PERSEPSI GENERASI MILENIAL TERHADAP GREEN BUILDING DI MALANG
DOI:
https://doi.org/10.31328/ciastech.v1i1.661Keywords:
Persepsi, Generasi Milenial, Green buildingAbstract
Bangunan hijau (green building) memiliki maksud agar bangunan diharapkan dapat bertanggung jawab terhadap lingkungan, menguntungkan secara ekonomi, dan juga sebagai tempat tinggal dan tempat kerja yang sehat. Faktor penting dalam kesuksesan penerapan konsep bangunan ini konsumen. Konsumen sebagai individu memiliki berbagai faktor yang mempengaruhi tingkah laku mereka, termasuk di dalamnya untuk menentukan bagaimana persepsi mereka terhadap rumah berkonsep green building sebagai pemenuhan kebutuhan utama mereka. Rumah berkonsep green building mendukung peningkatan tiga pilar utama konsep pembangunan berkelanjutan yaitu perbaikan mutu lingkungan, ekonomi, dan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan menggali persepsi rumah yang berkonsep green building pada konsumen generasi milenial. Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan untuk mengksplorasi lebih dalam persepsi informan generasi milenial yang berdomisili di kawasan perumahan berkonsep hijau. Hasilnya menunjukkan bahwa persepsi mereka terhadap green building yaitu bangunan yang memiliki lingkungan nyaman dan hijau, serta ekonomis. Namun, konsep green building yang dipahami oleh generasi milenial masih sebagian kecil dari keseluruhan konsep green building. Sehingga untuk mendukung perkembangan green building diperlukan edukasi bagi generasi milenial oleh semua pihak yaitu pemerintah dan organisasi yang terkait dengan green building.References
Adiwoso, N.S.A., Prasetyoadi, dan Perdana, S. (2013). Towards Indonesia Sustainable Future through Sustainable Building and Construction. Country-Paper. Green Building Council Indonesia.
Creswell, J.W. (2014). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Elias, E. M., Bakar, A. A., Bahaudin, A. Y., dan Husin, F. M. (2013). Green Residential Buildings: The Perspective of Potential Buyers. Proceeding of 3rd Global Accounting, Finance and Economics Conference, Rydges Melbourne, Australia, 1-12, 2013.
Groat, L. dan Wang, D. (2002). Architectural Research Methods. New York: John Wiley & Sons. Inc.
Holmgren, M., Kabanshi, A., dan Sorqvist, P. (2017). Occupant Perception of “green†Buildings: Distinguishing Physical and Psychological Factors. Building and Environment, 114, 140-147.
Hsu, C. L., Chang, K. C., dan Chen, M. C. (2012). Flaw Experience and Internet Shopping Behaviour: Investigating the Moderating Effect of Consumer Characteristics. Systems Research and Behavioural Science, 29, 317-322.
Hume, M. (2010). Compassion Without Action: Examining the Young Consumers Consumption and Attitude to Sustainable Consumption. Journal of World Business, 45(4), 385-394.
Kim, Y. H. dan Chung, J. (2011). Consumer Purchase Intention for Organic Personal Care Products. Journal of Consumer Marketing, 28(1), 40-47. Kotler, Phillip dan Armstrong, Gary. (2008). Principles of Marketing. USA. Prentice-Hall.
Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Wijayaningtyas, M. (2017). Pengaruh Mediasi Sikap Generasi Y Terhadap Niat Beli Rumah Ramah Lingkungan. Jurnal Manajemen dan Kearifan Lokal Indonesia, 1(2), 71-83.
Melchert, L. (2007). The Dutch Sustainable Building Policy: A Model for Developing Countries. Building and Environment, 42(2), 893-901.
Moleong, Lexi J. 2011. Metode penelitian kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Schmeltz, L. (2012). Consumer-Oriented CSR Communication: Focusing on Ability or Morality?Corporate Communications: An International Journal, 17(1), 29-49.
Sugandhi, RA. dan Hakim, R. (2007). Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Bina Aksara.
Wimala, Mia, Akmalah, E, dan Sururi, M. Rangga (2016). Breaking Through the Barriers to Green Building Movement in Indonesia: Insights from Building Occupants. Energy Procedia, 100, 469-474.