ANALISIS UJI TARIK DAN METALOGRAFI SIFAT MEKANIK BESI TUANG KELABU (FC-20) DENGAN PROSES HEAT TREATMENT

Authors

  • Adriano Da Silva De Jesus Jurusan Teknik Mesin Universitas Widyagama Malang
  • Gatot Soebiyakto Jurusan Teknik Mesin Universitas Widyagama Malang

DOI:

https://doi.org/10.31328/jp.v10i1.804

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini membawa dampak yang begitu besar bagi perkembangan teknologi,seiring dengan kemajuan dunia industri, terutama industri di bidang otomotif dan permesinan. Berbagai kebutuhan terhadap material yang beraneka ragam telah memaksa manusia untuk berinovasi,. Sehingga material logam yang paling banyak digunakan di dunia industri adalah baja, karena baja memiliki keunggulan yaitu kekuatan yang tinggi, kemampukerasan yang baik dan relatif ulet. Pada perkembangannya penggunaan material baja diimbangi dengan semakin banyaknya pengunaan material besi cor. Hal ini terjadi karena besi cor memiliki beberapa keunggulan dibandingkan baja, yaitu merupakan bahan yang relatif murah, memiliki sifat mampu cor (castability) yang baik, dan juga memiliki sifat mampu mesin (machinability) yang relatif lebih baik dibandingkan dengan baja. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan sifat mekanik gray cast iron ( FC-20) terhadap kekuatan tarik dan struktur makro dengan proses heat treatmant. Penelitian ini menggunakan besi cor kelabu FC 20, dengan pengujian pertama yaitu quenching metode pendinginan air garam , pendinginan air es dan pendinginan oli terhadap nilai kekuatan tarik dan struktur makro besi cor kelabu FC 20. Variasi temperatur pemanasan yang digunakan sebesar 6000C-7500C dengan penahanan waktu selama 45 menit/ 1 jam. Pengujian kedua sebagai pembanding dengan variasi besi cor kelabu FC 20 tanpa perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada besi cor kelabu FC 20 di dapatkan hasil yang berbeda-beda, yaitu dimana pada besi cor FC-20 tanpa perlakuan lebih cenderung mengalami penurunan kekuatan tarik yaitu dengan jumlah harga rata-rata nilai kekuatan tarik tertinggi sebesar 23.14 kgf/mm2 dan nilai regangan lebih tinggi yaitu 10,23% sedangkan pendinginan air garam lebih cenderung mengalami kenaikan kekuatan tarik yang sangat tinggi yaitu dengan jumlah harga rata-rata nilai kekuatan tarik tertinggi sebesar 30.23 kgf/mm2 dan mengalami penurunan nilai regangan yaitu sebesar 1.7%, sedangkan pada variasi pendinginan air es memiliki rata-rata nilai kekuatan tarik tertinggi sebesar 27.75% kgf/mm2 dan mengalami kenaikan regangan yaitu sebesar 1.8% . sedangkan pada variasi pendinginan oli hasil kekuatan tariknya naik lebih tinggi bila dibandingkan dengan pendinginan air es yaitu dengan rata rata nilai kekuatan tarik tertinggi sebesar 29 kgf/mm2 dan mengalami penurunan regangan yaitu sebesar 1.6%.  Kata kunci: Besi cor kelabu, Quenching, dan struktur makro

References

Agus Pramono. 2011. Karakterisrik Mekanik Proses Hardening Baja Aisi 1045 Media Quenching Untuk Aplikasi Sprochet Rantai. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No.1. April 2011 (32-38) 32

Pramuko, I. P. 2009. Peningkatan Kekakuan Baja Pegas Daun dengan Cara Quenching. Media Mesin. Vol. 10. No. 1. Hal 15-21. ISSN 1411-4348

Suprihanto, Agus; Umardani, Yusuf; Wibowo, Dwi Basuki (2005-01) Perbaikan Sifat Mekanis Besi Cor Kelabu Dengan Penambahan Unsur Crom Dan Tembaga Teknik Mesin Universitas Diponegoro Semarang

Suhatmoko, Galih and Nukman, Nukman (2008) Analisa Perlakuan Panas Austempering pada Besi Tuang Nodular FCD 45 terhadap Kekuatan Impak dan Kekerasannya. Jurnal Rekayasa Sriwijaya, 16 (2).

Vlack Lawrence H. Van. 1992. Ilmu dan Teknologi Bahan. Jakarta.Erlangga.

http://bobby-gunadarma.blogspot.co.id/2010 /09/tulisan2-ilmu-logam-pengecoran-logam.html

http://www.infometrik.com/2011/08/perlakuan-panas-logam-1-diagram-fasa

http://sonjaya45.wordpress.com/2010/03/13/besi-cor/

http://ardra.biz/metalurgi/besi-cor-cast-iron

Downloads

Published

2018-03-15

Issue

Section

Articles