Peralatan Informasi dan Normalisator Ph Air Berbasis IoT Untuk Menjaga Produktivitas/ Pertumbuhan Spirulina Sp
DOI:
https://doi.org/10.31328/js.v4i2.2717Keywords:
Spirulina, pH air, produktifitas.Abstract
Spirulina (Arthrospira platensis) merupakan bakteri hijau-biru yang mengandung nutrisi paling ideal bagi umat manusia walau hanya dikonsumsi dalam jumlah kecil. Permasalahan mitra pada budidaya spirulina adalah fluktuasi pH air pada kolam, sehingga pertumbuhan spirulina kurang baik. Kontrol pH air dilakukan secara manual dan normalisasi pH air juga di lakukan secara manual, sehingga sering mengalami keterlambatan informasi dan normalisasi pH air. Selain itu mitra harus meluangkan waktu lebih banyak di kolam. Dengan kondisi demikian produktifitas hanya mampu memproduksi rata-rata perminggu sebesar 375 gram. Dengan kondisi demikian di perlukan peralatan informasi dan normalisasi pH air berbasis IOT unruk menjaga produktifitas spirulina. Metode yang di gunakan adalah perencanaan, pembutan dan evaluasi kinerja peralatan informasi dan normalisasi pH air berbasis IOT pada mitra. Dari program ini dihasilkan peralatan Informasi pH air dan normalisasi pH air dapat dilakukan secara real time dan dapat dilakukan dari mana saja, sehingga mitra dapat beraktivitas di luar kolam spirulina. Selain itu terdapat peningkatan produktivitas spirulina perminggu dari rata-rata sebesar 375 gram menjadi rata-rata sebesar 511.5 gram.References
Afriani, S., Uju, dan Setyaningsih, I., 2018. Komposisi kimia Spirulina platensis yang dikulturtivasi dalam fotobioreaktor dengan fotoperiode berbeda.JPHPI, 21(3),471- 479.
Buwono N.R. and Nurhasanah R.Q., (2018). Studi Pertumbuhan Populasi Spirulina Sp. Pada Skala Kultur Yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol 10, No 1.
Christwardana, M., & Nur, M. M. A. (2013). Spirulina sp platensis : Potensinya Sebagai Bahan Pangan Fungsional. 2(1), 1–4.
Endrawati H., Manulang C., dan Widianingsih., 2012. Densitas dan kadar total lipid mikroalga Spirulina platensis yang dikultur pada fotoperioda yang berbeda. Bull. Osean. Marina 1, 33-38.
Gouveia, L., Rema, P., Pereira, O., & Empis, J. (2003). Colouring ornamental fish (Cyprinus carpio and Carassius auratus) with microalgal biomass. In Aquaculture Nutrition (Vol. 9, Issue 2). https://doi.org/10.1046/j.1365-2095.2003.00233.x
Guo, P., Zhang, Y., and Zhao, Y. 2018. Biocapture of CO2 by different microalgalbased technologies for biogas upgrading and simultaneous biogas slurry purification under various lig
Hadiyanto dan Maulana, A. (2012). Mikroalga Sumber Pangan dan Energi Masa Depan. Semarang: UPT UNDIP Press. 1–138.
Hariyati, R. (2008). Pertumbuhan dan Biomassa Spirulina sp sp dalam Skala Laboratoris Riche Hariyati. 10(1), 19–22.
Ridho, W. A., & Hartati, R. (2010). Kandungan Nutrisi Spirulina sp platensis yang Dikultur pada Media yang Berbeda. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences, 13(3), 167–170.
Ulya, S., Sedjati, S., & Yudiati, E. (2018). Kandungan Protein Spirulina platensis pada Media Kultur dengan Konsentrasi Nitrat (KNO3) yang Berbeda. Buletin Oseonografi Marina, 7(2), 98-102.