Penyulingan minyak nilam dilakukan dengan energi panas yang diperoleh dari hasil pembakaran kayu bakar didalam dapur atau minyak tanah dengan menggunakan burner. Diperlukan suatu rekayasa untuk dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar yang ada, sehingga dapat menekan biaya produksi bagi industri kecil penyulingan minyak nilam. Salah satu upaya peningkatan efisiensi penggunaan bahan bakar adalah dengan memanfaatkan sisa panas pembakaran yang keluar dari dapur menuju pipa cerobong asap. Temperatur udara panas yang keluar dari cerobong masih cukup tinggi, sehingga perlu dimanfaatkan. Sistem penyulingan yang digunakan adalah sistem ganda yang terdiri dari ketel induk dan ketel kecil Berdasarkan tekanan tertinggi yang dihasilkan oleh ketel yaitu 14 kg/cm2 kondisi uap yang dihasilkan adalah uap jenuh karena tekanan tersebut lebih besar dari tekanan uap untuk air mendidih yaitu 11 kg/cm2. Kebutuhan bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan uap dari ketel adalah rata-rata 6 s/d 7 kg dengan kapasitas ketel induk 5 kg dan ketel kecil 2 kg. Kata Kunci : Sisa Panas Gas Buang, Sistem Penyulingan Ganda, Efisiensi