Penerapan Teknologi "Tuyuheji" Pada Industri Tempe Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Dan Pendapatan UKM

Authors

  • Lalu Mustiadi
  • Siswi Astuti
  • F. Endah Kusuma Rastini

DOI:

https://doi.org/10.31328/js.v2i2.1342

Keywords:

TUYUHEJI, tempe, proses produksi, manajemen usaha

Abstract

Pengusaha tempe “Diwas Jaya Purwodadi†merupakan salah satu pemasok tempe di Pasar Lawang Kabupaten Malang, pada proses pembuatannya menggunakan teknologi sederhana. Perebusan kedelai menggunakan bahan bakar kayu dan tangki perebusan menggunakan bahan aluminium. Bahan bakar kayu yang digunakan perbulan sebanyak 2 pickup dengan harga Rp600.000,00. Ruang pembersihan kulit kedelai, jadi satu dengan kandang sapi, ruang fermentasi berdinding batu bata dan berlantai tanah. Ruang produksi menjadi satu dengan rumah induk, sehingga asap pembakaran kayu bakar masuk ke dalam ruangan. Ditengarai oleh dokter puskesmas, ini salah satu penyebab dari penyakit sesak napas yang diderita oleh istri pengusaha tempe Diwas Jaya. Dari hasil produksi dan pemasaran yang dilaksanakan, laba kotor tanpa hitungan tiga pekerja perhari sebesar Rp 150.000,00. Oleh karena itu solusi dan rencana kegiatan yang diusulkan adalah pembuatan tungku kayu hemat energi (TUYUHEJI) yang ramah lingkungan, perbaikan fasilitas fermentasi, pembuatan media pemasaran on-line, pembuatan software administrasi keuangan. Setelah memakai TUYUHEJI terbukti adanya penurunan pemakaian bahan bakar 50%, tidak ada asap yang berasal dari pembakaran kayu, waktu pemasakan kedelai menjadi lebih pendek dan terjadi kenaikan produksi 20%. Pada waktu awal sekolah dan waktu banyak hajatan, semua pengusaha tempe mengalami penurunan,sehingga dilakukan pelatihan tambahan untuk membuat makanan berbahan dasar tempe. Adanya peningkatan pemahaman tentang sanitasi dan higienitas makanan serta keamanan pangan, sehingga tempat pendinginan kedelai dan tempat fermentasi semakin rapih dan bersih, susunan kedelai lebih kompak, rasa tempe menjadi lebih enak, dan pada tempe tidak ada mikroba e-coli. Dengan pemahaman manajemen usaha, sekarang telah ada laporan keuangan secara tertulis.

References

Kabupaten Pasuruan Dalam Angka, 2017. BPS Kabupaten Pasuruan, Jl. Sultan Agung No.

, Telp. 0343-423420. Faks 0343-427420. Email: bps [email protected]

Mukhoyaroh, H, 2015. Pengaruh Jenis Kedelai, waktu dan Suhu Pemeraman Terhadap

Kandungan Kedelai. Florea vol.2 No.2. Nopember 2015 (47-51)

Sabita, DS, Tarwotjo, I.1991. Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia. Depkes RI Din. Bin.

Gizi Masyarakat dan Puslitbang Gizi

Setyani, S, Nurdjanah, S, Eliyana, 2017. Evaluasi Sifat Kimia dan Sensori Tempe Kedelai

Jagung Dengan Berbagai Konsentrasi Ragi Raprima dan Berbagai Formulasi. Jurnal

Teknologi Industri dan Hasil Pertanian vol 22 No. 2, September 2017

Standar Nasional Indonesia Tempe Kedelai SNI 3144-2015. Badan Standardisasi Nasional

© BNN 2015, Jakarta.

Sulistyowati, E, Arianingrum, R, Salirawati, D. 2004. Studi Pengaruh Lama Fermentasi

Tempe Kedelai Terhadap Aktifitas Tripsin.Fakultas MIPA Universitas Negeri

Yogyakarta.

Utari, DM, Rimbawan, Riyadi, H, Hilal M, Purantyastuti, 2010. Pengaruh pengolahan

Kedelai Menjadi Tempe dan Pemasakan Tempe Terhadap Kadar Isoflavon. PGM

, 33(2): 148-153

Wijanarko, 2002. Tips Pangan “Teknologi Nutrisi Dan Keamanan Panganâ€. Grasindo,

Jakarta.

Downloads

Published

2019-10-01