KARAKTERISTIK API HASIL PEMBAKARAN DIFUSI SPRAY BIODIESEL WASTE COOKING OIL AKIBAT PENGARUH TEKANAN BAHAN BAKAR
DOI:
https://doi.org/10.31328/ciastech.v3i1.1951Keywords:
Biodiesel, Minyak Jelantah, DifusiAbstract
Minyak jelantah merupakan limbah murah yang melimpah yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan biodiesel dengan melewati pengolahan terlebih dahulu. Umumnya, minyak jelantah melewati proses esterifikasi dan transesterifikasi untuk menghasilkan asam lemak bebas agar dapat dikatakan sebagai bahan bakar biodiesel. Pada mesin diesel, bahan bakar disemburkan melalui nosel sehingga cairan mengalami atomisasi dan berubah menjadi partikel-partikel kecil (droplet) sebelum mengalami detonasi dan berlanjut pada pelepasan kompresi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tekanan bahan bakar terhadap karakteristik api pembakaran difusi spray biodiesel waste cooking oil dengan hasil yang diharapkan yaitu visualisasi nyala api dan tinggi api. Pada peniltian ini menggunakan minyak jelantah (B100) dan bahan bakar solar (B0) dengan variasi tekanan yakni 3.5 bar, 4 bar, 4.5 bar dan 5 bar. Hasil penelitian didapatkan bahan bakar solar (B0) dengan variasi tekanan 5 bar memiliki nilai tinggi api 129,367 cm yang lebih tinggi jika dibandingankan dengan tekanan bahan bakar yang lainnya maupun minyak jelantah (B100). Hal ini disebabkan oleh nilai viskositas pada bahan bakar biodiesel minyak jelantah (B100) lebih besar, sehingga hal tersebut dapat menghambat deformasi dari bahan bakar yang disemburkan.Downloads
Issue
Section
Riset Bidang Teknologi dan Rekayasa