STABILISASI SWELLING VOLUMETRIK (3D) TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TIPE TINGGI DENGAN LUMPUR LAPINDO
DOI:
https://doi.org/10.31328/ciastech.v5i1.4357Keywords:
Stabilisasi Tanah, Swelling Volumetrik, Lumpur LapindoAbstract
Tanah ekspansif adalah jenis tanah bermasalah yang kandungan lempungnya dapat mengalami kembang susut yang diakibatkan oleh kadar air yang berubah sehingga dampaknya volume dari tanah juga mengalami perubahan yang bisa mengakibatkan bangunan gedung ringan dan jalan diatasnya mengalami kerusakan. Tujuan dari penelitian ini akan memanfaatkan lumpur lapindo dari Porong, Sidoarjo, Jawa Timur sebagai bahan stabilisasi swelling volumetrik (3D) tanah lempung ekspansif tipe tinggi daerah Ampelgading. Variasi campuran lumpur lapindo dan tanah lempung ekspansif yang dipakai yaitu sebesar tanah 100% + lumpur lapindo 0%, tanah 95% + lumpur lapindo 5%, tanah 90% + lumpur lapindo 10%, tanah 85% + lumpur lapindo 15%, tanah 80% + lumpur lapindo 20%. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperiment, dengan data hasil uji laboratorium di laboratorium Mekanika Tanah. Adapun pengujian yang dilakukan adalah uji swelling volumetrik (3D). Hasil penelitian dapat disimpulkan dari pencampuran lumpur lapindo nilai swelling volumetrik tanah menurun dari 18,45% menjadi 11,40% pada campuran 20% lumpur lapindo. Dari pengujian yang dilakukan campuran optimum lumpur lapindo untuk menstabilisasi tanah didapat pada cammpuran 19,2%.References
E. Setyono, Sunarto, and A. Moro Gumilang, “Pengaruh Penggunaan Bahan Serbuk Marmer Pada Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif,†Media Tek. Sipil, vol. 16, no. 2, pp. 99–107, 2018, [Online]. Available: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/6245.
A. T. Sudjianto, Mekanika Tanah 1 Konsep Dasar dan Pengukuran Laboratorium. Malang: Intimedia, 2020.
A. T. Sudjianto, Tanah Ekspansif karakteristik dan Pengukuran Perubahan Volume. yogyakarta: PT. Graha Ilmu, 2015.
A. T. Sudjianto, “Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif Dengan Garam Dapur ( NaCl ),†Tek. Sipil, vol. 8, no. 1, pp. 53–63, 2007.
A. T. Sudjianto, A. Suraji, and S. H. Susilo, “Analysis of Soil Characteristics on Expansive Clay Stabilization Using Shell Ash,†Eastern-European J. Enterp. Technol., vol. 6, no. 6(114), pp. 58–64, 2021, doi: 10.15587/1729-4061.2021.245533.
H. C. Hardiyatmo, Mekanika Tanah 1, Ke-3. yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005.
A. T. Sudjianto, A. Halim, O. Gembiranto, and S. H. Susilo, “Comparison of Fly Ash With Lapindo Mud as a Land Stabilizer for Landfill in Pasuruan-Indonesia,†Eastern-European J. Enterp. Technol., vol. 3, pp. 19–26, 2021, doi: 10.15587/1729-4061.2021.234518.
A. I. Candra, S. Anam, Z. B. Mahardana, and A. D. Cahyono, “Studi kasus stabilitas struktur tanah lempung pada jalan totok kerot kediri menggunakan limbah kertas 1,†vol. 2, no. 2, pp. 88–97, 2018.
P. J. Marcal et al., “Stabilisasi Swelling Tiga Dimensi ( 3D ) Tanah Lempung dengan Limbah Industri Kerajinan Marmer,†vol. 2, no. 1, pp. 1–10, 2022.
G. S. Utami and U. Usaha, “Peningkatan Daya Dukung Tanah Lempung pada Ruas Jalan Kertajaya Indah Timur Surabaya Dengan Lumpur Lapindo,†Semin. Nas. Sains dan Teknol. Terap. V 2017, no. 1, pp. 1–8, 2017.
Wikipedia, “Banjir lumpur panas Sidoarjo,†Wikipedia, 2022. https://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_lumpur_panas_Sidoarjo (accessed Sep. 21, 2022).
N. Anom Wiryasa and I. Sudarsana, “Pemanfaatan Lumpur Lapindo Sebagai Bahan Substitusi Semen Dalam Pembuatan Bata Beton Pejal,†J. Ilm. Tek. Sipil, vol. 13, no. 1, pp. 1–8, 2009.