MENJAGA WARISAN LELUHUR: ANALISIS PERLINDUNGAN HUKUM ADAT DI INDONESIA DAN TANTANGAN KEBIJAKAN

Authors

  • Lukman Hakim Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Widyagama Malang
  • Purnawan Dwikora Negara Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Widyagama Malang
  • Zahir Rusyad Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Widyagama Malang

Abstract

Penelitian ini fokus menganalisis arah kebijakan hukum nasional bagi perlindungan hukum rakyat jelata di Indonesia berdasarkan UUD 1945. Masyarakat hukum adat seringkali menghadapi tantangan dalam melindungi haknya atas wilayah dan sumber daya alam karena adanya konflik kepentingan dengan negara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Dokumen-dokumen seperti UUD 1945, peraturan perundang-undangan terkait serta literatur diperiksa untuk pengumpulan data. Tujuan analisis adalah menelusuri sejarah kebijakan dan peraturan hukum terkait komunitas hukum adat di Indonesia. Hasil survei menunjukkan bahwa pengakuan konstitusi terhadap hak-hak masyarakat mengalami pasang surut sejak tahun 1960, dan politik cenderung mengutamakan kepentingan ekonomi negara. Meskipun masa reformasi setelah tahun 1998 membawa perubahan positif dengan peraturan yang lebih inklusif, masih terdapat permasalahan dalam implementasi kebijakan. Perlindungan terhadap hak-hak masyarakat adat juga telah mendapat perhatian internasional melalui Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat, namun implementasinya di Indonesia memerlukan upaya lebih lanjut. Oleh karena itu, kerjasama antara organisasi adat seperti AMAN dan Sekretariat Nasional MHA sangat penting untuk memajukan dan melindungi hak-hak masyarakat adat. Kajian ini merekomendasikan kebijakan khusus dan partisipasi aktif masyarakat adat dalam pembuatan undang-undang tersebut.

References

S. K. Christmas and M. Hardiyanti, “Implementasi Pengakuan Dan Penghormatan Terhadap Masyarakat Hukum Adat Dayak Iban Semunying Dan Kaitannya Dalam Sustainable Development Goals,†J. Meta Yuridis, vol. 3, no. 2, 2020, doi: 10.26877/m-y.v3i2.5739.

A. Husni, O. S. Mandala, and M. Bimarasmana, “Rights of Indigenous Peoples in the Politics of Agrarian Law in Indonesia,†J. Fundam. Justice, pp. 91–112, 2022, doi: 10.30812/fundamental.v3i2.1964.

A. Suryana, A. S. M. Pide, and K. Lahae, “Pelepasan Hak Atas Tanah Masyarakat Adat Suku Hatam: Tantangan Dan Perkembangan Kontemporer,†Al-Azhar Islam. Law Rev., vol. 3, no. 1, pp. 24–37, 2021, doi: 10.37146/ailrev.v3i1.66.

F. Ndaumanu, “Kebijakan Pemerintah Daerah Terhadap Upaya Perlindungan Dan Penghormatan Masyarakat Hukum Adat Di Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur,†J. Ham, vol. 9, no. 1, p. 37, 2018, doi: 10.30641/ham.2018.9.37-49.

M. D. Malanye, “Pemberlakuan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Adat Istiadat Oya Di Kecamatan Lolak Ditinjau Dari Pasal 18b Ayat 2 Uud 1945,†J. Risal. Kenotariatan, vol. 4, no. 2, 2023, doi: 10.29303/risalahkenotariatan.v4i2.183.

M. Dahlan, “Rekognisi Hak Masyarakat Hukum Adat Dalam Konstitusi,†Undang J. Huk., vol. 1, no. 2, pp. 187–217, 2019, doi: 10.22437/ujh.1.2.187-217.

J. Thontowi, “Pengaturan Masyarakat Hukum Adat Dan Implementasi Perlindungan Hak-Hak Tradisionalnya,†Pandecta Res. Law J., vol. 10, no. 1, 2015, doi: 10.15294/pandecta.v10i1.4190.

D. Parindo, “Evaluasi Pembangunan Proyek Nasional Dan Relokasi Masyarakat Melayu,†J. Huk. Indones., vol. 3, no. 1, pp. 1–9, 2024, doi: 10.58344/jhi.v3i1.662.

P. Purwanto, “Kontestasi Terminologi Dan Pengakuan Masyarakat Hukum Adat Di Indonesia,†J. Huk. Media Bhakti, vol. 1, no. 2, 2020, doi: 10.32501/jhmb.v1i2.10.

P. R. Pertiwi and R. Mardiana, “Dinamika Awig-Awig Dan Pengaruhnya Terhadap Keberlanjutan Tanah Adat,†J. Sains Komun. Dan Pengemb. Masy. [Jskpm], vol. 4, no. 1, pp. 125–136, 2020, doi: 10.29244/jskpm.4.1.125-136.

I. K. K. Arta, “Dinamika Pengaturan Tanah Druwe Desa Di Bali,†J. Penelit. Dan Pengemb. Sains Dan Hum., vol. 6, no. 1, pp. 43–50, 2022, doi: 10.23887/jppsh.v6i1.46428.

J. R. Z. Pellokila, “Analisis Penyelesaian Konflik Hak Ulayat Pada Masyarakat Hukum Adat Di Kabupaten Jayapura Papua,†J. Syntax Transform., vol. 2, no. 08, pp. 1111–1123, 2021, doi: 10.46799/jst.v2i8.330.

R. S. Herr, “Too Liberal for Global Governance? International Legal Human Rights System and Indigenous Peoples’ Right to Self-Determination,†J. Int. Polit. Theory, vol. 13, no. 2, pp. 196–214, 2017, doi: 10.1177/1755088217691541.

J. Gilbert, “Indigenous Peoples’ Land Rights Under International Law,†2007, doi: 10.1163/ej.9781571053695.1-352.

A. Asriati and M. Z. Muhdar, “Studi Perbandingan Hak-Hak Masyarakat Adat: Hukum Nasional Dan Hukum Internasional,†Petitum, vol. 8, no. 2, pp. 170–186, 2020, doi: 10.36090/jh.v8i2.768.

H. Hidayat, H. Yogaswara, T. Herawati, P. Blazey, S. Wyatt, and R. Howitt, “Forests, Law and Customary Rights in Indonesia: Implications of a Decision of the Indonesian Constitutional Court in 2012,†Asia Pac. Viewp., vol. 59, no. 3, pp. 293–308, 2018, doi: 10.1111/apv.12207.

V. J. Sedubun, “Urgensi Pembentukan Peraturan Daerah Penetapan Hutan Adat Di Maluku (Tinjauan Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/Puu-X/2013),†Bina Huk. Lingkung., vol. 5, no. 1, p. 114, 2020, doi: 10.24970/bhl.v5i1.161.

M. Ridwan, “Perlindungan Hukum Hak Masyarakat Adat Matteko Terhadap Hutan Adat Di Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa,†Indones. J. Leg. Law, vol. 5, no. 2, pp. 239–244, 2023, doi: 10.35965/ijlf.v5i2.2602.

Downloads

Published

2024-07-31

Issue

Section

Articles