EFEK ANTIOKSIDAN EKTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP MAKROFAG ALVEOLAR TIKUS YANG DIPAPAR ASAP ROKOK
DOI:
https://doi.org/10.31328/ciastech.v1i1.646Keywords:
antioksidan, buah naga, makrofag alveolarAbstract
Asap rokok mengandung radikal bebas yang membahayakan tubuh. Apabila radikal bebas terlalu banyak maka antioksidan tidak mampu mengatasinya. Buah naga merah merupakan sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa aktivitas antioksidan ekstrak buah naga merah dan makrofag alveolar tikus dipapar asap rokok. Total sampel 24 tikus jantan dan dibagi 4 kelompok: kontrol negatif, positif, perlakuan ekstrak buah naga merah dosis 7,2 g/200 g BB, dan 10,8 g/200 g BB. Kontrol negatif hanya diberi pakan standar. Kontrol positif diberi pakan standar dan dipapar 2 rokok/hari. Kelompok perlakuan diberi pakan standar dan ekstrak buah naga merah di pagi hari dan setelah itu dipapar 2 rokok. Penelitian dilakukan selama 21 hari. Antioksidan ekstrak buah naga merah diuji dengan metode DPPH dan paru tikus diamati dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) untuk menentukan makrofag alveolar. Makrofag alveolar dianalisis One Way ANOVA dan uji HSD. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak mengandung 16181 ppm antioksidan. Makrofag alveolar kontrol positif berbeda nyata dengan semua perlakuan lainnya. Pemberian ekstrak dapat menangkal radikal bebas dan mencegah peningkatan jumlah makrofag alveolar pada tikus dipapar asap rokok.References
Anggraini, H., Neni S. dan Pudjadi. (2012). Pengaruh Pemberian Jus Mengkudu terhadap Reactive Oxygen Intermediate (ROI) Makrofag Bronchoalveolar Tikus Yang Terpapar Asap Rokok. Seminar Hasil-Hasil Penelitian – LPPM Unimus. ISBN 978-602-18809-0-6.
Djojodibroto, D., (2007). Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kristianti, J.B., dkk. (2008). Buku Ajar Fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press.
Lopes, A.G., Thiago S.F., Renata T.N., Manuella L., Karla M.P.P., Ari M.S., Ricardo M.B., Antonio J.R.S., Samuel S.V., and Luis C.P. (2013). Antioxidant Action ff Propolis on Mouse Lungs Exposed to Short-term Cigarette Smoke, BioorganicAnd Medicinal Chemistry, 21, 7570 - 7577.
Marwan, E.W. dan Karyono, S. (2005). Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa) Terhadap Kadar GSH, MDA, Jumlah Serta Fungsi Sel Makrofag Alveolar Paru Tikus Wistar Yang Dipapar Asap Rokok Kronis. Universitas Brawijaya. Malang.
Mitchell, R.N., Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., (2009). BS Dasar Patologis Penyakit. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nurliani, A., Santoso, dan Rusmiati. (2012). Efek Antioksidan Ekstrak Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) pada Gambaran Histopatologi Paru-Paru Tikus yang Dipapar Asap Rokok. Jurnal Bioscientiase, 9 (I), 60-69.
Nurliyana, R., Syed Zahir, I., Mustapha, S.K., Aisyah, M.R., and Kamarul, R.K. (2010). Antioxidant Study, of Pulps and Peels of Dragon Fruits: A Comparative Study.
International Food Research Journal, 17, 367-375.
Rebecca, O.P.S., Boyce, A.N., dan Chandra, S. (2010). Pigment Identification and Antioxidant Properties of Red Dragon Fruits (Hylocereus polyrhizus). African Journal of Biotechnology, 9 (10), 1450-1454.
Reimondos, A., Utomo, I.D., McDonald, P., Hull, T., Suparno, H., dan Utomo, A. (2012). Merokok dan Penduduk Dewasa Muda di Indonesia. Australia The Australian
National University.
RISKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Akses internet online. www.litbang.depkes.go.id/sites/download/rkd2013/Laporan_Riskesdas2013.PDF [6 Juni 2017].
Subagja, H.P. (2013). Saktinya Buah Naga dan Delima: Tangkal Penyakit-Penyakit Mematikan. Jogyakarta: FlashBooks.
Winarsi, H. (2007). Antiosidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.
World Health Organization. (2008). WHO Report on The Global Tobacco Epidemic 2008. New York: WHO publisher.