MODEL PENGEMBANGAN ONE TAMBON ONE PRODUCT DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN UMKM SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN DAYA SAING DAN AKSES PASAR UNTUK MEMASUKI PASAR ASEAN DI MALANG RAYA
DOI:
https://doi.org/10.31328/ciastech.v1i1.610Keywords:
One Tambon One Product, Komoditas Unggulan, Daya Saing, Akses PasarAbstract
Pengembangan sektor dan produk unggulan daerah melalui gerakan One Tambon One Product adalah mengembangkan produk unggulan daerah yang memiliki potensi pemasaran lokal maupun global, mengembangkan dan meningkatkan kualitas serta nilai tambah produk agar dapat bersaing maupun meningkatkan akses pasar. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah tersusunnya konsep One Tambon On Product UMKM daerah Malang Raya yang menyeluruh. Tujuan khususnya ini adalah 1) Menemukan sektor atau komoditas unggulan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Malang Raya; da n 2) Menemukan model pengembangan OTOP UMKM Daerah di Malang Raya sebagai pilot project disertai dengan monitoring dan evaluasi untuk mendapatkan model yang lebih komperhensif. Objek penelitian ini adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Malang Raya. Metode analisis data dengan menggunakan pendekatan penetapan long list komoditas unggulan, Proses Hirarki Analitis (AHP) terdiri dari tiga tahapan yaitu: membangun hirarki, survey, dan análisis hasil survey, serta dengan menggunakan metode pendekatan analisis rantai nilai yang diperkuat dengan diskusi pakar (Focus Group Disscusion). Hasil penelitian menemukan bahwa yang menjadi komoditas unggulan di Kota Malang adalah: perdagangan jenis sayuran, ikan dan sejenisnya (pasar basah), perdagangan skala besar (grosir), dan perdagangan campuran (garmen, elektronik, dan lainnya). Komoditas unggulan Kabupaten Malang adalah: industri makanan; industri kayu; industri logam; dan industri anyaman/gerabah/keramik.References
Adirestuty, Fitranty, Nida Afifah, dan Ade Suyitno, (2011), Mendongkrak Produk Lokal Dengan Pendekatan OVOP Melalui Pemberdayaan Himpunan Mahasiswa Daerah pada Inkubator Bisnis Kampus, UPI Bandung, tanggal 11 Oktober 2012.
Arsoowan Laeha. 2013. Implementasi Kebijakan One Tambon One Product dalam Rangka Meningkatkan Partisipasi Masyarakat di Kecamatan Natam Provinsi Yala Thailand. Jejaring Administrasi Publik. Th V. Nomor 1, Januari-Juni. FISIP-UNAIR.
Gunarianto dan M. Nasri. 2011. Kajian Penyusunan Kompetensi Industri Daerah Kota Pasuruan. Hasil Penelitian. Gunarianto, Siti Asiyah, dan Alfiana. 2008. Kajian Penanaman Modal Bagi UMKM
Sektor Perdagangan Dan Jasa di Kota blitar. FE-Univ. Widyagama Malang. Hasil Penelitian Kerjasama Dengan Pemkot Kota Blitar.
Gunarianto, Tuti Hastuti, dan Siti Asiyah. 2008. Kajian Strategi Alokasi APBD Tahun 2008 Untuk Percepatan Peningkatan IPM Dan Penanggulangan Kemiskinan Di Kabupaten Belu Atambua. Hasil Penelitian Kerjasama FE-Univ. Widyagama Dengan Pemda Atambua.
Gunarianto,Tuti Hastuti, dan Siti Asiyah. 2007. Perumusan Konsep Kebijakan Peningkatan Kualitas Sentra Industri Mikro Dan Kecil Kota Blitar. Hasil Penelitian Kerjasama FE-Univ. Widyagama Dengan Pemkot blitar.
Gunarianto, 2017. The Formulation of One Tambon One Product Concept as the Effort to Empower Micro, Small & Medium Enterprises in Designing the Strategy to Improve Their Competitive Advantage and Market Access in Welcoming ASEAN Market in Great Malang. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 11(15): 34-46.
Mulyono. 2016. Penyusunan Kebijakan Skim Pembiayaan UMKM sektor Industri Primer di Jawa Timur. Hasil Penelitian.
Mulyono. 2015. Penyusunan Model Pembinaan Kompetitif UMKM Kota Mojokerto. Hasil Penelitian.
Neuman, W.L. 2009. Social Research Methods, Qualitative and Quantitative Approach, Ally and Bacon, Bosto Gesellschaft für Technische Zusammernabeit (GTZ). Local Economic Development, position paper (draft 2004): What Makes LED?
Nurcahyo, Rahmat, Farizal, Edwin Setiadi, dan Saparudin, (2012), “Penentuan Dan Pengembangan Kompetensi Inti Kabupaten Bekasiâ€, Jurnal Teknik Industri, Vol. 13, No. 1:37–42
Pasaribu, Sahat M, (2011), “Pengembangan Agro-Industri Perdesaan Dengan Pendekatan One Village One Product (Ovop), Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol. 29, No.1:1-11.
Ratmono, Nedi Hendri dan Yateno. 2016. Pendekatan OVOP Sebagai Program Pengembangan Produk Unggulan Wilayah Propinsi Lampung. ISSN Cetak 1978 – 6573/ ISSN Online: 2477 - 300X ISSN Cetak 1978 – 6573/ISSN Online: 2477 - 300X DERIVATIF Vol. 10 No. 2, November.
Saputro, J.W., Putu Wuri Handayani, Achmad Nizar Hidayanto, dan Indra Budi, (2010), “Peta Rencana (Roadmap) Riset Enterprise Resource Planning (ERP) dengan Fokus Riset Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) di Indonesiaâ€, Journal of Information Systems, Vol. 6, No. 2:140-145.
Sri Hermuningsih Dewi Kusuma Dan Wardani. 2012. Pendekatan Ovop (One Village One Product) Sebagai Program Pengembangan Dan Kebijakan IKM Dan UMKM Dengan Keunggulan Daerah. Jogja Ekonomi Bisnis Forum.
Yogyakarta. P41-59.
Sumodiningrat. 2004. Perkembangan strategi penanggulangan kemisikinan. Makalah disampaikan pada Lokakarya Tukar Pengalaman Daerah Dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan, diselenggararakan di Sanur Paradise Plaza Hotel Denpasar, Bali 2-4 Juli 2004. Kerjasama Bappenas, The World Bank, GTZ dan DFID.
Triharini, Meirina, Dwinita Larasati, dan R. Susanto, (2012), “Pendekatan One Village One Product (OVOP) untuk Mengembangkan Potensi Kerajinan Daerah: Studi Kasus Kerajinan Gerabah di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta“, ITB J. Vis. Art & Des, Vol. 6, No. 1,:28-41.
Tuti Hastuti, Alfiana and Siti Asiyah. 2014. Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) Empowerment Model as the Effort for Peverty Eradication in Malang Raya. International Journal of Business and Management Invention (IJBMI) Vol. 3- Issues 1 (January-2014 Version). Hasil Penelitian PHB Tahun I.
Tuti Hastuti, Alfiana and Siti Asiyah. 2015. Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) Empowerment Model as the Effort for Peverty Eradication in Malang Raya. International Journal of Business and Management Invention (IJBMI) Volume 4- Issues 1-Version 1 (January- 2015 Version). Hasil Penelitian PHB Tahun II.