TRANSFER TEKNOLOGI PENGENDALIAN VEKTOR PENYEBAB KERITING DAUN CABAI DI DESA JALATUNDA MANDIRAJA BANJARNEGARA
DOI:
https://doi.org/10.31328/ciastech.v0i0.3405Keywords:
cabai, keriting daun, ramah lingkungan, vektorAbstract
Salah satu penyakit utama tanaman cabai di Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara berupa penyakit keriting daun cabai. Saat ini, upaya pengendalian penyakit keriting daun belum optimum. Pengendalian efektif dianggap hanya pada sasaran penyakitnya. Padahal penyakit keriting daun cabai ditularkan oleh jenis serangga pengisap sebagai vektornya. Potensi tingginya populasi serangga hama sebagai penyebar penyakit keriting daun cabai, berdampak pada tingginya serangan penyakitnya juga. Oleh karena itu, perlu upaya pengendalian vektor penyebab keriting daun cabai dengan cara ramah lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan  dengan  cara sosialisasi tentang pengendalian vektor penyebab keriting daun cabai. Kegiatan dimulai dengan pre-test untuk seluruh peserta. Selanjutnya, sosialisasi dengan metode ceramah, dilanjutkan dengan diskusi dan penggunaan alat peraga berupa contoh produk biopestisida untuk menunjang materi yang disampaikan. Peserta juga diberikan leaflet tentang materi yang disampaikan narasumber. Di akhir kegiatan dilakukan post-test untuk seluruh peserta. Analisis data menggunakan uji T dari hasil pre-test dan post-test. Pengetahuan tentang peranan vektor penyakit keriting daun yang disebabkan oleh virus telah dimiliki oleh peserta. Pengetahuan tentang cara kerja vektor sebagai pembawa atau penular keriting daun yang disebabkan oleh virus juga telah dimiliki oleh peserta. Pengetahuan tentang upaya pengendalian penyakit keriting daun cabai juga telah dimiliki oleh peserta.Hasil pre-test peserta dengan rerata nilai 64,80 dan post-test dengan rerata nilai 68,85. Pemberian materi pada saat kegiatan transfer teknologi pengendalian keriting daun cabai belum mampu meningkatkan pengetahuan peserta dengan nilai P-value yaitu 0,5661.References
B. M. Andrie and A. Novianty, “Optimalisasi Pendapatan Petani Cabai Merah Dengan Diversifikasi Usahatani,†Mimb. Agribisnis J. Pemikir. Masy. Ilm. Berwawasan Agribisnis, vol. 7, no. 1, p. 254, 2021, doi: 10.25157/ma.v7i1.4486.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara, Kecamatan Mandiraja Dalam Angka 2020. Banjarnegara: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara, 2020.
S. B. Zehra, “Chilli Leaf Curl Virus an Emerging Threat to Chilli in India,†Int. J. Pure Appl. Biosci., vol. 5, no. 5, pp. 404–414, 2017, doi: 10.18782/2320-7051.5471.
E. Apriliyanto and A. A. Suhastyo, “Eksplorasi dan Identifikasi Jamur Entomopatogen pada Sentra Tanaman Ubi Kayu Banjarnegara,†J. Ilm. Media Agrosains, vol. 5, no. 1, pp. 62–68, 2019.
L. Marianah, “Serangga Vektor dan Intensitas Penyakit Virus pada Tanaman Cabai Merah,†AgriHumanis J. Agric. Hum. Resour. Dev. Stud., vol. 1, no. 2, pp. 127–134, 2020, doi: 10.46575/agrihumanis.v1i2.70.
G. N. . Tuhumury and H. R. . Amanupunyo, “Kerusakan Tanaman Cabai Akibat Penyakit Virus Di Desa Waimital Kecamatan Kairatu,†Agrologia, vol. 2, no. 1, 2018, doi: 10.30598/a.v2i1.276.
S. Karthik, B. M. Ganesh, J. Battu, and Y. Gummudala, “Bemisia tabaci : A Polyphagous Vector of Potential Plant Viruses in Indian Sub- Chapter - 8,†no. July, 2021, pp. 82–96.
K. A. Yuliadhi, T. A. Phabiola, and K. Siadi, “Population Control of Viruses Insect Vectors in Chili with Plastic Mulch,†Adv. Trop. Biodivers. Environ. Sci., vol. 1, no. 1, p. 23, 2017, doi: 10.24843/atbes.2017.v01.i01.p06.
A. Astuti and M. Mulyono, “Pemberdayaan Kwt Desa Kranggan Dalam Budidaya Padi Dengan Metode S.R.I. Untuk Pertanian Sehat,†War. LPM, vol. 21, no. 2, pp. 45–49, 2019, doi: 10.23917/warta.v21i2.7029.
L. A. Vivaldy, R. M. M, and M. G. S. J, “Insidensi Penyakit Virus Pada Tanaman Cabai (Capsicum anuum) Di Desa Kakaskasen Ii Kecamatan Tomohon Utara Kota TomohoN,†Cocos, vol. 6, no. 1, pp. 25–33, 2017.