IMPLEMENTASI PROGRAM KEMANUSIAAN MBKM TIM PULIH SEMERU UNTUK BANTU PEMULIHAN KONDISI PASCA ERUPSI GUNUNG SEMERU DI PRONOJIWO, LUMAJANG, JAWA TIMUR

Authors

  • Mufidatul Ma’sumah Program Studi S1 Ilmu Hukum, Universitas Widyagama Malang, Kota Malang
  • Purnawan Dwikora Negara Program Studi S1 Ilmu Hukum, Universitas Widyagama Malang, Kota Malang
  • Revolver Langit Akbar Program Studi S1 Ilmu Hukum, Universitas Widyagama Malang, Kota Malang
  • Duwi Yudhanengtyas Galularasati Maharani Program Studi S1 Ilmu Hukum, Universitas Widyagama Malang, Kota Malang
  • Fenia Aurully Aisyah Program Studi S1 Ilmu Hukum, Universitas Widyagama Malang, Kota Malang

DOI:

https://doi.org/10.31328/ciastech.v0i0.3432

Keywords:

Program Kemanusiaan, erupsi, Gunung Semeru, Tim Pulih Semeru

Abstract

Bencana erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur pada penghujung tahun 2021 menyebabakan penderitaan yang sangat luas bagi masyarakat terdampak terutama pada anak-anak. Sebagai bentuk kepekaan sosial dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, Aliansi Pulih Semeru yang merupakan gabungan dari beberapa unsur organisasi diantaranya dari Badan Eksekutif Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang, WALHI Jawa Timur, WALHI Nasional, Klub Indonesia Hijau (KIH) Regional 12, MAPALA Universitas Brawijaya, PSHT terjun langsung ke lokasi bencana sebagai relawan untuk membantu korban terdampak erupsi. Kegiatan ini merupakan wujud dari salah satu Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) dalam Program MBKM Program Kemanusiaan. Metode dalam program ini adalah dilakukan melalui 1) Tahap Persiapan; 2) Tahan Penyusunan dan Pelaksanaan Program dan 3) Tahap Evaluasi. Adapun beberapa bentuk kegiatan dalam pulih Semeru diantaranya adalah Open Donasi, Assessment, Trauma Healing, Distribusi logistik, Dapur Umum dan Rencana Relokasi. Terdapat kendala saat pelaksanaan program kemanusiaan, kendala tersebut antara lain desibabkan faktor geografis, sulitnya menghimpun data, terbatasnya sarana, minimnya Sumber Daya Manusia dan adanya miss komunikasi antar tim. Capaian yang dihasilkan dari kegiatan kemanusiaan ini pastinya sangat bermanfaat bagi penyintas dan bagi relawan khususnya mahasiswa dari berbagai segi,  kognitif, afektif dan psikomotorik terutama kepekaan terhadap sesama manusia dan lingkungan.

References

A. Zagarino, “Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dalam Manajemen Bencana Erupsi Gunung Semeru Di Kabupaten Lumajang,†J. Syntax Admiration, vol. 2, no. 5, pp. 2013–2015, 2021.

A. Daerah et al., “Analisis Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor Di Kabupaten Magelang Menggunakan Sistem Informasi Geografis Dengan Metode Standar Nasional Indonesia Dan Analythical Hierarchy Process,†J. Geod. Undip, vol. 8, no. 1, pp. 288–297, 2019.

P. D. Abdul Muhari and I. dan K. K. B. Plt. Kepala Pusat Data, “Hari Kelima Paska Erupsi Semeru, Tim Gabungan Temukan Total 43 Korban Meninggal Dunia,†https://bnpb.go.id/berita/-update-hari-kelima-paska-erupsi-semeru-tim-gabungan-temukan-total-43-korban-meninggal-dunia, 2021. .

Muhammad, “Trauma Healing Terhadap Korban Bencana Alam di Jawa Timur, Indonesia,†Mhs. Progr. Pascasarj. UIN Sunan Ampel Surabaya, pp. 383–398, 2019.

H. Hadi, “Strategi Adaptasi Dan Relokasi Permukiman Warga Akibat Bencana Banjir Pasang Air Laut,†J. Geodika, vol. 1, no. 1, pp. 29–40, 2011.

Downloads

Published

2021-12-20

Issue

Section

Riset Merdeka Belajar Kampus Merdeka