KEGIATAN BERBASIS LITERASI UNTUK MEMPERDAYAKAN WARGA DI KAMPUNG KENDUNG SURABAYA
DOI:
https://doi.org/10.31328/ciastech.v1i1.704Keywords:
Kendung, Kampung Literasi, Rak Buku Keliling, Festival Literasi.Abstract
Di daerah Surabaya Barat tepatnya di Kendung Kaplingan RT 01 RW 03 yang mempunyai jumlah usia yang lebih 40% membutuhkan kegiatan kreatif untuk mendayagunakan warga usia sekolah agar mempunyai kegiatan yang lebih bermakna dan mendukung tumbuh kembang mereka. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Program Kemitraan Masyarakat Kampung Kendung Kampung’e Literasi adalah membuat Rak buku Keliling sebagai Taman Bacaan Warga serta beberapa kegiatan yang kemudian dinamakan Festival Literasi. Sebagian besar warga usia sekolah di daerah kendung menghabiskan waktunya untuk bermain dengan mengoperasikan gadget mereka jika mereka sedang tidak bersekolah. Rata-rata jam sekolah mereka hanya tidak lebih dari 5 jam sehari sehingga pada siang atau sore mereka lebih banyak bergerombol bermain gadget bersama dipinggir –pinggir jalan atau ditempat yang mereka anggap nyaman. Dari observasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa orang tua yang bersangkutan juga tidak bisa berbuat banyak atas kondisi yang sedang berlangsung. Berlatang belakang dari permasalahan tersebut perlu adanya usaha-usaha untuk mengarahkan dan membuat warga usia tersebut lebih aktif untuk berkegiatan yang lebih bermakna guna mendukung tumbuh kembang mereka. Rak buku Keliling kemudian digagas untuk mengurangi penggunaan gadget yang berlebihan pada warga usia sekolah. Rak buku Keliling ini beroperasi terutama di hari Sabtu dan Minggu pada pukul 10.00-16.00 WIB. Selain itu terdapat juga festival literasi seperti Ayo Membaca Puisi, Ayo Bercerita, Ayo Menulis, Ayo Berdendang dan Ayo menonton. Metode pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan adalah berbasis pemberdayaan masyarakat yang berbasis kegiatan literasi di kampung Kendung RT 01 RW 03 yang berfokus pada Kendung Kaplingan 1 D, IC, 1 E dan 1 F. Diharapkan kegiatan kegiatan tersebut merupakan solusi yang bijak untuk baik orangtua, anak-anak dan remaja untuk lebih menjadi kreatif dan lebih tanggap terhadap perubahan yang terjadi. Dengan memaksimalkan kegiatan pemberdayaan kampung literasi masyarkat akan lebih responsif, peduli terhadap sesama, dan lebih berdaya guna terhadap dirinya dan lingkungan sekitar sehingga masyarakatnya akan lebih kondusif dan kreatif.References
Pakistyaningsih, Arini, dkk. (2014), Menuju Wujud Surabaya Sebagai Kota Literasi. Surabaya: Pelita Hati
Prasetyo, Eko, Khoiri, Much., & Suhartoko (Editor). 2014. Boom Literasi: Menjawab Tragedi Nol Buku. Surabaya: Revka Petra Media.
Mulyani, Sri, dkk (2016), IbM Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan Kekerasan Terhadap Anak, Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyrakat, Universitas Wijaya Putra
Downloads
Published
2018-10-03
Issue
Section
Pengabdian Pada Masyarakat Bidang Hukum, Sosial Humaniora, dan Pendidikan