Pembentukan Daerah Otonomi Baru: Pemekaran Provinsi Kepulauan Nias

Authors

  • Ahmad Fahmi Zendrato Universitas Indonesia
  • Harsanto Nursadi Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31328/ls.v7i2.5061

Keywords:

Regional Expansion, Decentralization, Regional Autonomy, Kepulauan Nias.

Abstract

Indonesia adheres to the principle of decentralization in administering its government. Each region has the right and is given the authority to manage its own government affairs. The granting of broad autonomy to the regions is directed at accelerating the realization of social welfare through service improvement, community empowerment and participation. Law No. 23 of 2014 wants the birth of a new autonomous region in Indonesia. The implementation mechanism is further regulated in Government Regulation No. 78 of 2007. Expansion of regions is one of the efforts to accelerate national development. The conditions that must be met in the expansion of the new autonomous regions include: 1) basic territorial requirements; 2) regional capacity requirements; and 3) administrative requirements. The Nias Islands are an area that has been planned to be split into a new autonomous region. The research method used is empirical juridical, namely research conducted to analyze the implementation of legal norms that apply in society. Discussions regarding the plan for regional division of the Nias Islands have started since 2009 but until now there has been no realization from the central government. The obstacle to the expansion of the division is the existence of a moratorium set by the President. Regional expansion is also considered to be a burden on state finances considering that apart from the Nias Islands, there are still many other regions that have also proposed to do division. However, when an area meets the requirements for expansion as stipulated in Government Regulation No. 78 of 2007 and there is an urgency why the area must be divided immediately. It is better if the moratorium is lifted so that each region that has met the requirements to carry out expansion can become a new autonomous region and become more developed because it is given the authority to manage its own region.

References

(SIB), J. (2014). Daerah Otonomi Baru Tak Jadi Disahkan DPR, Fraksi Balkon Mengumpat. Berita Harian Sinar Indonesia Baru.

(UNDP), B. dan U. N. D. P. (2008). Studi Evaluasi Dampak Pemekaran Daerah 2001-2007. Jakarta: BRIDGE (Building and Reinventing Decentralised Governance).

Ebed Hamri, Eka Intan Kumala Putri, H. J. S. dan D. S. B. (2016). Pemekaran Daerah: Politik Lokal dan Beberapa Isu Terseleksi, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2009) dalam. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 7(1).

Hia, H. (2023). Wawancara: Mantan Wakil Bupati Kabupaten Nias Barat (Mei 2023).

Iftitah, A. (Ed.). (2023a). Hukum Tata Negara. Sada Kurnia Pustaka. https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=4LTSEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&ots=Z53SXQeJx_&sig=kO9QBc7siSbkWjusxRIOXYSsCoM

Iftitah, A. (Ed.). (2023b). Metode Penelitian Hukum (Mei 2023). Sada Kurnia Pustaka.

Ikhsan, I. (2019). Pemekaran Daerah: Peluang dan Tantangan Bagi Pemekaran Kota Meulaboh. Jurnal Publik Policy, 2(2). https://doi.org/https://dx.doi.org/10.35308/jpp.v2i2.764

JUBI.ID. (2022). Ini 13 Syarat Pembentukan DOB atau Pemekaran Menurut UU Pemerintahan Daerah. https://jubi.id/nasional-internasional/2022/ini-13-syarat-pembentukan-dob-atau-pemekaran-menurut-uu-pemerintahan-daerah/

Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara No. 14K/2013 tentang Persetujuan Pembentukan Provinsi Kepulauan Nias, Pelepasan Kabupaten/Kota yang Menjadi Cakupan Wilayah Calon Provinsi, Lokasi Ibukota, Pemberian Dukungan Dana Penyelenggaraan Pem, (2013).

Kombuno, H. (2017). Pemekaran Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Jurnal Neliti: Journal Article /Legal Opinion.

Kompas, H. (2014). Pemekaran Tak Ada Kesempatan, Pengesahan Ditunda. Berita Harian Kompas 30 September 2014.

Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/139/KPTS/2014 tentang Persetujuan Pembentukan Calon Provinsi Kepulauan Nias, Pelepasan Kabupaten/Kota yang Menjadi Cakupan Wilayah Calon Provinsi, Lokasi Ibukota, Pemberian Dukungan Dana Penyelenggaraan Pemerin, (2014).

Kuncoro, M. (2004). Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Jakarta: Erlangga.

Kusnadar, V. B. (2022). Jumlah Penduduk di 5 Kabupaten/Kota Kepulauan Nias. Katadata Media Networks, 6 Juli 2022. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/06/berapa-jumlah-penduduk-di-kepulauan-nias

Lowing, R. W. dan N. S. (2020). Tinjauan Yuridis tentang Pembentukan Daerah Otonomi Baru Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Jurnal Lex Administratum, 8(4).

Marzuki, P. M. (2017). Penelitian Hukum. Kencana.

Muqoyyidin, A. W. (2013). Pemekaran Wilayah dan Otonomi Daerah Pasca Reformasi di Indonesia: Konsep, Fakta Empiris dan Rekomendasi ke Depan. Jurnal Konstitusi, 10(2).

Muzawwir, A. (2008). Analisis Kebijakan Pemekaran Wilayah Kabupaten Batu Bara dalam Perspektif Peraturan Pemerintah No. 129 Tahun 2000. Medan: Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Nias, B. P. P. P. K. (2023). Paparan tentang Persiapan Pembentukan Provinsi Kepulauan Nias yang Disampaikan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia selaku Anggota Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah.

Nias, N. G. I. : P. R. P. K. (2021). 4 Daerah di Kepulauan Nias Ditetapkan sebagai Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024. https://niaskab.go.id/4-daerah-di-kepulauan-nias-di-tetapkan-sebagai-daerah-tertinggal-tahun-2020-2024

Nugroho, K. S. (2011). Pemekaran daerah, dapatkah menjadi model pemerataan pembangunan (Kasus pemekaran di Provinsi Banten). Proceeding Simposium Nasional Otonomi Daerah: Best practices dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah, (Serang: Fisip Untirta dan LAN Fisip Untirta).

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007 tentang Pembentukan Penghapusan dan Penggabungan Daerah, (2007).

Rasyid, S. A. G. dan M. R. (2002). Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rosidin, U. (2010). Otonomi Daerah dan Desentralisasi. Bandung: CV Pustaka Setia.

Tayan, C. (n.d.). Persyaratan Calon Daerah Otonomi Baru. Retrieved July 17, 2023, from https://cdobtayan.com/persyaratan-cdob-tayan/

Telaumbanua, E. J. B. (2022). Koordinasi Pemerintahan dalam Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Kepulauan Nias di Provinsi Sumatera Utara. Skripsi Program Studi Administrasi Pemerintahan Daerah Fakultas Manajemen Pemerintahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jatinangor.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, (1945).

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, (2014).

Zebua, C. (2023a). Materi Presentasi Ketua Umum Badan Persiapan Pembentukan Provinsi Kepulauan Nias (BPP PKN).

Zebua, C. (2023b). Urgensi Penguatan Kepulauan Nias dalam Membangun Kedaulatan Wilayah yang Berbasis Maritim dan Menjadi Garda Terdepan Bagian Barat NKRI di Bidang Pertahanan. Presentasi Internal Badan Persiapan Pembentukan Provinsi Kepulauan Nias.

Zebua, C. (2023c). Wawancara: Moratorium (April 2023). Ketua Umum BPP PKN.

Zendrato, A. D. (2023). Wawancara: Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Nias (Mei 2023).

Downloads

Published

2024-04-05

How to Cite

Zendrato, A. F., & Nursadi, H. (2024). Pembentukan Daerah Otonomi Baru: Pemekaran Provinsi Kepulauan Nias. Legal Spirit, 8(1), 79–96. https://doi.org/10.31328/ls.v7i2.5061