PEMBUATAN SALEMPONG SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PRODUK PANGAN LOKAL

Authors

  • Amir Hamzah Universitas Tribhuwana Tunggadewi
  • Budi Santoso Universitas Tribhuwana Tunggadewi

DOI:

https://doi.org/10.31328/ciastech.v2i1.1160

Keywords:

Salempong, pangan alternatif, produk pangan lokal

Abstract

Potensi sumberdaya alam lokal saat ini belum maksimal dimanfaatkan. Salah satu komoditas yang perlu digarap untuk menghasilkan pangan alternatif adalah ubi kayu atau singkong. Singkong merupakan pangan masa depan, namun sampai sekarang pengolahan singkong menjadi pangan modern masih belum banyak. Di banyak desa, sampai saat ini pengolahan singkong masih terbatas pada pembuatan getok dan tiwul, padahal jika ada sentuhan teknologi kan mampu mengangkat nilai pangan lokal. Salah satu inovasi teknologi yang dapat meningkatkan produk pangan lokal adalah salempong. Salempong merupakan bahan pangan olahan berbahan baku singkong yang diproses dengan cara dibakar. Desa Panggungduwet kecamatan Kademangan kebupaten Blitar merupakan salah satu desa prioritas nasional karena dianggap tertinggal. Potensi yang ubi kayu cukup besar hanya saja pengalohannya masih sebatas karena keterbatasan ketrampilan. Oleh karena itu peningkatakan ketrampilan dan kemampuan untuk berinovasi merupakan tujuan yang harus dipenuhi. Di desa tersebut telah terbentuk wadah untuk ibu-ibu, namun kegiatannya masih bersifat pengajian dan arisan, sedangkan kegiatan ketrampilan lain masuh terbatas. Untuk itu perlu dihadirkan inovasi teknologi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan ibu-ibu PKK, serta meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal berbahan baku singkong. Hasil kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap perbaikan inovasi teknologi. Inovasi teknologi pembuatan salempong mampu memperbaiki produk pangan lokal yang selama ini hanya bertumpu pada gaplek dan tiwul. Salempong dapat dibuat dengan berbagai varian rasa serta mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Diharapkan produk salempong dapat dijadikan sebagai salah satu produk unggulan desa karena bahan bakunya mudah didapat dan pembuatannya mudah dilakukan.

References

Anonymous, (2016). Demografi Desa Panggungduwet. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Panggungduwet Tahun 2016.

Anonymous, (2018). Demografi Desa Panggungduwet. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Panggungduwet Tahun 2018.

Adnan dan S.R.D. Sihombing, (2017). Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar Untuk Meningkatkan Nilai Tambah. BPTP. Papua.

Dhanang Dhave, (2017). Sagu Lempeng, Murah Namun Mewah. https://www.kompasiana.com/dhave/551774ff813311aa689de2a5/sagu-lempeng-murah-namun-mewah,

Hayadi P., 2010. Penguatan Industri Penghasil Nilai Tambah Berbasis Potensi Lokal Peranan Teknologi Pangan untuk Kemandirian Pangan. Jurnal PANGAN, Vol. 19 No. 4 Desember 2010: 295-301. https://seafast.ipb.ac.id/publication/journal/20101204-Penguatan-Industri-Penghasil-Nilai-Tam

Rosida, Aryani, E, Djajati, S. (2017). Identifikasi Potensi Desa Dan Permasalahan Sosial Di Desa Panggung Duwet Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017. https://semnas.unikama.ac.id/lppm/prosiding/pengabdian/

Sarpina, M. Assagaf, C. Sugihono, Y. Saleh, I.M.J. Mejaya dan H. Syahbuddin 2009. Teknologi Pengolahan Sagu Kasbi Aneka Rasa. BPTP. Maluku Utara.

Sumarno dan Saugi W., (2015). Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Pengolahan Bahan Pangan Lokal. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Volume 2 – Nomor 2, November 2015. http://journal.uny.ac.id/index.php/jppm

Downloads

Published

2019-11-08

Issue

Section

Pengabdian Pada Masyarakat Bidang Kesehatan, Biomedis, Pertanian, SDA, dan Pangan