IDENTIFIKASI GULMA PADA AREA PERTANAMAN JERUK KEPROK (Citrus reticulata) KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU
DOI:
https://doi.org/10.31328/ciastech.v3i1.1874Keywords:
Gulma, jeruk keprok, Kecamatan Bumiaji Batu MalangAbstract
Jeruk keprok (Citrus reticulata) merupakan salah satu komoditi buah-buahan penting yang mendapat prioritas utama untuk dikembangkan secara nasional. Hal ini disebabkan usahataninya dapat memberikan sumbangan besar dalam peningkatan pendapatan petani, disukai oleh konsumen karena kandungan gizinya yang tinggi, dan permintaan pasar baik domestik maupun luar negeri yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Komunitas vegetasi pada area pertanaman budidaya jeruk tidak hanya ditumbuhi tanaman yang hidupnya dikehendaki. Namun dalam suatu lahan budidaya jeruk ditumbuhi pula berbagai tanaman lainnya. Sifat dan fungsi dari setiap tanaman dalam lahan budidaya jeruk berbeda-beda. Beberapa tumbuhan berfungsi membantu keberlangsungan tumbuh kembang tanaman jeruk, dan ada pula beberapa tumbuhan dalam tanaman jeruk memiliki fungsi yang mengganggu dan berkompetisi atau bersaing dengan tanaman jeruk (Efendi, 2009). Jadi keberadaan gulma pada pertanaman jeruk dapat dikendalikan. Karena selain itu gulma merupakan jenis tumbuhan yang berasal dari spesies tanaman liar memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut diatas, diperlukan studi Analisis vegetasi gulma pada suatu wilayah dengan memperhatikan karakteristik pertanian di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh keberadaan gulma yang dominan terhadap Pertumbuhan produksi jeruk, menentukan cara pengendaliannya yang tepat sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengendalian gulma. Pelaksanaan penelitian dengan metode survei yang digunakan dalam identifikasi gulma serta analisa vegetasi mengunakan metode kuadrat. Sedangkan paremeter pengamatan Kerapatan Mutlak, Kerapatan Nishi, Frekuensi Mutlak, Frequensi Nishi, Dominansi Mutlak dan Dominasi Nishi serta SDR. Jadi pertumbuhan gulma dan luas penyebaranya di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tempat dimana gulma tersebut tumbuh. Cara bercocok tanam dan juga jenis tanaman pokoknya yang ada.References
Bellina, M. (2008) Survey dan Identifikasi Gulma pada Pertanaman tebu (Saccharum officinarum L.) di Kabupaten Malang. Malang: Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Hal. 2. http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127671
Efendi, M. (2009) Distribusi Hama Kutu Sisik Merah (Aonidiella aurantii) Pada Perkebunan Jeruk Manis (Citrus sinensis) dan Jeruk Keprok (Citrus reticulata). Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1063
Fachrul, M. F., H. Haeruman dan L. C. Sitepu. (2005) Komunitas Fitoplankton sebagai Bio- Indikator Kualitas Perairan Teluk Jakarta. Seminar Nasional MIPA 2005. Universitas Indonesia. Depok. Hal. 38.
Hamid, I. (2010) Identifikasi Gulma Pada Areal Pertanaman Cengkeh (Eugenia aromatic) Di Desa Nalbessy Kecamatan Leksula Kabupaten Baru Selatan. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU. Ternate). Volume 3 edisi 1 (Mei 2010). http://doi.org/10.29239/j.agrikan.3.1.62-71
Moenandir Jody. (1998) Persaingan Tanaman Budidaya dengan Gulma (Ilmu Gulma-Buku III). RajaGrafindo Persada. Jakarta Utara. http://Pustaka.stipap.ac.id
Sadeli,A.H dan H.N.Utami. (2013) Sikap konsumen terhadap Atribut Produk untuk Mengukur Daya Saing Produk Jeruk. Jurnal Trikonomika, Vol 12, No1, Juni 2013, Hal.61-71.
Widaryanto,E. (2010) Teknologi Pengendalian Gulma Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya Malang.