KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS PENGGUNAAN FLY ASH PLTU PAMA 1 SEBAGAI MATERIAL SURFACE JALAN ANGKUT BATUBARA
DOI:
https://doi.org/10.31328/ciastech.v7i1.6955Keywords:
Flyash (FA), Kuat Tekan, Modulus Elastisitas, Jalan Angkut BatubaraAbstract
Kalimantan Prima Persada adalah sebuah perusahaan yang menyediakan jasa penambangan terintegrasi, dalam proses pengangkutan batubara, daya dukung jalan untuk hauling menjadi faktor penting yang biasanya menggunakan batuan split murni, namun di Kalimantan Tengah ketersediaannya sangat terbatas, sehingga perusahaan beralih ke batu Metasedimen. Namun, batu Metasedimen memiliki kelemahan karena tidak cukup kuat dalam menghadapi tekanan dan perubahan cuaca. Oleh karena itu, Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Kuat Tekan Dan Modulus Elastisitas Penggunaan Fly Ash Pltu Pama 1 Sebagai Material Surface Jalan Angkut Batubara dengan variasi penambahan 10%, 20%, 30%, 40% dari berat semen, dan menggunakan mutu 20 Mpa. Metode yang penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh campuran batu meta dan flyash pada nilai kuat tekan tidak berpengaruh signifikan terhadap kuat tekan yang dihasilkan, dengan nilai kuat tekan sebesar 12,7 MPa. Modulus elastisitas tidak berpengaruh signifikan terhadap modulus elastisitas yang dihasilkan, dengan dengan presentase kenaikan hingga 70% dibandingkan dengan beton normal.References
[1] SNI 03-2834-2000, “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal Sni 03-2834-2000,” Jakarta: Badan Standardisasi Nasional, pp. 1–34, 2000.
[2] D. Haryadi, “Pengantar Hukum Pertambangan Mineral Dan Batu Bara,” Pengantar Hukum Pertambangan Mineral Dan Batu Bara, p. 90, 2018.
[3] A. Surandono and P. M. Suci, “Analisa Teknis Perbaikan Perkerasan Lentur Dengan Metode Aashto (Studi Kasus : Pada Ruas Jalan Ki Hajar Dewantara Kecamatan Batangharikabupaten Lampung Timur),” Teknik Sipil, vol. 6, no. 1, pp. 1–8, 2016.
[4] A. D. Putra, N. Sulaiman, N. Roslan, H. Jamil, U. Hamzah, and K. Alias, “Application of Seismic Reflection Survey for Aquifer Layers Characterization at the Felda Lepar Utara Area, Pahang, Malaysia,” Sains Malaysiana, vol. 51, no. 7, pp. 1969–1977, 2022, doi: 10.17576/jsm-2022-5107-02.
[5] T. S. Indriyati, A. Malik, and Y. Alwinda, “Kajian Pengaruh Pemanfaatan Limbah Faba (Fly Ash Dan Bottom Ash) Pada Konstruksi Lapisan Base Perkerasan Jalan,” Jurnal Teknik, vol. 13, no. 2, pp. 112–119, 2019, doi: 10.31849/teknik.v13i2.3168.
[6] R. Hamdani and S. Satibi, “Karakteristik Mekanis dari Campuran Abu Terbang dan Abu Dasar dalam Geoteknik,” Jom F TEKNIK, vol. 4, no. 1, pp. 2–6, 2017.
[7] A. Suraji, A. T. Sudjianto, and R. Riman, “Analysis of Road Surface Defects Using Road Condition Index Method on the Caruban-Ngawi Road Segment,” Journal of Science and Applied Engineering, vol. 1, no. 2, 2018, doi: 10.31328/jsae.v1i2.887.
[8] H. Kusuma, M. J. Alkas, and H. Sutanto, “Analisis Nilai Cbr Campuran Faba Dan Semen Sebagai Material Timbunan Pilihan,” Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, vol. 6, no. 1, p. 1, 2022, doi: 10.30872/ts.v6i1.7718.
[9] Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, “Penentuan Indeks Kondisi Perkerasan (IKP),” SE Menteri PUPR, vol. 1, no. 1, pp. i–79, 2016.
[10] P. Riyanto, A. Rahmawati, and A. Nurhidayati, “Studi Eksperimen Kuat Lentur Beton Ramah Lingkungan Berbahan Tambah Abu Ampas Tebu Dan Serat Bambu,” Seminar Nasional Pendidikan Vokasi, vol. 2, pp. 487–492, 2017.
[11] SNI 03-1968-1990, “Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. SNI 03-1968-1990,” Bandung: Badan Standardisasi Indonesia, pp. 1–17, 1990.
[12] A. R. Prabowo and D. A. Sofia, “Analisis Pengaruh Jenis Pasir Sebagai Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan Beton,” Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, vol. 6, no. 1, pp. 46–52, 2024.
[13] H. J. Koromath, F. L. Desei, and Y. Kadir, “ANALISIS KONDISI KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) DAN INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) BESERTA ALTERNATIF PENANGANANNYA (Studi Kasus: Jalan Samaun Pulubuhu - Jalan Boliohuto Huidu - Jalan A.K. Luneto),” FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil), vol. 10, no. 1, pp. 1–9, 2022, doi: 10.33019/fropil.v10i1.2785.
[14] A. Tahir and A. Setiawan, “Kinerja Durabilitas Campuran Beton Aspal Ditinjau Dari Faktor Variasi Suhu Pemadatan Dan Lama Perendaman,” Jurnal SMARTek, vol. 7, no. 1, pp. 45–61, 2009.
[15] K. Sahu, P. Dewangan, F. Ash, F. Ash, and P. Ash, “Mixing of Fly Ash with Coal Mine Overburden to Increase the Slope Stability,” International Journal of Science and Research (IJSR), vol. 6, no. 12, pp. 1835–1840, 2017, doi: 10.21275/art20179011.
[16] H. Huang, C. Wang, M. Zhou, and L. Qu, “Compressive strength detection of tunnel lining using hyperspectral images and machine learning,” Tunnelling and Underground Space Technology, vol. 153, no. July, p. 105979, 2024, doi: 10.1016/j.tust.2024.105979.
[17] B. A. R et al., “Beton Bertulang Agregat Limbah Batu Onyx Tulungagung,” Jurnal Rekayasa Sipil, vol. 15, no. 1, pp. 45–50, 2021.
[18] M. Ansor, A. Halim, and A. Suraji, “Uji Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas dengan Kombinasi Pasir Hitam dan Coklat dengan Tambahan Sika,” Prosidia Widya Saintek, vol. 01, no. 01, pp. 31–40, 2022.
[19] J. Sun, “Enhancing Coal Mining Efficiency: A Unified Platform for Intelligent Management and Control,” International Journal of Distributed Systems and Technologies, vol. 15, no. 1, pp. 1–21, 2024, doi: 10.4018/IJDST.338327.