PENDAMPINGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA KOLASE PADA ANAK AUTIS
DOI:
https://doi.org/10.31328/ciastech.v2i1.1154Keywords:
pendampingan, kemampuan motorik halus, autisAbstract
Autisme merupakan suatu gangguan perkembangan, gangguan pemahaman atau gangguan fungsi otak yang bersifat pervasif, dan bukan suatu bentuk penyakit mental. Gangguan perkembangan fungsi otak yang bersifat pervasive (inco) yaitu meliputi gangguan kognitif (kemampuan), bahasa, perilaku, komunikasi, dan gangguan interaksi sosial. Masalah yang sering terjadi pada anak autis adalah gangguan perkembangan motorik halus. Upaya untuk mencegah peningkatan anak autis dapat dilakukan dengan mengobservasi perkembangan motorik halus.Upaya untuk meningkatkan perkembangan motorik halus anak autis yaitu terapi bermain dan terapi okupasi. Terapi bermain untuk mengembangkan aspek motorik, meningkatkan ketahanan tubuh, memperbaiki sikap tubuh, melepaskan energi anak yang berlebihan, dan meningkatkan interaksi sosial, sedangkan terapi okupasi lebih berfokus pada kemampuan yang masih ada pada diri seseorang sehingga tujuan membetuk seseorang agar mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Pada kegiatan ini dalam meningkatkan kemapuan motorik halus anak autis dengan menggunakan media kolase untuk melatih konsentrasi, melatih memecahkan masalah, meningkatkan kreativitas, serta pengenalan bentuk dan warna.Kegiatan PKM ini dilakukan pada Lembaga Sekolah Dasar di Kec.Panarukan yaitu di SDN 4 Kilensari sebagai mitra. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pelatihan guru pendamping anak berkebutuhan khusus , khususnya anak autis untuk bisa melatih kemampuan motorik halusnya.References
Alfaris, M. R. (2018). Payung Hukum Penyandang Disabilitas Dalam Konteks Dukungan dan Aksesibilitas Terhadap Pembangunan Sosial Berkelanjutan. Widya Yuridika, 1(2). doi:https://doi.org/10.31328/wy.v1i2.748
Azwandi, Yosfan. 2005. Mengenal Dan Membantu Penyandang Autisme. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Budi, Santoso Tri. 2008. Terapi Okupasi (Occupational Theraapy) pada Anak dengan Kebutuhan Khusus. Konsultan pada Anak dengan Kebutuhan Khusus, diakses dari: http://putrakembara.org/rm/OT_Budi .pdf (8 Juni 2018)
Handojo. 2004. Autisma: Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi untuk Mengajar Anak Normal, Autis dan Perilaku Lain. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.a
Muharrar, Syakir dan Sri, Verayanti. 2013. Kolase, Montase,Mozaik. Semarang: Esensi.
Nurjatmika, Yusep. 2012. Ragam Aktivitas Harian Untuk TK. Jogjakarta: Diva Press.
Sabri, Rika et al. 2006. Pengarug Terapi Autis Terhadap Kemajuan Anak Autis di Sekolah Khusus Autisme di kota Padang.