REDESIGN KETEPATAN IDENTITASI PASIEN DENGAN METODE FMEA DI RSUD PACITAN JAWA TIMUR

Authors

  • Desak Nyoman Sithi Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UPN ”Veteran” Jakarta
  • Ani Widiastuti Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UPN ”Veteran” Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31328/ciastech.v1i1.643

Keywords:

Ketepatan Identifikasi, Metode FMEA, Redesain

Abstract

Kesalahan identifikasi pasien dapat terjadi pada semua aspek pelayanan termasuk pada penetapan diagnosa, pemeriksaan laboratorium, pengobatan maupun perawatan. Data ketidaktepatan identifikasi pasien di RSUD Pacitan mencapai 80% dokumen pada Januari dan Februari 2016, dan 76% pada Maret 2016. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi resiko pada identifikasi pasien akibat kesalahan identitas. Metode yang digunakan adalah failure mode and effect analysis (FMEA). Populasi penelitian ini adalah rekam medik pasien rawat inap sebanyak 380, 118 sampel, dengan purposive sampling. Penelitian dianalisa dengan metode risk priority number (RPN), berdasarkan tingkat keparahan, kejadian dan keterpantauan. Intervensi dari penelitian ini adalah redesain untuk sistem pendaftaran dengan cara: a) Membuat counter baru untuk rawat inap; b) Menempatkan petugas administrasi baru; c) Meningkatkan kemampuan petugas, d) Menggunakan sistem barcode. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan yang signifikan yaitu 2 kesalahan pada Juni dan 1 kesalahan pada Juli 2016, dengan indikator penurunan skor RPN dari 250 menjadi 125 pada pengisian identitaspasien. Kesimpulan penelitian adalah redesain dengan metode FMEA berdampak positif dalam menjaga konsistensi identitas pasien, untuk menurunkan resiko insiden keselamatan pasien.

References

Anonymous. (2011). The Joint Commission Journal on Quality and Safety: Patient Safety Solutions, Volume 1, Solution 2, May 2007, https://doi.org/10.1016/S1553-7250(07)33127-9.

______________. (2012). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 12 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan.

Desak, S. (2012). Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Jakarta. (Non Publikasi).

Elizabeth, A. et. al. (2006). Patient Safety in the Clinical Laboratory: A Longitudinal Analysis of Specimen Identification Errors. Archives of Pathology & Laboratory Medicine, 130 (11), 1662-1668.

Latham, T. et.al. ( 2012). Quality in practice: implementation of hospital guidelines for patient identification in Malawi, International Journal for Quality in Health

Care, 24 (6), 1 December 2012, 626–633, https://doi.org/10.1093/intqhc/mzs038.

Lingard LS, Espin S, Whyte G, et al. Communication failures in the operating room: An observational classification of recurrent types and effects. Qual Saf Health Care. 2004;13:330–334. [PMC free article] [PubMed].

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien, Kementerian Kesehatan.

Stamatis, D.H.1995.Failure Mode and Effect Analysis : FMEA from Theory to Execution. Milwaukee : ASQC Quality Press.

Downloads

Published

2018-10-03

Issue

Section

Riset Bidang Pertanian, Sumber daya Alam, Pangan, Kesehatan dan Biomedis