Modifikasi Teknis Yudisial Dalam Penyelesaian Sengketa Keputusan Fiktif Positif Sebagai Implikasi Berlakunya OMNIBUSLAW Cipta Kerja
DOI:
https://doi.org/10.31328/wy.v8i1.6038Keywords:
positive fictitious decisions; modify of technical judicial, administration disputes, administrative efforts, legal remedies, factual action lawsuitsAbstract
Some of groups who interpret Article 175 number 7 paragraphs (4) and (5) of the Law on Job Creation (UU Ciptaker No. 6 of the year 2023), as a norm that eliminates the concept of positive fictitious decisions and eliminates the authority of the PTUN to adjudicate them, which is delegated to the relevant government agency. Through doctrinal research using an integral approach to the three underlying laws, an understanding of the existence of judicial technical modifications in resolving TUN disputes arising from positive fictitious decisions is obtained, namely through tiered procedures by taking administrative efforts in government agency first as mandatory. If it turns out that the appropriate solution has not been obtained, then the aggrieved community can take legal action as factual action lawsuit to the PTUN as a means and final option.References
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abdullah, Priyatmanto, (2018). Revitalisasi Kewenangan PTUN, Yogyakarta; Cahaya Atma Pustaka.
Atmosudirjo, S. Prajudi, (1994). Hukum Administrasi Negara, cet-10, Jakarta; PT Ghalia Indonesia,.
Basah, Sjachran, (1992). Hukum Acara Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Administrasi, cet-2, Jakarta; Rajawali Pers.
Brotodihardjo, R. Santoso, (1995). Pengantar Ilmu hukum Pajak, ed-3, (Bandung; PT Eresco.
Hadjon, Philipus M, (1993). Pengantar Hukum Perizinan, Surabaya; Fakultas Hukum Universitas Airlangga.
Hadjon, Philipus M, (1997). Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia; Sebuah Studi tentang Prinsip-prinsipnya, Surabaya; Bina ilmu.
Harahap, Zairin, (2014). Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, ed-revisi, Jakarta; PT RajaGrafindo Persada.
Harahap, M. Yahya, (2007). Hukum Acara Perdata, tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, cet-7, Jakarta; Sinar Grafika.
HR, Ridwan, (2016). Hukum Administrasi Negara, ed-revisi, Jakarta; PT RajaGrafindo Persada.
Indroharto, (2008). Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara; Beberapa Pengertian Dasar Hukum Tata Usaha Negara, Buku I, Jakarta; Pustaka Sinar Harapan.
Lotulung, Paulus Effendi, (2013). Hukum Tata Usaha Negara dan Kekuasaan, Jakarta: Salemba Humanika.
Marbun, S.F., (1997). Peradilan Administrasi dan Upaya Administratif di Indonesia, Yogyakarta; Liberty.
Megantara, Aldwin Rahardian, (2020). Catatan Kritis Omnibus Law UU Cipta Kerja dalam Sudut Pandang Hukum Administrasi Pemerintahan, Yogyakarta: Deepublish, 2020.
Nurdin, Maharani dkk, (2022). Hukum Administrasi Negara, Jakarta; Adhi Sarana Nusantara.
S, M. Farouq, (2018). Hukum Pajak di Indonesia; Suatu Pengantar Ilmu Hukum Terapan di Bidang Perpajakan, Jakarta; Prenadamedia Group.
S, M. Farouq, (2021). Kompilasi Hukum Administrasi Pajak; Distribusi Tugas, Kewenangan, Hak dan Kewajiban Perpajakan Resiprokal antara Fiskus dan WP, jilid-2, Jakarta; Prenadamedia Group.
S, M. Farouq, (2022). Hukum Acara Peradilan Pajak; Komparatif Yudisial dan Teknis Litigasi Penyelesaian Sengketa Perpajakan, Jakarta; Prenadamedia Group.
Soemitro, H. Rochmat, (2008). Peradilan Tata Usaha Negara, Bandung; Refika Aditama.
Siahaan, Lintong O, (2005). Prospek PTUN sebagai Pranata Penyelesaian Sengketa Administrasi di Indonesia; Studi Keberadaan PTUN selama satu Dasawarsa 1981-1991, Jakarta; Perum Percetakan Negara/PPN RI.
Siahaan, Lintong O, (2006). Penyelesaian Sengketa Administrasi Negara Oleh Administrasi Itu Sendiri (Kontrol Intern) dan Penyelesaian Sengketa Administrasi Negara oleh Lembaga Masyarakat & Peradilan di Luar PTUN (Kontrol Ekstern), Jakarta; PPN RI.
Simanjutak, Enrico, (2018). Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara; Transformasi & Refleksi, Jakarta; Sinar Grafika.
Sutantio, Retnowulan dan Iskandar Oeripkartawinata, (2019). Hukum Acara Perdata, Dalam Teori dan Praktek, ed-revisi, cet-1, Bandung: CV Mandar Maju.
KARYA ILMIAH
Alandi, Hansen dan Dian Ety Mayasari, (2023). Kekosongan Hukum dalam Hal Mengadili Permohonan Keputusan Tata Usaha Negara Fiktif Positif, Jurnal Wajah Hukum, 4(2), 68.
Irawan, A. Tirta. (2016). Kedudukan Gugatan Fiktif Negatif Setelah Diaturnya Permohonan Fiktif Positif di Peradilan Tata Usaha Negara, Jurnal Varia Peradilan, 3(1), 34.
Irvansyah, Andika Risqi. (2022). Kedudukan Hukum Keputusan Fiktif Positif Sejak Berlakunya UU Ciptaker, Jurnal APHTN-HAN, 1(2), 208.
Fauzani, Mohammad Addi. 2021). Design Diskresi dan Fiktif Positif Pasca Pemberlakuan Undang-Undang Cipta Kerja, Jurnal Literasi Hukum, 5(2), 18.
Herman dan Hendry Julian Noor, (2017). Doktrin Tindakan Hukum Administrasi Negara Membuat Keputusan (beschikking), Jurnal Komunikasi Hukum, 3(1), 94.
Jiwantara, Firzhal Arzhi. (2023). Konsep Keputusan Fiktif Negatif dan Fiktif Positif Menurut Undang-Undang Administrasi Pemerintahan Pasca UU Cipta Kerja, Jurnal Kertha Semaya, 11(5), 1056.
Kristian, Denny. (2020). Upaya Permohonan Putusan Fiktif Positif Terhadap Asas Kepastian Hukum Dalam Lingkup Administrasi Pemerintahan, Jurnal Lex Administratum, 8(1), 121.
Lumbanraja, Anggita Doramia. (2019). Peran Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Dalam Penyelesaian Sengketa Keputusan Fiktif Positif, Administrative Law & Governance Journal, 2(4), 577-578.
Mustamu, Julista. (2014). Pertanggungjawaban Hukum Pemerintah; Kajian Tentang Ruang Lingkup dan Hubungan Dengan Diskresi, Jurnal Sasi, 20(2), 25.
Nashir, Muhammad Alvin (2024). Pudarnya Kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara dalam Sengketa Perizinzn atas Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law), Journal of Law and Syariah, 2(1), 93.
Norra, Azza Azka. (2020). Pertentangan Norma Fiktif Negatif dan Fiktif Positif serta Kontektualisasinya Menurut Undang-Undang Administrasi Pemerintahan, Jurnal Hukum Peratun; Puslitbang Hukum dan Peradilan-Dijten BPM dan TUN, 1(1), 148.
Ridwan, Despan Heryansyah, dan Dian Kus Pratiwi, (2019). Perluasan Kompetensi Absolut Pengadilan Tata Usaha dalam Undang-Undang Administrasi Pemerintahan,†Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 25(2), 349.
Rodding, Budiamin. (2017). Keputusan Fiktif Negatif dan Fiktif Positif dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Law Journal, 1(1), 30.
Santoso, Bagus Teguh dan Sadjino, (2018). Keputusan Fiktif Positif sebagai Bentuk Reformasi Birokrasi berdasarkan Prinsip Good Governance, Jurnal Hukum Peratun, 1(1), 119-114.
Simanjuntak, Enrico. (2018). Prospek Prinsip Fiktif Positif Dalam Menunjang Kemudahan Berusaha di Indonesia, Jurnal RechtsVinding, 7(2), 302.
Simanjuntak, Enrico. (2017). Perkara Fiktif Positif dan Permasalahan Hukumnya, Jurnal Hukum dan Peradilan, 6(1), 381-383.
Sindar, Jusak, Jakobus Ronald Mawuntu dan Dona Okthalia Setiabudhi, (2023). Penyelesaian Sengketa Keputusan Fiktif Positif Pasca Undang-Undang Cipta Kerja, Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5(2), 6050.
Sonata, Depri Liber. (2014). Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris: Karakteristik Khas Dari Metode Meneliti Hukum, Jurnal Fiat Justisia, 8(1), 25.
Suprapto, Indah Ramadani dan Salamah, “(2023). Kompetensi Pengadilan Tata Usaha Negara Terhadap Keputusan Fiktif Positif Pasca Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Jurnal Barlev, 5(1), 40.
Tatiek Sri Djatmiati, (2017). Prinsip Izin Usaha Industri Di Indonesia, Surabaya; Disertasi Program Pascasarjana Universitas Airlangga.
Utama, Kartika Widya. (2015). Surat Keputusan Tata Usaha Negara Yang Bersifat Fiktif Positif, Jurnal Notarius, 8(2), 146.
Wairocana, I Gusti Ngurah, et al, (2020). Kendala dan Cara Hakim Peradilan Tata Usaha Negara Pasca UU Administrasi Pemerintahan: Suatu Pendekatan atas Penanganan Perkara Fiktif Positif,†Jurnal Hukum dan Pembangunan, 50(3), 65.
Wicaksono, Dian Agung, Bima Fajar Hantoro, and Dedy Kurniawan, (2018). Quo Vadis Pengaturan Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara Dalam Penerimaan Permohonan Fiktif Positif Pasca Penataan Regulasi Dalam Undang-Undang Cipta Kerja,†Jurnal Rechtsvinding, 7(3), 84 dan 334.
Wulandari, Desy. (2020). Pengujian Keputusan Fiktif Positif Di Pengadilan Tata Usaha Negara, Jurnal Lex Renaissance, 5(1), 20-21.
Yulida, Devi. Kartika Widya Utama dan Xavier Nugraha, (2022). Verifikasi Manual Manifestasi Asas Kecermatan Sebagai Batu Uji Terhadap Keputuan Tata Usaha Negara, USM Law Review, 5(1), 38.
Zaeni, Moch. (2019). Akibat Hukum tidak dikeluarkannya Keputusan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara atas Permohonan Penerbitan Keputusan, Jember; Tesis Magister Ilmu Hukum-Universitas Jember.
Zahro, Nur Eka Fatimatuz dan Achmad Hasan Basri, (2023). Konsep Permohonan Keputusan Fiktif Positif Pasca Berlakunya Pasal 175 Angka 7 Undang-Undang No. 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja, Jurnal Panitera-Hukum dan Hukum Islam, 1.1. 18.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 mohammad farouq sulaiman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
AttributionYou must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
Widya Yuridika: Jurnal Hukum allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to its articles' full texts and allows readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
- Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository
- Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal
========================================
Editor-in-Chief
Widya Yuridika: Journal of Law.
Faculty of Law, Universitas Widya Gama, Malang, Indonesia.