PERTANIAN PERKOTAAN ORGANIK DI KECAMATAN CEMORO KANDANG, KOTA MALANG, JAWA TIMUR

Authors

  • Rizki Alfian Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang
  • Hariadi Darmawan Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang
  • Balqis Nailufar Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang

DOI:

https://doi.org/10.31328/ciastech.v1i1.710

Keywords:

Kota, Organik, Pertanian, Vertikultur

Abstract

Pada negara berkembang kegiatan urban farming memiliki tujuan utama memenuhi kebutuhan pangan sehingga pengeluaran biaya untuk pangan berkurang, dan hasil penjualan produk yang berlebih dapat meningkatkan pendapatan. Namun minimnya lahan perkotaan menimbulkan konsekuensi terhadap optimalisasi pemanfaatan lahan tidur perkotaan sebagai lahan produksi pertanian yang berkelanjutan. Konsepsi dasar tersebut juga ditemukan implementasinya di kota Malang, tepatnya di Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, terdapat “Kelompok Tani Cemara Organik†yang memanfaatkan lahan tidur sebagai kegiatan pertanian perkotaan dengan fokus pada budidaya tanaman pangan berupa hortikultura sayur. Program PKM Pertanian Perkotaan Organik di Kelurahan Cemorokandang ini dilakukan dengan metode PLA (Participatory Learning Action) dan Market Joined. Pada metode PLA tersebut, dilakukan pendampingan produksi mitra pertama oleh tim PKM Urban Farming Organik di Kelurahan Cemorokandang dalam penerapan teknologi vertikultur dalam pertanian organik perkotaan guana optimalisasi lahan produksi dengan melibatkan mitra kedua sebagai produsen pupuk organik. Pada metode Market Joined, dilakukan dengan metode FGD (Focussed Group Discussion) untuk menetapkan sistem kemitraan pasar dan serta melakukan review dan penetrasi pasar dari sistem yang dipilih tersebut. Dari evaluasi dan analisis program kemitraan masyarakat yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) masyarakat sangat mendukung dan antusias untuk maju dan mengembangkan teknologi vertikultur, 2) berdasarkan hasil respondensi, masyarakat merasa mudah dengan teknik vertikultur, 3) Program PKM dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan dan ketrampilan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sempit sehingga menjadi lebih produktif. 4) teknologi vertikultur memberikan hasil produksi yang lebih baik secara kuantitas dan kualitas dalam pemanfaatan lahan sempit kawasan pemukiman.

References

Emeraldi KP, Larasati D. 2013. Analisis sarana kegiatan dalam sistem pemasyarakatan pertanian kota skala rumah tangga berbasis gaya hidup studi kasus Bandung: komunitas halaman organik. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain (1):1-5.

BPS, 2014. Kota Malang dalam Angka

Kusumawijaya M. 2006. Pertanian kota. [Internet]. [Diunduh 2013 Desember 5]. Tersedia pada: greenmap.or.id/catatan-hijau/98-pertanian-kota.pdf

Downloads

Published

2018-10-03

Issue

Section

Pengabdian Pada Masyarakat Bidang Pertanian, Sumber Daya Alam, Pangan, Kesehatan dan Biomedis