UJI VIGOR BENIH PADA BEBERAPA WAKTU POLINASI TANAMAN LABU KUNING (Cucurbita pepo, L.)

Authors

  • Elik Murni Ningtias Ningsih
  • Tri Wardhani

DOI:

https://doi.org/10.31328/ciastech.v3i1.1879

Keywords:

Vigor, benih, polinasi, labu kuning

Abstract

Mutu benih mempunyai peran penting dalam budidaya tanaman labu kuning.  Benih bermutu mengandung embrio yang tumbuh sebagai bibit dan berkembang menjadi tanaman dewasa.  Mutu benih terdiri dari mutu fisik dan mutu fisiologis yang ditampilkan oleh vigor kecambah.  Pencegahan terjadinya kontaminasi oleh serbuk sari asing maka polinasi dilakukan secara manual oleh manusia.  Polinasi paling baik dilakukan pada saat bunga betina dalam periode mekar penuh. Oleh karena itu perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk polinasi agar tercapai proses penyerbukan saat yang tepat.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan diulang 5 kali.  Perlakuan terdiri :  W1 = polinasi pada rentang waktu 06.00 – 07.00, W2 = polinasi pada rentang waktu 07.00 – 08.00, W3 = polinasi pada rentang waktu 08.00 – 09.00, W4 = polinasi pada rentang waktu 09.00 – 10.00. Uji vigor benih menggunakan metode UKDdp (Uji Kertas Digulung dalam plastik). Pengamatan dilakukan pada parameter jumlah Kecambah vigor, jumlah kecambah less vigor persenatse kecambah vigor dan less vigor, berat basah dan berat kering kecambah.  Hasil penelitian menunjukkan perlakuan waktu polinasi  berpengaruh pada jumlah kecambah vigor, persentase kecambah vigor, jumlah kecambah less vigor dan persentase kecambah less vigor.  Waktu polinasi tidak pengaruh nyata pada berat basah dan berat kering kecambah labu kuning.

References

Agbagwa, Ndhukum, Mensah (2007). Floral Biology, Breeding System, and Pollination Ecology of Cucurbita moschata (Duch. ex Lam) Duch. ex Poir, Varieties (Cucurbitaceae) from Parts of the Niger Delta, Turk J Bot 31 (7), 451-458.

Ashari, S.. (2017). Pengaruh Tingkat Kematangan Dan Lama Pengeringan Terhadap Mutu Benih Gambas Hibrida (Luffa acutangula). Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 3, 417 – 424

Copeland, L.O. and M.B. Mc.Donald, "Principle of Seed Science and Technology – Fourth Edition. Burgess Publishing Company. Minneapolis. Minnesota. 2001. 488 p.

Dresselhaus, T., Spurk, Wessel, Fertilization Mechanisms in Flowering Plants. Cell Biology and Biochemistry, Biochemie-Zentrum Regensburg, University of Regensburg. Regensburg - Germany. 2016. 244 p.

Ilyasa, S and O. Sopian. Effect of Seed Maturity and Invigoration on Seed Viability and Vigor, Plant Growth, and Yield of Bambara Groundnut (Vigna subterranea (L.) Verdcourt). Proc. 2nd Int. Symp. on Underutilized Plants Species “Crops for the Future – Beyond Food Security†Eds . 2013. pp. 695 – 702.

Lesilolo, M.K., J. Riry dan E.A. Matatula. (2013). Pengujian Viabilitas Dan Vigor Benih Beberapa Jenis Tanaman Yang Beredar Di Pasaran Kota Ambon. Agrologia, Vol. 2 (1). Hal. 1-9.

Pujiastuti, E. dan D. J. Sudrajat. (2017). Uji Vigor Untuk Menduga Perkecambahan Benih Dan Munculnya Semai Normal Acacia mangium dI Persemaian . Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol.5 (2) . 81-94

Sucahyono, D. M. Sari , M. Surahman , dan S. Ilyas. (2013). Pengaruh Perlakuan Invigorasi pada Benih Kedelai Hitam (Glycine soja) terhadap Vigor Benih, Pertumbuhan Tanaman, dan Hasil. J. Agron. Indonesia 41 (2) : 126 - 132

Wijaya, S. A., N. Basuki, S.L. Purnamaningsih. (2015). Pengaruh Waktu Penyerbukan Dan Proporsi Bunga Betina Dengan Bunga Jantan Terhadap Hasil Dan Kualitas Benih Mentimun (Cucumis sativus, L) Hibrida. Jurnal Produksi Tanaman, Volume 3, Nomor 8, Desember 2015, hlm. 615 – 622.

Downloads

Issue

Section

Riset Bidang Pertanian, Sumber daya Alam, dan Pangan