Penanganan Tindak Pidana Perikanan di Indonesia: Kewenangan Tentara Angkatan Laut
DOI:
https://doi.org/10.31328/wy.v7i3.5290Keywords:
TNI AL, Penyidikan, Tindak Pidana Perikanan, Army, Investigation, Fisheries CrimeAbstract
In the Indonesian legal system, there are at least three (3) institutions that have the authority to enforce the law against criminal acts at sea, such as fisheries crimes, especially at the investigation stage. These institutions are the Indonesian National Police, the Indonesian Navy, and the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP). These three institutions work together to overcome all problems that arise in law enforcement at sea, especially related to fisheries crimes. However, in its implementation, these three institutions often clash in implementing law enforcement, especially at the investigation stage. On this basis, this study aims to find out. First, the authority of investigation by the Indonesian Navy against fisheries crimes based on Article 73 paragraph (1) of Law Number 45 of 2009 concerning amendments to Law Number 31 of 2004 concerning fisheries has resulted in the lack of synergy between the Indonesian Navy and stakeholders in enforcing the law on certain crimes at sea. Second, Handling fisheries crimes based on Article 9 of Law Number 34 of 2004 concerning the Indonesian Navy is faced with the duties of the Indonesian Navy as a law enforcer for certain crimes at sea.References
Arcan, Rama. “Peran Penyidik Pangkalan Tni Angkatan Laut Dalam Penanggulangan Pencurian Ikan Oleh Kapal Ikan Asing Di Perairan Natuna.†UNES Law Review 3, no. 4 (2021): 428–39.
Ariawan, I Gusti Ketut. “Metode Penelitian Hukum Normatif.†Kertha Widya 1, no. 1 (2013).
Arsyad, Nasrullah. “Yurisdiksi Indonesia Di Laut Natuna: Perspektif Hukum Internasional.†PETITUM 8, no. 1 (2020): 20–36. https://doi.org/https://doi.org/10.36090/jh.v8i1%20April.740.
Arthatiani, Freshty Yulia. “Peran Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perikanan Dalam Proses Penegakan Hukum Kasus IUU Fishing Di Indonesia.†Widyariset 17, no. 1 (2014): 1–12.
Asrori, Faarkhaan, Intan Kusumaning Jati, and Riska Andi Fitriono. “Kajian Penanggulangan Tindak Pidana Perikanan Illegal Fishing Di Laut Natuna Dalam Perspektif Kriminologi.†Gema Keadilan 8, no. 3 (2021): 278–98. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/gk.2021.12634.
CNN Indonesia. “Kapal Vietnam Diduga Sering Curi Ikan Di Laut Natuna Utara,†2021. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211024203913-20-711651/kapal-vietnam-diduga-sering-curi-ikan-di-laut-natuna-utara.
Cristiana, Ni Komang Marsena Yanis, Ni Putu Rai Yuliartini, and Dewa Gede Sudika Mangku. “Peran Kepolisian Sebagai Penyidik Dalam Penyelesaian Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Kabupaten Karangasem.†Jurnal Komunitas Yustisia 2, no. 2 (2019): 78–87. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jatayu.v2i2.28774.
Darmika, Ketut. “Penegakan Hukum Tindak Pidana Perikanan Oleh Kapal Perang Republik Indonesia (Kri) Dalam Perspektif Undang-Undang Ri Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perikanan.†Jurnal Hukum Dan Peradilan 4, no. 3 (2015): 485–500. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.25216/jhp.4.3.2015.485-500.
Dirjen KKP. “Penangkapan Kapal Pelaku Tindak Pidana Perikanan Tahun 2021.†Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2021. https://kkp.go.id/djpsdkp/infografis-detail/10112-penangkapan-kapal-pelaku-tindak-pidana-perikanan-tahun-2021.
———. “Tidak Hanya Berantas Pencurian Ikan, Ini Bukti Nyata Ketegasan KKP : SIARAN PERS KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: SP.528/SJ.5/VIII/2022.†KKP RI, 2022. https://kkp.go.id/djpsdkp/artikel/43715-tidak-hanya-berantas-pencurian-ikan-ini-bukti-nyata-ketegasan-kkp.
Efendi, Jonaedi, and Johnny Ibrahim. Metode Penelitian Hukum: Normatif Dan Empiris. 1st ed. jakarta: Prenadamedia Group, 2018. http://senayan.iain-palangkaraya.ac.id/index.php?p=show_detail&id=12632.
Hasugian, Elisa Priskilia A. “Tindak Pidana Penangkapan Ikan Dengan Bahan Peledak Di Wilayah Laut Indonesia.†Lex Crimen 8, no. 1 (2019).
Hudi, Nurul. “Pemidanaan Tindak Pidana Perikanan Berbasis Kerugian Ekonomi.†Perspektif Hukum 21, no. 2 (2021): 222–34. https://doi.org/https://doi.org/10.30649/ph.v21i2.98.
I Wayan Parthiana. Landas Kontinen Dalam Hukum Laut Internasional. 1st ed. Bandung: CV Mandar Maju, 2005.
Indonesia.go.id. “Indonesia Poros Maritim Dunia,†2019. https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/indonesia-poros-maritim-dunia.
Kusuma, Fanila Kasmita, and Prodi Manajemen Keamanan. “Peran Ppns (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) Dalam Penegakan Perda Sebagai Penyidik Dalam Tindak Pidana Tertentu Dengan Peraturan Perundang–Undangan Yang Menjadi Dasar Hukumnya Oleh.†MEDIA BINA ILMIAH 15, no. 9 (2021): 5227–36. http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI.
Kusuma, Made Adi, and Ni Ketut Supasti Darmawan. “Kedudukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dalam Sistem Peradilan Pidana.†Kertha Wicara: Journal Ilmu Hukum 2 (n.d.).
Lestari, Maria Maya. “Penegakan Hukum Pidana Perikanan Di Indonesia Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan.†Jurnal Ilmu Hukum 4, no. 2 (2014): 271–95. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30652/jih.v3i2.1822.
Lubis, Giustin Aryahya. “Implementasi Dan Urgensi Pengaturan Zona Tambahan Di Wilayah Perairan Indonesia Berdasarkan United Nations Convention On The Law Of The Sea 1982.†Universitas Airlangga, 2019. https://repository.unair.ac.id/88534/.
Mulyono Sri Hutomo. “Kebangkitan Ekonomi Kelautan Indonesia.†INDOMaritim, 2021. https://indomaritim.id/kebangkitan-ekonomi-kelautan-indonesia/.
Nugraha, Aditya Taufan, and Irman Irman. “Perlindungan Hukum Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Terhadap Eksistensi Indonesia Sebagai Negara Maritim.†Jurnal Selat 2, no. 1 (2014): 156–67. https://ojs.umrah.ac.id/index.php/selat/article/view/120.
Nurcahyawan, Teddy, and Leonardo Saputra. “Penegakan Hukum Dan Penenggelaman Kapal Asing (Studi Kasus Tindak Pidana Pelaku Illegal Fishing).†Era Hukum-Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum 15, no. 2 (2017): 344–83. https://doi.org/https://doi.org/10.24912/era%20hukum.v15i2.1074.
Peraturan Kasal Nomor Perkasal / 32 / V / 2009. “Prosedur Tetap Penegakan Hukum Dan Penjagaan Keamanan Di Wilayah Laut Yurisdiksi Nasional Oleh TNI AL,†2009, 34–35.
Puspoayu, Elisabeth Septin, Cindy Yunita Sari, and V C Ramadhan. “Praktik Illegal Transshipment Di Laut Lepas Berdasarkan Hukum Laut Internasional.†Jurnal Mimbar Hukum 31, no. 1 (2019): 75–94.
Putri, Hertria Maharani, Radityo Pramoda, and Maulana Firdaus. “Kebijakan Penenggelaman Kapal Pencuri Ikan Di Wilayah Perairan Indonesia Dalam Perspektif Hukum.†Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan 7, no. 2 (2018): 91–102. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v7i2.6095.
Ridwan HR. Hukum Administrasi Negara. 13th ed. jakarta: Rajawali Pers, 2018. https://simpus.mkri.id/opac/detail-opac?id=10367.
Rifai, Eddy, and Khaidir Anwar. “Politik Hukum Penanggulangan Tindak Pidana Perikanan.†Jurnal Media Hukum 21, no. 2 (2014): 14. https://doi.org/https://doi.org/10.18196/jmh.v21i2.1192.
Samiaji, Ranu. “Harmonisasi Kewenangan Lembaga Negara Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Illegal Fishing Di Perairan Indonesia.†Brawijaya University, 2015. https://www.neliti.com/publications/35685/harmonisasi-kewenangan-lembaga-negara-dalam-menanggulangi-tindak-pidana-illegal.
Setiawan, Iwan. “Beragam Tindak Pidana Laut Dalam Hukum Pidana Indonesia.†Jurnal Ilmiah Galuh Justisi 4, no. 1 (2016): 115–26.
Sirodjuddin. “Ringkasan Desertasi ‘Urgensi Hukum Rezim Zona Tambahan (Continguous Zone) Terkait Kewenangan TNI Angkatan Laut Dalam Penegakan Hukum Di Zona Tambahan.’†Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, 2021.
SUCOFINDO. “Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing.†SUCOFINDO, 2011. https://www.sucofindo.co.id/berita-1/siaran-pers/illegal-unreported-and-unregulated-iuu-fishing/.
Sudini, Luh Putu, I Gusti Bagus Suryawan, and Nella Hasibuan. “Penggunaan Hak Pengejaran Segera Terhadap Kapal-Kapal Asing Yang Melanggar Wilayah Laut Indonesia.†DiH: Jurnal Ilmu Hukum 17, no. 1 (2021): 71. https://doi.org/https://doi.org/10.30996/dih.v17i1.4394.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
AttributionYou must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
Widya Yuridika: Jurnal Hukum allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to its articles' full texts and allows readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
- Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository
- Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal
========================================
Editor-in-Chief
Widya Yuridika: Journal of Law.
Faculty of Law, Universitas Widya Gama, Malang, Indonesia.