PERBEDAAN UKURAN UMBI DAN MEDIA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BENIH UMBI MINI KENTANG

Authors

  • Syarif Husen Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
  • Misbah Ruhiyat Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
  • Devi Dwi Siskawardani Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
  • Dinni Ela Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.31328/ciastech.v1i1.649

Keywords:

Umbi mini, media, benih, kentang

Abstract

Kendala utama peningkatan produksi kentang di Indonesia adalah pengadaan dan distribusi benih berkualitas yang belum kontiyu dan memenuhi mutu. Dalam program perbenihan penggunaan benih bebas pathogen/berkualitas mutlak diperlukan. Benih kentang tesebut dapat diperoleh melalui teknik kultur jaringan yang disertai dengan pengujian patogen terutama penyakit sistemik (virus) secara intensif dilanjutkan dengan teknik perbanyakan cepat untuk memproduksi stek in vitro, stek in vivo dan umbi mini. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan ukuran umbi dan jenis media terhadap pertumbuhan dan hasil umbi mini benih kentang. Penelitian dilakukan Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.. Rancangan yang digunakan adalah rancangan lengkap lengkap faktorial, faktor pertama ukuran umbi yaitu sedang (5 – 20g ) dan kecil(< 5g ) untuk faktor kedua adalah tiga jenis media yaitu arang sekam, cocopeat dan arang sekam dicampur cocopeat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan ukuran umbi dan jenis media yang digunakan tidak berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil benih umbi kentang .namun demikian jenis media arang sekam yang dicampur dengan cocopeat memberikan rerata pertumbuhan dan hasil yang lebih baik.

References

Dinas Pertanian Jawa Barat. 1993. Program Pembenihan Kentang di Jawa Barat†dalam “Kumpulan Makalah Training Penangkar Benih Kentang Bebas Penyakit IIIâ€. Dinas Pertanian Jawa Barat, Bandung.

Duriat, A.S. (1996). Cabai Merah Komoditas Prospektif dan Andalan. Teknologi Produksi CabaiMerah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Badan Litbang Pertanian

Gunawan, O.S. dan Afrizal, D. , 2009. Teknologi Aeroponik Terobosan Perbanyakan Cepat Benih Kentangâ€. Iptek Hortikultura. Nomor 5 September 2009. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Karjadi, 2002. Potensi Penerapan teknik Kultur Jaringan dan Perbanyakan Cepat dalamPengadaan Bibit kentang Berkualitas. Balai penelitian Tanaman Sayuran Lembang. Makalah Seminar Sehari Pengembangan KSP Sayuran Sembalun NTB, Mataram, Oktober 2002.

Kuntjoro, A. S. 2000. Produksi Umbi Mini Kentang G0 Bebas Virus melalui Perbanyakan Planlet secara Kultur Jaringan di PT. Intidaya Agrolestari (Inagro) Bogor – Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Budi Daya Pertanian Fakultas Pertanian IPB. 62p.

Nuraisyiah.2013. Penggunaan Berbagai Ukuran dan Periode Simpan kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di Hikmah Farm, Pangalengan, Jawa Barat.Skripsi.IPB.Bogor

Wattimena, G. A. 2006, Prospek Plasma Nutfah Kentang dalam Mendukung Swasembada Benih Kentang di Indonesia. Penyusunan Action Plan dalam Rangka Swasembada Benih Kentang di Indonesia, Bandung 19 – 21 April 2006

Wattimena, G.A. 2003. Penerapan Kultur Jaringan Tanaman Dalam Pertanian Indonesia Khususnya Pada Sistem Pembenihan Kentang Bermutu. Seminar AFTA goes to campus : Prospek Kultur Jaringan Tanaman Industri sebagai salah satu Bioteknologi dalam menghadapi AFTA. Himpunan Mahasiswa Agronomi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

Wattimena, G.A.. 2000. Pengembangan Propagul Kentang Bermutu dan Kultivar Kentang Unggul dalam Mendukung Peningkatan Produksi Kentang di Indonesiaâ€. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB, 2 September 2000, IPB Bogor. 2000.

Downloads

Published

2018-10-03

Issue

Section

Riset Bidang Pertanian, Sumber daya Alam, Pangan, Kesehatan dan Biomedis