & Hikmah, R. (2018). Pelatihan Pembuatan Camilan Sehat Kokoa-Moringa Oleifera (Komo) Desa Sumberejo Dan Sumberanyar. Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH), 1(1), 195-203
Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar Nasional. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Krisnadi. (2013). Kelor Super Nutrisi. Blora: Pusat Informasi dan Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia.
Krisnadi, A. D. (2012). Kelor Super Nutrisi. Retrieved Mei 1, 2019, from kelorina.com
Krisnandani, N. L., Ina, P. T., & Ekawati, I. G. (2016). Aplikasi Tahu dan Daun Kelor (Moringa Oleifera) pada Nugget. Media Ilmiah Teknologi Pangan, 3(5), 125-134.
Mitasari, L., & Suhartiningsih. (2018). Pengaruh Proporsi Puree Wortel (Daucus Carota L.) dan Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) terhadap Sifat Organoleptik Sosis Sapi. e-Journal Boga, 7(2), 158-167.
Muchtadi, d. (2011). Ilmu Pengetahuan Bahan Makanan. Bandung: Alfabeta.
Otunola, G., dkk. (2013). The Effect of Addition of Moringa Leave Waste Fibre on Proximate and Sensory Characteristic of Cookies. Agrosearch, 13(1), 69-75. Diakses dari: http://www/echonet.org/
Rahmawati, P.S. dan Adi, C.A (2016). Daya Terima Zat Gizi Permen Jeli dengan Penambahan Bubuk Daun Kelor (Moringan Oleifera). Media Gizi Indonesia, Vo.11(1). P:86-93
Satriya, A. B., & Sutiadiningsih, A. (2019). Pengaruh Proporsi Tepung Terigu Dan Tepung Daun Kelor Terhadap Sifat Organoleptik Roll Cake. e-Journal Tata Boga, 8(3), 433-438.
Soan, Y.A. (2018). Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Anemia Mahasiswa Universitas Ibrahimy. KTI. Situbondo: Universitas Ibrahimy.
Ulfa, S., & Ismawati, R. (2016). Pengaruh Penambahan Jumlah dan Perlakuan Awal Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Sifat Organoleptik Baso. e-Journal Boga, 5(3), 83-90.
Wijayanti, S. S., & Ismawati, R. (2016). Pengaruh Jumlah Susu Skim Dan Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Sifat Organoleptik Dan Kecepatan Meleleh Es Krim . e-Journal Boga, 5(3), 101-109.
Winarno, F.G. (2006). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pusaka Utama
Refbacks
- There are currently no refbacks.