Penerapan Prasarana Greenhouse Untuk Meningkatkan Proses Produksi UMKM Kerupuk Singkong Nusantara Putra
DOI:
https://doi.org/10.31328/js.v6i2.5058Keywords:
UMKM, Kerupuk Singkong, Greenhouse, Nusantara PutraAbstract
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki peran yang penting dalam meningkatkan pembangunan ekonomi nasional. Salah satu sektor UMKM yang memiliki potensi besar adalah industri kerupuk singkong. Kerupuk singkong menempati posisi penting sebagai makanan ringan yang paling diminati di Indonesia serta memiliki potensi besar di pasar Internasional. Permasalahan yang terdapat dalam mayoritas UMKM adalah kurangnya prasarana sistem proses produksi dari produk yang dihasilkan, termasuk UMKM Kerupuk Singkong Nusantara Putra milik Bapak Fahmi yang bertempat di Jl. Terusan Wijaya Kusuma, RT/TW 38/IX, Dusun Sekar Putih, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Oleh karena itu tujuan dari pengabdian masyarakat ini dapat mengakomodasi dalam penerapan prasarana proses produksi kerupuk singkong tersebut. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, studi literatur, dan pengolahan data primer dan sekunder. Dari hasil wawacara kepada Bapak Fahmi selaku pemilik UMKM, diketahui bahwa kendala yang terbesar dalam proses produksi adalah pada saat proses pengeringan atau penjemuran singkong apabila kondisi cuaca yang buruk misalnya hujan, cuaca yang tidak cerah, angin kencang dan lain-lain. Oleh karena itu program pengabdian masyarakat ini diarahkan untuk membantu proses pengeringan atau penjemuran kerupuk singkong tersebut. Dari berbagai pertimbangan, dibuatlah program kerja yaitu membangun sebuah GreenHouse. Pengadaan bangunan Greenhouse bertujuan untuk melindungi proses penjemuran singkong dan mengurangi keletihan karyawan karena bekerja dua kali akibat cuaca buruk. Alat dan bahan utama dalam pembuatan GreenHouse adalah plastik UV (ultraviolet) dan bambu. Penggunaan plastik UV bertujuan sebagai solusi dari kendala cuaca buruk seperti hujan dan angin kencang ketika proses penjemuran singkong. Sedangkan bambu digunakan sebagai pondasi dan kerangka dalam pembuatan bangunan GreenHouse. Hasil pengadaan bangunan GreenHouse tersebut dapat mengurangi kendala-kendala pada proses produksi Kerupuk Singkong.References
Black, A.J. and Champion, J.D. (1992) Metode Penelitian Sosial. Terjemahan. Bandung: PT Refika Aditama.
Bot, G.P.A. (1983) ‘Greenhouse climate : from physical processes to a dynamic model’.
Fadilah, A. et al. (2021) ‘Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Melalui Fasilitasi Pihak Eksternal Dan Potensi Internal’, BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(4), pp. 892–896. Available at: https://doi.org/10.31949/jb.v2i4.1525.
Hasanah, H. (2017) ‘TEKNIK-TEKNIK OBSERVASI (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial)’, At-Taqaddum, 8(1), p. 21. Available at: https://doi.org/10.21580/at.v8i1.1163.
Huda, N. (2018) Kajian Pustaka Pengertian Evaluasi. Available at: http://etheses.iainkediri.ac.id/1216/3/932110814- BAB 2.pdf (Accessed: 10 October 2023).
LPPM (2023) Pedoman Pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Edited by G. Priyandoko et al. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Widyagama Malang.
Neuman, W.L. and Robson, K. (2014) Basic of Social Research. Toronto: Pearson Canada.
Raharja, U. (2020) Apa Itu Evaluasi? - UNIVERSITAS RAHARJA. Available at: https://raharja.ac.id/2020/11/13/apa-itu-evaluasi/ (Accessed: 10 October 2023).
Rudjito (2003) UMKM. Available at: https://rejomulyo.semarangkota.go.id/umkm (Accessed: 10 October 2023).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun (2008) ‘Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008’, (1).