PENINGKATAN KESADARAN KEBERSIHAN DIRI PADA KATERING DX MELALUI EDUKASI DAN PRAKTEK LANGSUNG
DOI:
https://doi.org/10.31328/ciastech.v7i1.6965Keywords:
katering, kebersihan diri, alat pelindung diri, keamanan panganAbstract
Masyarakat banyak memanfaatkan usaha jasa katering untuk memesan makanan dan minuman apabila mereka sedang bekerja. Jasa katering harus menjamin produknya aman bebas dari kontaminasi berbahaya dengan cara meningkatkan kesadaran kebersihan diri. Pengabdian masyarakat di katering DX bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kebersihan diri dengan benar pada karyawan. Metode yang digunakan meliputi sosialisai, demonstrasi, tanya jawab, pelatihan, evaluasi dan monitoring yang berkelanjutan. Berdasarkan hasil interview (pre test) bahwa karyawan katering DX belum memahami pentingnya kebersihan diri dengan benar. Setelah proses evaluasi dan monitoring pengabdian dilakukan diketahui bahwa, karyawan katering DX sudah memahami kebersihan diri dengan benar ditandai dengan semakin meningkatnya angka jumlah karyawan yang mampu mempraktekan cara mencuci tangan dengan benar dan menggunakan alat pelindung diri dengan tepat.References
[1] A. Nathaniel, G. P. Sejati, K. K. Perdana, R. D. P. Lumbantobing, and S. Heryandini, “Perilaku Profesional Terhadap Pola Makan Sehat,” Indones. Bus. Rev., vol. 1, no. 2, pp. 186–200, 2018, doi: 10.21632/ibr.1.2.186-200.
[2] S. Yanta and I. Masturah, “Perancangan Sistem Informasi Jasa Katering Berbasis Website,” Bianglala Inform., vol. 7, no. 1, pp. 9–15, 2019, doi: 10.31294/bi.v7i1.5809.
[3] K. J. A. Wiguna, “Penerapan higiene dan sanitai pada food handlers di janger restaurant: Application hygiene and sanitation on food handlers at janger restaurant,” Wiguna, K J A, vol. 01, no. 12, pp. 3417–3436, 2022, [Online]. Available: https://paris.ipb-intl.ac.id/index.php/paris/article/view/239
[4] J. Hertzman and D. Barrash, “An assessment of food safety knowledge and practices of catering employees,” Br. Food J., vol. 109, no. 7, pp. 562–576, Jan. 2007, doi: 10.1108/00070700710761545.
[5] I. Josita baringbing, W. N. E. Rini, and F. E. Putri, “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Higiene Penjamah Makanan pada Pangan Industri Rumah Tangga di Kecamatan Geragai Tahun 2022,” J. Kesmas Jambi, vol. 7, no. 1, pp. 31–40, 2023, doi: 10.22437/jkmj.v7i1.23552.
[6] S. Kamboj, N. Gupta, J. D. Bandral, G. Gandotra, and N. Anjum, “Food safety and hygiene: A review,” Int. J. Chem. Stud., vol. 8, no. 2, pp. 358–368, 2020, doi: 10.22271/chemi.2020.v8.i2f.8794.
[7] S. Y. P. Sudaryantiningsih Cicik, “Kondisi Personal Hygiene Dan Sanitasi Pabrik Tahu Di Sentra Industri Tahu Kampung Krajan Mojosongo Surakarta Dan Pengaruhnya Terhadap Hygienitas Tahu Yang Diproduksi,” J. Intekletiva, vol. 2, no. 11, pp. 30–39, 2021.
[8] charini T. Cahyaningsih, “Food Handlers Behavior and Methods of Washing Significantly,” Chairini tri cahyaningsih, vol. 25, no. 4 desember, pp. 180–188, 2009.
[9] D. Indraswati, Kontaminasi Makanan (Food Contamination) oleh Jamur. 2016.
[10] C. Mencuci, T. Yang, and B. Dan, “358-Article Text-1170-1-10-20210321,” vol. 1, no. 1, pp. 25–32, 2020.
[11] A. Ulilalbab, L. P. Aulia, and A. A. Wardana, Keamanan Pangan – Keamanan Pangan, no. July. 2023. [Online]. Available: https://keamanan-pangan.tp.ugm.ac.id/2017/09/05/keamanan-pangan-2/
[12] S. Haryanti, H. N. Avida, and A. T. Hartanto, “Pembinaan Sanitasi dan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pedagang Makanan Terhadap Jumlah Pengunjung di Malioboro Yogyakarta,” vol. VIII, no. 1, pp. 4461–4467, 2023.