ANALISIS POTENSI KERUNTUHAN BENDUNGAN DAN PENGEMBANGAN TINDAK DARURAT
Abstract
Keruntuhan bendungan merupakan ancaman serius bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko bencana yang terkait dengan keruntuhan bendungan dan merancang rencana tindakan darurat yang adaptif berdasarkan hasil analisis tersebut. Fokus pada PLTA Wampu, metode analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi potensi risiko, mengklasifikasikan bahaya banjir, dan menentukan tingkat bahaya bendungan. Hasil analisis skenario keruntuhan menunjukkan variasi dampak terhadap wilayah tergantung pada kondisi cuaca dan jenis keruntuhan. Klasifikasi bahaya banjir dibuat untuk menentukan zona bahaya, yang penting untuk rencana evakuasi. Perangkat lunak HEC-RAS dan QGIS digunakan untuk menganalisis hidrologi dan pemetaan spasial yang mendukung identifikasi risiko. Data-data ini membantu dalam penentuan zona-zona bahaya dan estimasi jumlah keluarga yang berisiko. Hasilnya menunjukkan bahwa PLTA Wampu dikategorikan sebagai tingkat bahaya sangat tinggi. Implikasi dari analisis menyoroti kebutuhan akan rencana tindak darurat yang adaptif. Rekomendasi meliputi identifikasi wilayah rentan, strategi evakuasi berdasarkan zona bahaya, dan langkah mitigasi cepat. Kesimpulan ini memberikan landasan yang kuat untuk respons yang tepat terhadap potensi keruntuhan bendungan, menekankan pentingnya mitigasi dan perlindungan masyarakat terdampakReferences
Yunik’ati. (2021). "Analisis Keruntuhan Bendungan Bendo Ponorogo Dengan Aplikasi HEC-RAS."
Muhamad Arifin, Muchamad Arif Budiyanto. (2021). "Analisis Keruntuhan Bendungan (Dam Break Analysis) Dalam Upaya Mitigasi Bencana (Studi Kasus di Waduk / Bendungan Tempuran)."
Khilmi Zain, Mohammad Bagus Adityawan, Dhemi Harlan, Abdul Malik Sadat Idris, Ewin Sofian Winata, Muhammad Rizki Purnama. (2020). "Aplikasi Model HEC-HMS DAN HEC-RAS Dalam Mendukung Analisis Keruntuhan Bendungan Bili-Bili."
Kiki Marina Murdiani, Sri Sangkawati, Kresno Wikan Sadono. (2020). "Pemodelan Keruntuhan Bendungan Menggunakan HEC-RAS 2D Studi Kasus Bendungan Gondang, Kabupaten Karanganyar."
Ghina Rohadatul Aisy. (2020). "Analisis Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan (Studi Kasus: Bendungan Meninting, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat).
Raharja, S., & Pratama, A. (2020). "Strategi Evakuasi dan Mitigasi Risiko Pada Rencana Tanggap Darurat Bendungan." Jurnal Rekayasa Sipil
Balai Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. (2019). Konsepsi Keamanan Bendungan dan Rencana Tindak Darurat.
Siswanto, Suprapto, Adib Lathiful Huda; (2019). Pendekatan GIS dalam Pemodelan Keruntuhan Bendungan Menggunakan HEC-RAS 2D (Studi Kasus Bendungan Logung, Kabupaten Kudus);
Bagus Prio Utomo, Adam Pamudji Rahardjo, Djoko Legono. (2019). "Potensi Wilayah Terdampak Keruntuhan Bendungan Matenggeng di Sungai Cijolang."
Sunan Mukti Sriwibowowati. (2018). "Analisa Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan Bajulmati Dengan Program HEC-RAS."
Novianti, R., & Siregar, V. C. (2018). "Analisis Potensi Keruntuhan Bendungan Menggunakan Metode FMECA." Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan.
Azmeri, Eldina Fatimah, Henny Herawati, Devi Sundary, Amir Hamzah Isa; (2013). Analisis Spasial Risiko Banjir Bandang Akibat Keruntuhan Bendungan Alami pada DAS Krueng Teungku, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh
Republik Indonesia. (2010). Peraturan Pemerintah Nomor 37 tentang Bendungan. Jakarta : Sekretariat Negara
Sani, Asrul. (2008). "Analisis Kapasitas Waduk dengan Metode Ripple dan Behaviour (Studi Kasus Pada Waduk Mamak Sumbawa)."
Balai Keamanan Bendungan. (2006). "Kegagalan Bendungan di Indonesia." Direktorat Sungai, Danau dan Waduk, Departemen Pekerjaan Umum.
