Perceraian Ghaib Menurut Hukum Perkawinan Di Indonesia

Authors

  • Missel Lucky Doni Lee Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
  • Wiwin Yulianingsih Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.31328/ls.v8i3.5596

Keywords:

Unseen/Mafqud Divorce, Legal Consequences,

Abstract

Unseen/mafqud divorce is a divorce petition submitted by one of the parties to the Court without the whereabouts of the Defendant or Respondent being clearly unknown. This unseen/mafqud divorce is regulated in the Marriage Law, Government Regulations, Civil Code and the Compilation of Islamic Law. One example of an unseen divorce case is case number 3156/Pdt.P/2017/PA.Sda. The mechanism for an unseen divorce is the same as a contested divorce or talak divorce, except that there is an absolute requirement for submitting a request for an unseen divorce, namely by attaching a certificate of disappearance of the Defendant/Respondent from the village where the Defendant/Respondent resides. . Apart from that, the consequences of a ghaib/mafqud divorce for the parties are that the status between the wife and husband becomes clear, Ba'in Sughraa, where the ex-husband and ex-husband cannot reconcile without a new contract, an iddah period (waiting period). ) for the wife so that she is not allowed to remarry before her iddah period has been completed, the verstek decision which is the result of the Defendant/Respondent not attending the unseen divorce hearing, this unseen/mafqud divorce also has an impact on child maintenance, and also has an impact on joint assets (gono-gini) assets obtained by husband and wife at the time of marriage. . This research is research with a normative juridical approach based on existing marriage laws in Indonesia, legal theory and expert opinions. The results of this research show the role of law in Indonesia in regulating supernatural divorces that occur in society to find out about the regulations for unseen divorces based on existing marriage laws in Indonesia and to be able to know and understand the legal consequences that occur for the parties carrying out unseen divorces.

References

Buku

Abbas, A. A. (2008). Ketika Menikah Jadi Pilihan,Cet II. . Jakarta: Almahira Fuady M, (2003) Jaminan Fidusia, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Abdurrahman. (2007). Kompilasi Hukum Islam di Indonesia . Jakarta: Akademia Pressindo.

Ali, M. D. (1990). Asas Hukum Islam. Jakarta: Rajawali Press.

Al-Sayis, M. S. (1993). Perbandingan Mazhab Dalam Masalah Fiqih. Jakarta: Bulan Bintang.

Al-Zuhaily, W. (1989). Al-Fiqh Al-Islamy wa Adillatuh. Beirut: Dar Al-Fikr.

Amiur Nuruddin, A. A. (2004). Hukum Perdata Islam Di Indonesia Edisi I. Jakarta: Kencana.

Anshori, A. G. (2011). Hukum Perkawinan Islam (Prespektif Fiqih dan Hukum Positif). Yogyakarta: UII Press.

Arkola, T. R. (2008). Undang-Undang Perkaawinan di Indonesia. Surabaya: Arloka.

As-Sahbuni, M. A. (1995). Hukum Waris. Jakarta: Gema Insani Press.

As-Sahbuni, M. A. (1995). Hukum Waris Dalam Syariat Islam . Bandung: CV Diponegoro.

Az-Zuhaili, W. (2011). Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Penerjemah, Abdul Hayyie al- Kattani, dkk. Jakarta: Gema Insani.

Basyir, A. A. (1977). Hukum Perkawinan Islam. Yogyakarta: UII Press.

Canggayuda, J. (2015). Analisis Yuridis Kedudukan Orang Hilang Dalam Hukum Kewarisan Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Surakarta: Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Seleas Maret Surakarta.

Damanhuri. (2007). Segi-Segi Hukum Perjanjian Perkawinan Harta Bersama . Bandung: Mandar Maju.

Dijk, R. V. (1960). Pengantar Hukum Adat Indonesia. Jakarta: Penerbit Sumur Bandung.

Djoko Prakoso, S. d. (1987). Azas-Azas Hukum Perkawinan Di Indonesia. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Dr. Muhammad Syaifuddin, S. M. (2014). Hukum Perceraian . Jakarta: Sinar Grafika.

Ghazali, A. R. (2003). Fikih Munakahat. Jakarta: Kencana.

Ghazaly, H. A. (2003). Fiqh Munakahat. Jakarta: Prenada Media.

Indonesia, K. A. (2010). Himpunan Peraturan Perundang-Undangan. Jakarta: Akademika Pressindo.

Indonesia, K. H. (1999). Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Departemen Agama RI.

Indonesia, M. A. (2011). Pedoman Pelaksanaan Tugas, dan Administrasi Peadilan Agama, Buku II Edisi Revisi 2010 . Jakarta: MA RI.

Joel Canggayuda, d. (2015). Analisis Yuridis Kedudukan Orang Hilang Dalam Hukum Kewarisan Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Surakarta: Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kusuma, H. H. (2003). Hukum waris Adat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Manan, A. (2008). Penerapan Hukum Acara Perdata Di Lingkungan Peradilan Agama. Jakarta: Kencana.

Mardani, D. (2017). Hukum Keluarga Islam di Indonesia. . Jakarta: Kencana.

Mujieb, M. A. (1994). Maburi Tholhah dan Syafi’ah AM, Kamus Istilah Fikih . Jakarta: Pustaka Firdaus.

Munawar, I. (2016). Kapita Selekta Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Cirebon: Pengadilan Agama.

Mustaffa Al-Khin, d. (2005). Al-Fiqhul Manhaji. Jilid II. Darul Qalam: Damsyek Syria.

Prodjodikoro, R. W. (1960). Hukum Perkawinan di Indonesia. Jakarta: Sumur Bandung.

Prodjohamidjojo, M. (2002). Hukum Perkawinan Indonesia. Jakarta : Legal Central Publishing.

S.H., N. S. (1986). Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan (Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 TTentang Perkawinan. Yogyakarta: Liberty.

Sabiq, S. (1986). Fiqih Sunnah. Bandung: Al-Ma/'arif.

Sahrani, M. T. (2014). Fikih Munakahat (Kajian Fikih Nikah Lengkap). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Samawati, W. E. (2006). Hukum Perkawinan Indonesia. Palembang: PT. Rambang Palembang.

Samosir, D. (2013). Hukum Adat Indonesia. Bandung: Nuansa Aulia.

Satrio, J. (1991). Hukum Harta Perkawinan. Bandung: Citra ADitya Bakti.

Soemiyati, N. (2007). Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan Islam. Cetakan keenam. Yogyakarta: Liberty.

Sudarsono. (2005). Hukum Perkawinan Nasional. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Susanto, D. (2011). Kupas Tuntas Masalah Harta Gono-Gini. Jakarta : Pustaka Yustisia.

Syaifuddin, M. (2013). Hukum Perceriana. Jakarta: Sinar Grafika.

Syarifudin, A. (2009). Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqh Munakahat dan UU Perkawinan . Jakarta: Kencana.

Tarigan, A. N. (2004). Hukum Perdaa Islam di Indonesia Cet. I. Jakarta: Kencana.

Thalib, M. (1993). Perkawinan Menurut Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

Thalib, S. (1981). Hukum Kekeluargaan Indonesia. Jakarta: Penerbit Universitas Indoneisa.

Peraturan Perundang-Undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019)

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4611)

Kompilasi Hukum Islam Buku I Hukum Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1)

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 159)

Artikel Jurnal (DOI)

Agus, T. (2017). Toni Agus. (2017). Aktualisasi Hukum Perceraian Prespektif Pengadilan Agama di Indonesia. Jurnal al-Qalam Maqashid. 1(2): 34-63. DOI: https://doi.org/10.35897/maqashid.v1i2.130

Haryati, Annisa Ulfa. (2022). Pertimbangan Hakim di Pengadilan Agama Gedong Tataan Penyelesaian Perkara Cerai Ghaib. Jurnal Hukum Islam Nusantara. 5(2) : 63-78. DOI: https://doi.org/10.32665/almaqashidi.v5i2.1323

Jamaluddin T. (2018). Efektivitas Pemanggilan Ghaib Terhadap Perkara Perceraian di Pengadilan Agama. Jurnal Al-Adalah. 3(1): 1-13. DOI: http://dx.doi.org/10.35673/ajmpi.v3i1.187

Khotim, Ahmad. (2022). Relevansi Pemikiran Imam Syafi’i Tentang Mafqud Terhadap Perceraian Ghaib (STUDI DI KASUS DI PENGADILAN AGAMA JOMBANG). Familia Jurnal Hukum Keluarga. 3(2): 172-189. DOI: http://doi.org/10.24239/familia.v3i2.79

Lestari, N. D. (2018). Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan pendapat Madzhab Syafi’I Tentang Batasan Masa Tunggu Suami/Istri Mafqud. Jurnal Islam Nusantara. 2(1): 129-147. DOI: https://doi.org/10.33852/jurnalin.v2i1.76

Munadi, Rifqi & Fatahullah. (2021). Analisa Yuridis Akibat Hukum Perceraian Ghoib Dalam Pandangan Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan (Studi Pada Putusan Nomor: 130/Pdt.G/2013 /Pa.MTR). Jurnal Private Law. 1(2): 146-153. DOI: https://doi.org/10.29303/prlw.v1i2.258

Lain-Lain

Wawancara dengan Ibu Mustining Nurhatini, S.H. Selaku pengacara yang memiliki pengalaman menangani khasus Perceraian Ghaib di Pengadilan Agama Negeri Surabaya Pada Hari Senin 06 November 2023.

Wawancara dengan Ibu Endah, S.H Selaku pengacara yang menangani perkara Nomor 3156/Pdt.P/2017/PA.Sda Pada Hari Kamis 21 Desember 2023.

Wawancara dengan Bapak Eric Yonantha, S.H. Selaku Pengacara yang memiliki pengalaman dalam menangani kasus Perceraian Ghaib di Pengadilan Agama Sidoarjo Pada Hari Selasa 07 November 2023.

Downloads

Additional Files

Published

2024-11-28

How to Cite

Lee, M. L. D., & Yulianingsih, W. (2024). Perceraian Ghaib Menurut Hukum Perkawinan Di Indonesia. Legal Spirit, 8(3), 645–660. https://doi.org/10.31328/ls.v8i3.5596