GAMBARAN SANITASI LINGKUNGAN PADA RUMAH PASIEN DEMAM BERDARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLOWIJEN KOTA MALANG
DOI:
https://doi.org/10.31328/ciastech.v6i1.5244Keywords:
Sanitasi Lingkungan, Pengukuran Fisik Rumah, Pasien Demam BerdarahAbstract
Puskesmas memiliki peran untuk selalu mengawasi kondisi lingkungan masyarakat sebagai upaya pencegahan terjadinya sebuah penyakit, salah satunya demam berdarah. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran sanitasi lingkungan dengan metode pengukuran fisik pada rumah pasien demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Polowijen Kota Malang. Ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling dengan cara melakukan survey pada semua populasi yang mengalami DBD secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti sehingga digunakan sebagai sampel. Proses pengukuran lingkungan secara fisik di rumah pasien dilakukan dengan alat ukur luxmeter dan thermohygrometer. Pengukuran dengan metode pengukuran fisik rumah ini meliputi: pencahayaan, kelembaban, suhu dan keberadaan jentik. Hasil pengukuran tiap variabel tersebut menghasilkan rata-rata berurutan tiap rumah sebagai berikut: Pencahayaan (lux) 339.5, 179.5, 339.2 Kelembaban (%) 77.25, 70.25, 75 Suhu (°C) 26, 28, 26.75 dan keberadaan jentik (KM pakai bak, KM Pakai bak semi permanen, KM Pakai bak). Kesimpulan hasil pengukuran untuk pencahayaan telah memenuhi nilai ambang batas di dalam ruang, kelembaban yang diperoleh tidak memenuhi nilai ambang batas di dalam ruang, suhu telah memenuhi nilai ambang batas di dalam ruang dan pengamatan keberadaan jentik DBD tidak ditemukan adanya jentik.References
T. F. Dewi, J. Wiyono, and Z. S. Ahmad, “HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENYAKIT DBD DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN DBD DI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG,†Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan, vol. 4, no. 1, Feb. 2019, doi: 10.33366/NN.V4I1.1563.
H. Suryanto, “Analysis of Behavioral Factors, Use of Gauze, and House Index with The Incidence of DHF in District Dringu Probolinggo,†JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN, vol. 10, no. 1, pp. 36–48.
N. Ruslina Sari, “Hubungan Lingkungan Fisik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD.â€
S. Wijirahayu and T. W. Sukesi, “Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman,†Indonesia, vol. 18, no. 1, pp. 19–24, 2019, doi: 10.14710/jkli.18.1.19-24.
B. R. Fitriana and R. Yudhastuti, “HUBUNGAN FAKTOR SUHU DENGAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA,†The Indonesian Journal of Public Health, vol. 13, no. 1, Jul. 2018, doi: 10.20473/ijph.vl13il.2018.83-94.
R. Haryadi et al., “PENGARUH CAHAYA LAMPU 15 WATT TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PANDAN (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS),†Gravity : Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, vol. 3, no. 2, Jul. 2017, doi: 10.30870/GRAVITY.V3I2.2594.
A. W. Irawan, D. Dwisona, and M. Lestari, “Psychological Impacts of Students on Online Learning During the Pandemic COVID-19,†KONSELI : Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal), vol. 7, no. 1, pp. 53–60, May 2020, doi: 10.24042/KONS.V7I1.6389.
P. T. Sucipto, M. Raharjo, and N. Nurjazuli, “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Dan Jenis Serotipe Virus Dengue Di Kabupaten Semarang,†Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, vol. 14, no. 2, pp. 51–56, Jan. 2016, doi: 10.14710/JKLI.14.2.51-56.