Gaya Komunikasi Petugas Dalam Pembinaan Andikpas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Tomohon
DOI:
https://doi.org/10.31328/js.v5i2.2969Keywords:
gaya komunikasi, pembinaan, petugas pemasyarakatan.Abstract
Maraknya kasus anak dengan tindak pidana, baik itu anak sebagai korban kejahatan ataupun anak sebagai pelaku menjadi hal yang sangat memprihatinkan. Anak yang seharunya menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya malah memberikan rasa kecewa bagi orang disekitarnya serta merugikan masa depan mereka sendiri atas perbuatannya yang melanggar hukum. Dalam kasus ini, komunikasi menjadi salah satu jembatan yang berperan penting bagi petugas pemasyarakatan dalam melaksanakan pembinaan terhadap anak dengan kasus tindakan pidana atau Andikpas. Pada penelitian ini, mengkaji tentang gaya komunikasi yang dilakukan petugas kepada Andikpas di LPKA Kelas II Tomohon dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Data penelitian diperoleh dengan metode wawancara dan observasi. Pada pembinaan yang dilakukan oleh petugas tentunya dipengaruhi oleh adanya gaya komunikasi, dimana dalam prakteknya, komunikasi yang dilakukan oleh petugas terdiri dari lima gaya komunikasi diantaranya the controling style, the equalitarian style, the structuring style, the dinamic style dan relinguishing style. Komunikasi yang dijalani oleh petugas dengan Andikpas juga tidaklah mudah. Ditemui beberapa hambatan yang dapat mempengaruhi berjalannya proses pembinaan yang dilakukan. Namun, dari beberapa gaya komunikasi tersebut, keterampilan petugas pemasyarakatan juga diperlukan agar nantinya komunikasi dan pesan yang ingin mereka sampaikan bisa mencapai tujuan dengan lebih maksimal dan menumbuhkan bonding antara Andikpas dengan petugas sehingga mereka komunikasi dua arah dapat terjalin secara lebih terbuka.Downloads
Published
2022-10-03
Issue
Section
Articles