PELATIHAN PENGOLAHAN ELISITOR PADA HIMPUNAN MAHASISWA AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

Authors

  • Elik Murni Ningtias Ningsih Program Studi S1 Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang
  • Yuni Agung Nugroho Program Studi S1 Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang

DOI:

https://doi.org/10.31328/ciastech.v6i1.5338

Keywords:

Pelatihan, Pengolahan, Elisitor, Mahasiswa, Agroteknologi

Abstract

Pendidikan di perguruan tinggi bertujuan untuk mengembangkan Sivitas Akademika khususnya mahasiswa yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing.  Pelaksanaan MBKM melalui kegiatan pembelajaran 8 pilar MBKM. Capaian Program MBKM di Universitas Widyagama Malang sebagai capaian IKU (Indikator kinerja Utama) untuk menghasilkan lulusan yang kompeten keilmuannya sesuai program studi. Masih rendahnya kemampuan mahasiswa pada pengetahuan elisitor maka perlu ditempa dengan pembelajaran diluar perkuliahan dengan pelatihan. Pelatihan pengolahan elisitor bertujuan untuk meningkatkan soft skill mahasiswa mengenai elisitor dan ketranmpilan mengolah elisitor. Metode yang digunakan meliputi 1.  Pre-test. 2.  Penyampaian materi elisitor.  3. Post-test.  4.  Pelatihan pengolahan elisitor. Penyampaian materi mengenai elisitor menunjukkan keberhasilan sebesar 95 % meningkatkan pengetahuan soft skill mengenai eisitor dan menambah ketrampilan himpunan mahasiswa mengolah elisitor.  Elisitor sebagai bahan pelengkap dalam budidaya tanaman organik yang sangat ekonomis.

References

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 210/m/2023 Tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi. 24 hal.

T. Mulyadin, “Kurikulum Merdeka : Filosofi dan Pola Pikir,†2022

H. Praherdhiono, Pembelajaran D | Era & Pasca Pandemi Covid-19. 2020.

B. Reijntjes, B. Haverkort & Aw. Bayer. 2012. Pertanian Masa Depan. Kanisius. Yogyakarta. 12,

H. Rampe, S. Umboh, M. Rumondor, and M. Rampe, “Pemanfaatan Elisitor Ekstrak Tumbuhan dalam Budidaya Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.),†VIVABIO J. Pengabdi. Multidisiplin, vol. 1, no. 1, pp. 26–33, 2019, doi: 10.35799/vivabio.1.1.2019.24747

M. Ansar, R. Manurung, H. Barki, Suwandi, R. Pambudi, I.M. Fahmid, U. Sugiharto. Elisitor Nuswantara Bioska. Terobosan Pertanian Berkelanjutan Menuju Tanah Nusantara Land of Harmony. IPB Press. 2023. 384 p.

P. Ekstrak et al., “TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI PUTIH,†vol. 20, no. 2, pp. 92–98, 2023.

R. Afkar, F. E. T. Sitepu, and Y. Hasanah, “Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Varietas Wilis (Glycine max (L.) Merril.) Terhadap Aplikasi Asam Salisilat dan Kitosan,†J. Pertan. Trop., vol. 6, no. 1, pp. 153–159, 1970, doi: 10.32734/jpt.v6i1.3055

I. Tustiyani, D. R. Nurjanah, S. S. Maesyaroh, and J. Mutakin, “Identifikasi keanekaragaman dan dominansi gulma pada lahan pertanaman jeruk (Citrus sp.),†Kultivasi, vol. 18, no. 1, pp. 779–783, 2019, doi: 10.24198/kultivasi.v18i1.18933.

D. Y. Efendy, P. Yudono, and D. W. Respatie, “Pengaruh Metode Pengendalian Gulma terhadap Dominansi Gulma serta Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.),†Vegetalika, vol. 9, no. 3, p. 449, 2020, doi: 10.22146/veg.44998.

D. C. Anindita and A. H. P. Nareswari, “Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Refugia Sebagai Alternatif Pengendalian Hama Pada Tanaman Padi Di Desa Begadung, Kabupaten Nganjuk,†J. Pengabdi. Kpd. Masn., vol. 29, no. 3, pp. 430–435, 2023.

M. Wida Fitria, W. Dwi Rukmi Putri, J. Mahar Maligan, J. (2018). The Role of Electric Shock and Temperature as an Elicitors in Improving The Content of Bioactive Compound and Antioxidant Activity in Soybean (Glycine max) : Literature Review, 6(4), 18–25.

Downloads

Published

2023-12-30